Batasan Istilah STUDI KASUS TENTANG MOTIVASI BELAJAR SISWA SLOW LEARNER DI KELAS III SD INKLUSI KARANGREJEK 2 WONOSARI GUNUNGKIDUL.

11 ekstrinsik yaitu motivasi yang berfungsi karena adanya rangsangan yang berasal dari luar. Misalnya seorang siswa memiliki motivasi yang besar untuk rajin belajar karena akan menghadapi ujian semester dalam waktu dekat. Muhibbin Syah 2005: 137 menjelaskan motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi ekstrinsik dapat berupa adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, kegiatan belajar yang menarik Hamzah B. Uno, 2013: 23. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa motivasi belajar secara umum terdiri dari motivasi internal dan motivasi eksternal. Motivasi internal merupakan motivasi yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi eksternal adalah motivasi yang berasal dari luar diri siswa atau lingkungan siswa yang juga dapat mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Dalam perspektif kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi siswa adalah motivasi intrinsik karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain. Dorongan mencapai prestasi dan dorongan memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk masa depan, umpamanya, memberi pengaruh lebih kuat dan relatif lebih langgeng dibandingkan dengan dorongan hadiah atau dorongan keharusan dari orang tua dan guru Hamzah B. Uno, 2013: 23 12

3. Indikator Motivasi Belajar

Motivasi belajar berperan untuk menumbuhkan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar, akan memiliki banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Rita Eka Izzaty 2008: 78 menjelaskan bahwa motivasi belajar siswa dapat ditemukan dalam sifat dan perilaku siswa seperti 1 kualitas keterlibatan siswa dalam belajar sangat tinggi; 2 perasaan dan keterlibatan afektif siswa yang tinggi dalam belajar; 3 adanya upaya siswa untuk selalu memelihara atau menjaga agar selalu termotivasi. Mohammad Asrori 2008: 184 menjelaskan beberapa indikator untuk mengetahui siswa yang memiliki motivasi dalam proses pembelajaran, antara lain 1 memiliki gairah yang tinggi untuk belajar; 2 penuh semangat dalam mengikuti pembelajaran; 3 memiliki rasa ingin tahu yang tinggi; 4 mampu bertindak mandiri ketika guru meminta siswa mengerjakan sesuatu; 5 memiliki rasa percaya diri; 6 memiliki daya konsentrasi yang lebih tinggi; 7 kesulitan dianggap sebagai tantangan yang harus diatasi; 8 memiliki kesabaran dan daya juang yang tinggi. Hal serupa juga diungkapkan oleh Hamzah B. Uno 2013: 23 yang mengklasifikasikan indikator motivasi belajar sebagai berikut: 1 adanya hasrat atau keinginan untuk berhasil; 2 adanya dorongan dan cita-cita di masa depan; 3 adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; 4 adanya penghargaan dalam belajar; 5 adanya kegiatan yang menarik dalam belajar;