Karakteristik Siswa Hakikat Siswa

27 g. Moral Siswa lamban belajar atau slow learner mengetahui aturan yang berlaku, namun siswa slow learner tidak memahami untuk apa peraturan tersebut dibuat. Siswa slow learner sering terlihat melanggar peraturan. Hal ini disebabkan oleh kemampuan memori mereka yang terbatas sehingga sering lupa. Oleh karena itu, siswa slow learner sebaiknya sering diingatkan mengenai aturan tersebut Nana Triani, 2013: 12 Mulyadi 2010: 125 menyebutkan beberapa tingkah laku yang ditunjukkan oleh siswa slow learner seperti berikut ini. a. Lambat dalam menerima pelajaran, lambat dalam mengelola pelajaran, lambat dalam membaca, lambat dalam memahami bacaan, lambat dalam menyelesaikan pekerjaan, dan tugas, dan lambat dalam memecahkan masalah, dsb. b. Memiliki perilaku yang tidak produktif dan memiliki kebiasaan yang tidak baik c. Kurangnya kemampuan untuk berkonsentrasi, kurangnya kemampuan dalam mengingat, kurangnya kemampuan dalam membaca, kurangnya kemampuan dalam berkomunikasi, kurangnya kemampuan dalam memimpin, kurangnya kemampuan menyatakan ide atau mengembangkan pendapat, dsb. d. Prestasi yang rendah dalam belajar dan mengajar. 28

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian tersebut, pertanyaan penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana hasrat dan keinginan siswa slow learner untuk berprestasi? 2. Bagaimana kebutuhan belajar siswa slow learner ? 3. Bagaimana harapan dan cita-cita akan masa depan siswa slow learner ? 4. Bagaimana penghargaan mempengaruhi belajar siswa slow learner ? 5. Bagaimana siswa slow learner belajar dalam lingkungan yang kondusif ? 6. Bagaimana siswa slow learner belajar dengan kegiatan belajar yang menarik ? 29 BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Suharsimi Arikunto 2003: 314 menjelaskan bahwa pada penelitian studi kasus, peneliti mencoba untuk mencermati individu atau sebuah unit secara mendalam. Peneliti akan melakukan eksplorasi, menggambarkan, dengan tujuan untuk dapat menerangkan dan memprediksi terhadap suatu gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan. Penerapan dalam penelitian yaitu peneliti berusaha menggambarkan kegiatan pengumpulan data di lapangan yang dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti melakukan eksplorasi, menggambarkan motivasi belajar siswa slow learner ditinjau dari motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Hasil penelitian kemudian akan dibahas lebih lanjut secara kualitatif.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Karangrejek 2 yang terletak di Jalan Baron Km 2, Karangrejek, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Peneliti memilih tempat tersebut karena di SD tersebut terdapat seorang siswa slow learner . Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 26 Juli 2016 sampai tanggal 2 September 2016. 30

C. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa bernama Naf. Naf merupakan siswa kelas III SD Karangrejek 2 Wonosari. Subyek dipilih karena subyek merupakan seorang siswa slow learner . Naf menunjukkan kurangnya motivasi belajar yang ditandai dengan seringnya Naf menunda- nunda tugas yg diberikan oleh guru di sekolah sehingga menyebabkan Naf tertinggal oleh teman-teman lain dalam menyelesaikan tugas. Subyek dalam penelitian ini sebagai narasumber penelitian.

D. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah narasumber dan dokumen pendukung. Narasumber yang dipilih oleh peneliti yaitu guru kelas dan orang tua siswa slow learner . Dokumen pendukung yang dipilih yaitu hasil tes IQ siswa, hasil tes belajar siswa, dan foto.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.

1. Observasi

Nana Syaodih Sukmadinata 2010: 220 mendefinisikan observasi sebagai suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi yang dilakukan secara parsitipatif participatory observation yaitu peneliti ikut serta dalam dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi dilakukan di dalam kelas pada saat pembelajaran untuk 31 mengamati motivasi siswa slow learner sesuai dengan aspek motivasi belajar.

2. Wawancara

Haris Herdiasyah 2015: 31 mendefinisikan wawancara sebagai proses interaksi komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih atas dasar sukarela dan dalam setting alamiah. Dalam melakukan wawancara, menggunakan pedoman wawancara terseruktur. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 227 pedoman wawancara terstruktur merupakan pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list . Wawancara digunakan untuk mengungkap motivasi belajar siswa slow learner . Wawancara dilakukan kepada subyek, guru kelas II, guru kelas III, dan orang tua subyek. Wawancara dilakukan secara terstruktur dengan mengacu pedoman wawancara sesuai dengan aspek motivasi belajar.

3. Dokumentasi

Suharsimi Arikunto 2006: 231 menjelaskan bahwa metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya. Dokumen-dokumen yang dihimpun dipilih yang sesuai dengan tujuan dan fokus masalah. Dokumentasi dalam penelitian ini yaitu hasil UKK subyek, hasil tes IQ, dan foto-foto.