Hubungan Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray Ditinjau dari

5. Materi Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang pada Dimensi Tiga

a. Pengertian Titik, Garis, dan Bidang 1 Titik tidak memiliki ukuran seperti panjang maupun lebar, sehingga titik dikatakan berdimensi nol. Titik digambar dengan tanda noktah dan diberi nama menggunaka huruf kapital. Contoh: . . A B 2 Garis merupakan kumpulan dari titik-titik yang berjajar memanjang. Garis memiliki ukuran panjang yang tak terbatas dan tidak memiliki lebar. Sebuah garis biasanya diberi nama dengan huruf kecil atau menggunakan dua titik ujungnya. Contoh : g . . A B 3 Bidang memiliki ukuran luas yang tak terbatas. Biasanya suatu bidang digambar dengan bidang segiempat. Nama bidang dituliskan di pojok bidang menggunakan huruf atau dengan menyebutkan titik-titik sudut dari wakil bidang itu. Contoh : D C A B b. Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang pada Bangun Ruang 1 Kedudukan Titik Terhadap Garis a Titik terletak pada garis Jika titik A dilalui oleh garis g, maka A terletak pada garis g. . g A b Titik di luar garis Jika B tidak dilalui oleh garis h, maka titik B berada di luar garis h. . B h 2 Kedudukan Titik Terhadap Bidang a Titik terletak pada bidang Jika titik A dapat dilalui oleh bidang α, maka dikatakan titik A terletak pada bidang α. . α A b Titik di luar bidang Jika titik B tidak dapat dilalui oleh bidang , maka dikatakan titik B berada di luar bidang . . B 3 Kedudukan Garis Terhadap Garis Lain Kemungkinan kedudukan sebuah garis terhadap garis lain dalam sebuah bangun ruang adalah berimpit, berpotongan, sejajar, dan bersilangan. a Dua garis berpotongan Dua buah garis g dan h dikatakan berpotongan jika kedua garis terletak pada sebuah bidang dan mempunyai sebuah titik persekutuan. Dalam geometri bidang, titik persekutuan itu disebut titik potong. b Dua garis berimpit Dua buah garis g dan h dikatakan berimpit jika kedua garis terletak pada sebuah bidang dan berpotongan pada lebih dari satu titik. c Dua garis sejajar Dua buah garis g dan h dikatakan sejajar jika kedua garis terletak pada sebuah bidang dan tidak mempunyai titik persekutuan. d Dua garis bersilangan Dua buah garis g dan h dikatakan bersilangan jika kedua garis itu tidak terletak pada sebuah bidang. Garis g terletak pada bidang α dan garis h di luar bidang α. Garis h menembus bidang α di titik A, sedangkan titik A tidak terletak pada garis g, maka kedua garis tersebut dinamakan bersilangan. 4 Kedudukan Garis Terhadap Bidang a Garis terletak pada bidang Sebuah garis g dikatakan terletak pada bidang α jika garis g dan bidang α sekurang-kurangnya mempunyai dua titik persekutuan. b Garis sejajar bidang Sebuah garis h dikatak an sejajar bidang jika garis h dan bidang tidak mempunyai satupun titik persekutuan. c Garis menembus bidang Sebuah garis k dikatakan menembus bidang jika garis k dan bidang hanya mempunyai satu titik persekutuan yang kemudian disebut titik potong. 5 Kedudukan Bidang Terhadap Bidang Lain a Dua bidang berimpit Bidang α dan bidang dikatakan berimpit jika setiap titik yang terletak pada bidang α juga terletak pada bidang atau setiap titik yang terletak pada bidang juga terletak pada bidang α. b Dua bidang sejajar Bidang α dan bidang dikatakan sejajar jika kedua bidang itu tidak mempunyai satu pun titik persekutuan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa

1 4 202

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

6 25 59

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY BERBASIS LKS DITINJAU Eksperimentasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Berbasis LKS Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Matematika Siswa ( Pada Siswa Kelas VII Sem

0 1 16

EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY BERBASIS LKS DITINJAU Eksperimentasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Berbasis LKS Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Matematika Siswa ( Pada Siswa Kelas VII Sem

0 2 15

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS) PADA MATERI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA DAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA.

7 41 314