2 Uji Normalitas Skor Posttest
Uji normalitas kali ini menggunakan Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan  SPSS  16
for  windows dengan  taraf  signifikansi
� = 0,0 .  Kriteria  keputusan diambil  jika  nilai  Asymp.  Sig  2-tailed  kurang  dari
�
= 0,02  maka  �  ditolak sehingga data posttest berasal dari data yang tidak berdistribusi normal.
Langkah-langkah pengujian: a
Hipotesis
i �   :
Skor  posttest  kelas  eksperimen  berasal  dari  populasi  yang berdistribusi normal.
�   : Skor  posttest  kelas  eksperimen  berasal  dari  populasi  yang  tidak
berdistribusi normal. ii
�   : Skor posttest kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi
normal. �   :
Skor  posttest  kelas  kontrol  berasal  dari  populasi  yang  tidak berdistribusi normal.
b Taraf signifikansi: � = 0,0
c Statistik uji: One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan SPSS 16
d Kriteria Keputusan:
�  ditolak  jika Asymp. Sig 2-tailed
�
= 0,02 e
Perhitungan: Uji  normalitas  tampak  pada  tabel  berikut  dan  selengkapnya  dapat  dilihat  pada
Lampiran 4.1 halaman 143.
Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas
Nilai Asymp. Sig 2-tailed
� 2
Keputusan Kesimpulan
Eksperimen 0,483
0,025 �  diterima  Data berdistribusi normal
Kontrol 0,360
0,025 �  diterima  Data berdistribusi normal
f Keputusan
i Terima �  dan disimpulkan bahwa skor posttest kelas eksperimen berasal dari
populasi yang berdistribusi normal. ii
Terima �  dan  disimpulkan  bahwa  skor  posttest  kelas  kontrol  berasal  dari populasi yang berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Setelah  diketahui  data  berdistribusi  normal,  maka  dilanjutkan  uji  homogenitas ragam. Uji homogenitas kali ini menggunakan Uji One-Way ANOVA berbantuan SPSS
16 for  windows
dengan  taraf  signifikansi � = 0,0 .  Kriteria  keputusan  diambil  jika
pada  nilai  Sig.  dari  Levene  Statistic  pada  tabel  Test  of    Homogeneity  of  Variances kurang dari
�
= 0,02 , maka �  ditolak.
Langkah-langkah pengujian. a
Hipotesis
i � : �
�
= �
�
: Skor pretest  kelas kontrol dan kelas eksperimen pada
tes  kemampuan  komunikasi  matematika  siswa mempunyai variansi yang sama.
� : �
�
≠ �
�
: Skor  pretest  kelas  kontrol  dan  kelas  eksperimen  pada
tes  kemampuan  komunikasi  matematika  siswa memiliki variansi yang tidak sama berbeda.
ii � : �
�
= �
�
: Skor  pretest  kelas  kontrol  dan  kelas  eksperimen  pada
tes  kemampuan  komunikasi  matematika  siswa mempunyai variansi yang sama.
� : �
�
≠ �
�
: Skor posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen pada
tes  kemampuan  komunikasi  matematika  siswa memiliki variansi yang tidak sama berbeda.
b Taraf signifikansi: � = 0,0
c Statistik uji: One-Way ANOVA Test dengan SPSS 16
d Kriteria Keputusan:
�  ditolak  jika nilai Sig.
�
= 0,02 e
Perhitungan: Uji  homogenitas  tampak  pada  tabel  berikut  dan  selengkapnya  dapat  dlilihat  pada
Lampiran 4.2 halaman 145.
Tabel 4.4. Hasil Uji Homogenitas Nilai Sig.
� Keputusan
Kesimpulan Pretest
0,856 0,025
�  diterima Mempunyai variansi sama
Posttest 0,104
0,025 �  diterima
Mempunyai variansi sama f
Keputusan i
Terima  �  dan  disimpulkan  bahwa  skor  pretest  kelas  kontrol  dan  kelas eksperimen  pada  tes  kemampuan  komunikasi  matematika  siswa  mempunyai
variansi yang sama ii
Terima  �  dan  disimpulkan  bahwa  skor  posttest  kelas  kontrol  dan  kelas eksperimen  pada  tes  kemampuan  komunikasi  matematika  siswa  mempunyai
variansi yang sama
c. Uji Kemampuan Awal
Uji  kemampuan  awal  dilakukan  untuk  mengetahui  kesamaan  kemampuan  awal siswa  di  kedua  kelas.  Uji  yang  digunakan  yaitu  uji  kesamaan  rata-rata  atau  Uji
independent  samples berbantuan  SPSS  16
for  windows dengan  taraf  signifikansi
� = 0,0 . Kriteria keputusan diambil jika pada nilai  Sig. 2 tailed dari tabel  Independent
Samples pada  baris  equal  variances  assumed  homogen  kurang  dari
�
= 0,02 , maka �  ditolak.
Langkah-langkah pengujian. a
Hipotesis
� : �
�
= �
�
: kelas  eksperimen  dan  kelas  kontrol  memiliki  kemampuan
awal yang sama. � : �
�
≠ �
�
: kelas  eksperimen  dan  kelas  kontrol  memiliki  kemampuan
awal yang tidak samaberbeda. b
Taraf signifikansi: � = 0,0 c
Statistik uji: independent samples test dengan SPSS 16 d
Kriteria Keputusan: �  ditolak  jika nilai Sig.2-tailed
�
= 0,02 e
Perhitungan: Uji  kesamaan  rata-rata  tampak  pada  tabel  berikut  dan  selengkapnya  dapat  dilihat
pada lampiran 4.3 halaman 146. Tabel 4.5. Hasil Uji Kemampuan Awal Pretest
Asumsi Nilai Sig.
2-tailed �
2 Keputusan
Kesimpulan Homogen
0,555 0,025
�  diterima Memiliki kemampuan
awal sama f
Keputusan Terima
�  dan  disimpulkan  bahwa  kelas  eksperimen  dan  kelas  kontrol  memiliki kemampuan awal yang sama.
4. Hasil Uji Hipotesis
Setelah uji asumsi analisis terpenuhi, maka selanjutnya untuk menjawab rumusan masalah  dalam  penelitian  ini  dilakukan  pengujian  hipotesis.  Karena  pada  uji
kemampuan  awal  menyatakan  bahwa  kelas  kontrol  dan  kelas  eksperimen  mempunyai kemampuan  awal  yang  sama,  maka  kriteria  keefektifan  yang  digunakan  dalam
pengujian  hipotesis  adalah  pembelajaran  dikatakan  efektif  jika  rata-rata  skor  posttest siswa minimal mencapai KKM yaitu 75.
a. Pengujian Hipotesis untuk Menjawab Rumusan Masalah 1
Hipotesis  akan  diuji  menggunakan  uji  one  sample  dengan  bantuan  SPSS  16  for windows
dengan taraf signifkansi � = 0,0 . Kriteria keputusan diambil jika pada tabel
Sig.2 tailed kurang dari
� = 0,0  maka �  ditolak. Langkah-langkah pengujian.
a
Hipotesis
� : �
�
≤ 7 ,99  : strategi  pembelajaran  kooperatif  tipe  two  stay  two  stray
tidak  efektif  ditinjau  dari  kemampuan  komunikasi matematika siswa
� : �
�
7 ,99  : strategi  pembelajaran  kooperatif  tipe  two  stay  two  stray
efektif ditinjau dari kemampuan komunikasi matematika siswa
b Taraf signifikansi: � = 0,0
c Statistik uji: One Sample Test dengan SPSS 16
d Kriteria Keputusan:
�  ditolak  jika nilai Sig.2-tailed   � = 0,0
e Perhitungan:
Uji  hipotesis  tampak  pada  tabel  berikut  dan  selengkapnya  dapat  dlilihat  pada Lampiran 4.4 halaman 147.
Tabel 4.6. Hasil Uji Hipotesis 1 posttest Nilai Sig. 2-tailed
� Keputusan
Kesimpulan 0,000
0,05 �  ditolak
Efektif f
Keputusan Tolak
�  dan disimpulkan bahwa strategi pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray
efektif ditinjau dari kemampuan komunikasi matematika siswa.
b. Pengujian Hipotesis untuk Menjawab Rumusan Masalah 2
Hipotesis  akan  diuji  menggunakan  uji  one  sample  dengan  bantuan  SPSS  16  for windows
dengan taraf signifkansi � = 0,0 . Kriteria keputusan diambil jika pada tabel
Sig.2 tailed kurang dari
� = 0,0 , maka �  ditolak. Langkah-langkah pengujian.
a
Hipotesis
� : �
�
≤ 7 ,99  : pendekatan  konvensional  tidak  efektif  ditinjau  dari
kemampuan komunikasi matematika siswa � : �
�
7 ,99  : pendekatan
konvensional efektif
ditinjau dari
kemampuan komunikasi matematika siswa b
Taraf signifikansi: � = 0,0 c
Statistik uji: One Sample Test dengan SPSS 16 d
Kriteria Keputusan: �  ditolak  jika nilai Sig.2-tailed  � = 0,0
e Perhitungan:
Uji  hipotesis  tampak  pada  tabel  berikut  dan  selengkapnya  dapat  dlilihat  pada Lampiran 4.4 halaman 147.
Tabel 4.7. Hasil Uji Hipotesis 2 posttest Nilai Sig. 2-tailed