kemampuan komunikasinya, terkhusus untuk kemampuan komunikasi matematika sehingga pendekatan ini dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti merumuskan hipotesis penelitian sebagai dugaan awal hasil penelitian ini, yaitu:
1. Strategi pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray efektif ditinjau dari
kemampuan komunikasi matematika siswa kelas X SMA. 2.
Strategi pembelajaran konvensional efektif ditinjau dari kemampuan komunikasi matematika siswa kelas X SMA.
3. Strategi pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray lebih efektif
dibandingkan strategi pembelajaran konvensional ditinjau dari kemampuan komunikasi matematika siswa kelas X SMA.
35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu quasi experimental research
yaitu metode eksperimen yang tidak memungkinkan peneliti melakukan pengontrolan penuh terhadap variabel dan kondisi eksperimen.
Penelitian ini akan membandingkan bagaimana kemampuan komunikasi matematika siswa, antara kelompok eksperimen yang dikenai tindakan berupa penerapan strategi
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dan kelompok kontrol yang melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan konvensional.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Purworejo yang beralamat di Jalan Mayjend S.Parman, Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah. Sedangkan waktu penelitian
pada bulan Mei - Juni 2016.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Purworejo tahun pelajaran 20152016, yang terdiri dari kelas X-1 hingga X-6.
2. Sampel Penelitian
Sampel yang akan digunakan pada penelitian ini diambil dua kelas dari populasi, yaitu kelas X-4 dan X-5. Pengambilan sampel ini menggunakan teknik
simple random sampling dimana sampel diambil dari populasi secara acak tanpa
memandang tingkatan ataupun peringkat dalam prestasi belajar. Dua kelas yang dijadikan sampel ini akan diberi perlakuan yang berbeda, dimana satu kelas
dijadikan sebagai kelas kontrol yang tidak dikenai perlakuan khusus dan kelas lainnya dijadikan sebagai kelas eksperimen yang dikenai perlakuan khusus yaitu
menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray.
D. Variabel Penelitian
Penelitian eksperimen semu memiliki variabel-variabel penting yang menjadi fokus penelitian, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
1. Variabel Bebas
Variabel bebas pada penelitian ini adalah strategi pembelajaran, terdiri dari strategi pembeajaran kooperatif tipe two stay two stray dan pembelajaran
konvensional.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah kemampuan komunikasi matematika siswa kelas X SMA.
E. Definisi Operasional
1. Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray yang dilakukan peneliti sebagai berikut.
a. Tahap Persiapan
1. Guru menentukan pokok bahasan
2. Guru membuat RPP untuk setiap pertemuan
3. Guru membuat LKS untuk setiap pertemuan
4. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, dengan masing-masing
kelompok beranggotakan 4 orang siswa dengan kemampuan yang heterogen yaitu berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan
nilai matematika semester sebelumnya. 5.
Guru menentukan posisi kelompok dan perpindahan siswa pada waktu pembelajaran.
b. Kegiatan Awal
1. Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
2. Memperkenalkan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray.
3. Menjelaskan garis besar materi untuk tiap pertemuan.
c. Kegiatan Ini
1. Penugasan
Siswa diberikan tugas mendiskusikan materi yang dipelajari menggunakan LKS
bersama anggota
kelompoknya. Masing-masing
kelompok