100
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan mengenai dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat dapat diketahui
bahwa adanya peningkatan pendapatan ekonomi warga belajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa.
3 Tercukupi Kebutuhan Rumah Tangga
Pendapatan yang diperoleh dari usaha budidaya ikan lele yang dijalankan telah dimanfaatkan oleh warga belajar untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari. Hasil wawancara dengan warga belajar menunjukkan bahwa dengan peningkatan pendapatan secara otomatis berdampak pada tercukupinya
kebutuhan hidup yang lebih baik dari sebelumnya. Pendapatan yang warga belajar peroleh telah dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari seperti
pemenuhan kebutuhan pangan, sandang, papan, kesehatan, dan pendidikan. Hal ini diungkapkan oleh Bapak
“Ty” bahwa: “Uang hasil saya jual lele saya kasih ke istri saya mbak buat beli
kebutuhan rumah tangga seperti beras, sayur, minyak gitu mbak. Terus untuk uang jajan anak kalau sekolah.” CL XIII, Minggu 05 April 2015,
hal 144 Tercukupinya kebutuhan rumah tangga warga belajar juga dirasakan
oleh Bapak “Sr” yang menyatakan bahwa:
“Istri saya dulu sering ngutang di warung mbak kalau mau beli minyak, gula, atau yang lain. Alhamdulillah sejak saya usaha budidaya lele istri
saya jadi tidak ngutang- ngutang lagi mbak.” CL VII, Minggu 22
Februari hal 136 Kegiatan usaha yang dijalankan oleh warga belajar menambah
pendapatan warga belajar. Pendapatan yang diperoleh tersebut digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti sandang, pangan, dan papan. Selain itu warga
101
belajar menggunakan pendapatan yang diperoleh untuk kebutuhan yang berkaitan dengan kesehatan dan pendidikan.
b. Dampak Psikologis
Dampak psikologis
pada pelaksanaan
program pendidikan
kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa dapat dilihat dari perubahan sikap dan perilaku warga belajar. Warga belajar sebelum mengikuti
program pendidikan kewirausahaan masyarakat merupakan warga masyarakat yang kurang percaya diri untuk berwirausaha karena takut gagal atau rugi.
Warga belajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat telah dituntut oleh pihak PKBM untuk membuka usaha sendiri dengan modal dan
keterampilan yang sudah didapat, namun kenyataannya masih ada warga belajar yang tidak membuka usaha sendiri karena takut beresiko gagal. Hal tersebut
sesuai dengan pernyataan dari Ibu “Sm” selaku ketua PKBM bahwa:
“Program pendidikan kewirausahaan masyarakat pelatihan budidaya ikan lele kurang maksimal mbak, karena masih ada warga belajar yang
tidak mengaplikasikannya dengan alasan susah merawatnya dan modal yang dikasih kurang untuk buka budidaya lele sendiri
.” CL XI, Minggu 22 Maret 2015, hal 141
Pernyataan Ibu “Sm” sesuai dengan pernyataan dari Bapak “Ty” selaku
warga belajar program bahwa: “Dulu saya sudah pernah ikut mba pelatihan budidaya lele, saya sempat
buat usaha pembibitan mbak tapi hanya sebulan, perawatannya susah mbak kalau pembibitan, airnya harus selalu jernih, pakannya harus
cacing sutera yang lumayan mahal harganya mbak.” CL XIII, Minggu 05 April 2015, hal 144
Setelah warga belajar mengikuti pelaksanaan program pendidikan
kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa, warga belajar memiliki
102
rasa percaya diri yang tinggi untuk berwirausaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga. Dari data yang peneliti peroleh, berikut ini
beberapa dampak psikologis yang dialami warga belajar setelah mengikuti pengembangan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM
Harapan Bangsa: 1
Meningkatnya Rasa Percaya Diri
Dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat membuat meningkatnya rasa percaya diri pada warga belajar. Rasa percaya diri
tersebut dapat terlihat pada saat proses belajar mengajar berlangsung, warga belajar berani menyampaikan ide atau pendapatnya. Warga belajar juga mampu
menjelaskan kepada warga belajar yang lain apabila ada materi yang disampaikan tutor kurang jelas. Hal ini diungkapkan oleh Ibu
“Sm” selaku
penyelenggara program, bahwa:
“Percaya diri yang tinggi sudah dimiliki oleh warga belajar sejak mengikuti program pendidikan kewirausahaan masyarakat mbak,
mereka dalam pembelajaran sering menyampaikan ide dan pendapat mereka, mereka juga sering membantu tutor untuk menjelaskan materi
kepada warga belajar lain jika kurang jelas.” CL XI, Minggu 22 Maret 2015, hal 141
Dari hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa rasa percaya diri
dari warga belajar pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat meningkat, hal ini ditunjukan dengan keberanian warga belajar untuk
menyampaikan ide serta pendapatnya, dan berani menjelaskan materi kepada warga belajar yang kurang paham.
103
2
Kerja Keras dalam Berwirausaha
Dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat yaitu meningkatnya kerja keras warga belajar dalam berwirausaha. Hal ini
terlihat pada usaha yang dijalani oleh warga belajar pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat. Usaha yang dimiliki oleh warga belajar
adalah budidaya ikan lele, semakin lama usaha yang warga belajar miliki semakin besar. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari Bapak
“Ty” selaku warga belajar program, bahwa:
“Awal usaha itu saya hanya punya 2 kolam mbak, tapi saya terus kerja keras supaya kolam saya bisa semakin banyak, dan sekarang
alhamdulillah kolam saya sudah ada 5 mbak.” CL XIII, Minggu 05 April 2015, hal 144
Hal serupa juga diungkapkan oleh Bapak
“Sy” selaku warga belajar program, bahwa:
“Sekarang saya sudah punya kolam ikan sendiri meskipun seadanya mbak, semua karena kerja keras dan semangat saya buat usaha.” CL
VI, Minggu 15 Februari 2015, hal 134
Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat diketahui bahwa warga belajar mempunyai kerja keras yang tinggi untuk berwirausaha dan terus
mengembangkan usahanya.
c. Dampak Sosial
Dampak sosial pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat berkaitan dengan perubahan kehidupan warga belajar terhadap
hubungan dan interaksi warga belajar dengan masyarakat. Setelah warga belajar mengikuti pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di
PKBM Harapan Bangsa, warga belajar mendapatkan kecakapan sosial untuk
104
dapat berhubungan dan berinteraksi dengan masyarakat serta meningkatnya kepedulian sosial warga belajar. Berikut ini merupakan dampak sosial bagi
warga belajar pengembangan program pendidikan kewirausahaan masyarakat: 1
Meningkatnya Partisipasi Aktif Warga Belajar dalam Organisasi Masyarakat
Dampak dari pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat yaitu meningkatnya partisipasi warga belajar dalam organisasi-
organisasi yang ada di lingkungan masyarakat. Keikutsertaan warga belajar dalam pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat telah
mengubah warga belajar menjadi masyarakat yang aktif. Keaktifan tersebut ditunjukan dengan adanya peningkatan partisipasi aktif dalam organisasi
masyarakat yang ada di Desa Petir. Hal tersebut dirasakan oleh Bapak “Sr”
selaku warga belajar program bahwa: “Setelah mengikuti pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan
masyarakat saya jadi lebih percaya diri mbak. Sekarang saya lebih berani untuk bersosialisasi aktif dalam kegiatan yang ada di Desa
mbak.” CL VII, Minggu 22 Februari 2015, hal 136 Peningkatan partisipasi aktif warga belajar di masyarakat tidak hanya
dirasakan oleh Bapak “Sr”, tetapi juga warga belajar yang lain. Warga belajar
lebih percaya diri untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat. Hal tersebut diungkapkan oleh Bapak
“Sy” selaku warga belajar, bahwa: “Sekarang saya ikut arisan untuk Bapak-Bapak setiap malam jum’at
mbak, Alhamdulillah saya dipercaya jadi bendahara buat megang uang mbak.” CL VI, Minggu 15 Februari 2015, hal 134
Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat diketahui bahwa adanya
peningkatan partisipasi aktif warga belajar dalam organisasi-organisasi di