Penilaian yang dilakukan oleh PKBM Harapan Bangsa

89 “Orang dari PKBM biasanya setiap minggu datang mbak buat lihat usaha kelompok kita, iya kalo datang sering tanya-tanya tentang usaha ini mba k.” CL XIII, Minggu 05 April 2015, hal 144

e. Pendampingan

Pendampingan warga belajar pendidikan kewirausahaan masyarakat pasca program merupakan suatu kegiatan yang perlu untuk dilakukan karena kondisi warga belajar yang memiliki latar belakang pendidikan dan kesadaran yang rendah. Oleh karena itu tanggung jawab PKBM Harapan Bangsa tidak berhenti setelah warga belajar selesai mengikuti program namun tetap melakukan pendampingan setelah program selesai sampai warga belajar bisa mendirikan usaha sendiri. Warga belajar diharapkan mampu untuk mendirikan usaha sendiri dengan modal yang telah diberikan oleh pihak lembaga. Pihak lembaga hanya mendampingi warga belajar dalam merintis usaha mandiri selama kurang lebih 60 jam 60 menit dengan asumsi dilakukan dua minggu sekali sesuai dengan kesepakatan warga belajar sehingga pendampingan dilaksanakan kurang lebih dua bulan yang dilakukan mulai bulan November hingga Desember. Dari jumlah warga belajar ada tujuh orang siap untuk menjalankan usaha mandiri. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Bapak “Sr” selaku warga belajar bahwa: “Yang buat usaha budidaya lele ini ada tujuh orang mbak, yang lain tidak, alasannya modal yang dikasih tidak cukup.” CL VII, Minggu 22 Februari 2015, hal 136 Hal serupa juga dinyatakan oleh Ibu “Sm” selaku ketua PKBM Harapan Bangsa, bahwa: “Berapapun jumlah warga belajar yang siap untuk membuka usaha mandiri kami akan siap untuk mendampingi mbak, dan ternyata ada 90 tujuh orang yang siap untuk membuka usaha.” CL XI, Minggu 22 Maret 2015, hal 141 Berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara kepada warga belajar dan penyelenggara program, pendampingan setelah program selesai sudah terlaksana sesuai dengan rencana. Pendampingan terhadap warga belajar yaitu berupa pemantauan dan pengamatan kegiatan usaha yang dilakukan oleh warga belajar. Pendampingan juga dilakukan dengan memberikan motivasi kepada warga belajar untuk tetap menjaga semangat berwirausaha. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari Bapak “Sr” selaku warga belajar, bahwa: “Kadang dua minggu sekali tutornya datang ke rumah mbak buat tanya kemajuan usaha saya. Mereka juga selalu memberikan semangat supaya saya terus mengembangkan usaha mbak ” CL VII, Minggu 22 Februari 2015, hal 136. Hal serupa juga diungkapkan oleh warga belajar lain yaitu Bapak “Sy”, bahwa: “kami sering ditanyai tentang kemajuan usaha mbak, kemudian dikasih semangat mbak buat terus usaha” CL VI, Minggu 15 Februari 2015, hal 134.

2. Hasil Pelaksanaan Program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat

di PKBM Harapan Bangsa Berkenaan dengan hasil yang dikeluarkan dari pendidikan kewirausahaan masyarakat pelatihan budidaya ikan lele dapat diperoleh data mengenai perubahan kehidupan warga belajar. Warga belajar yang telah mengikuti pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat sekarang mempunyai kemampuan mendirikan usaha mandiri. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari Ibu “Sm” selaku ketua PKBM, bahwa: 91 “Begini mbak, hasil dari pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat yang diselenggarakan disini itu membekali warga belajar agar dapat membuka usaha sendiri.” CL XI, Minggu 22 Maret 2015, hal 141 Hal serupa juga diungkapkan oleh Bapak “Am” selaku tutor pendidikan kewirausahaan masyarakat, bahwa: “Saya sebagai tutor pendidikan kewirausahaan masyarakat tidak hanya mengajarkan pengetahuan tentang budidaya lele saja mbak, tapi saya juga mengajarkan bagaimana membuka peluang usaha dengan pelatihan yang sudah diberikan disini.” CL IX, Minggu 08 Maret 2015, hal 138 Berdasarkan wawancara di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat pelatihan budidaya ikan lele yaitu warga belajar mampu mendirikan usaha mandiri sesuai dengan keterampilan yang sudah diberikan seperti dapat membaca peluang pasar, penyiapan lahan atau kolam, pemilihan induk ikan lele, pembibitan, pemijahan, pemeliharaan dan pakan, pengenalan hama penyakit dan cara mengatasinya, pembesaran, pemasarann hasil panen, serta perawatan kolam pasca panen.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Program Pendidikan

Kewirausahaan Masyarakat di PKBM Harapan Bangsa Dalam pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa tentu adanya faktor-faktor pendukung yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan program. Faktor-faktor pendukung dalam pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa, yaitu: 92 a. Ketersedian Modal Modal merupakan hal yang paling utama dalam wirausaha. Tanpa adanya modal maka pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat bisa berhenti di tengah jalan atau bahkan tidak dapat berjalan. PKBM Harapan Bangsa memberikan modal usaha kepada warga belajar yang telah selesai mengikuti pembelajaran program pendidikan kewirausahaan masyarakat. Setiap warga belajar mendapatkan modal usaha sebesar Rp 1.000.000,00. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Bapak “Sy” selaku warga belajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa: “Setiap warga belajar dikasih uang modal mbak sama PKBM Harapan Bangsa, jadi kita harus bisa buat usaha sendiri” CL VI, Minggu 15 Februari 2015, hal 134. Hal serupa juga dinyatakan oleh Ibu “Sm” selaku ketua PKBM Ha rapan Bangsa, yaitu: “Semua warga belajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa kita beri uang sebagai modal untuk membuka usaha sendiri mba k.” CL XI, Minggu 22 Maret 2015, hal 141 b. Dukungan dari Lembaga Warga belajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa mendapatkan dukungan dari pihak lembaga. Pihak lembaga selalu memberikan motivasi kepada warga belajar untuk giat dalam mengikuti proses pembelajaran baik pemberian materi maupun praktek. Pihak lembaga selalu mengingatkan untuk hadir dalam setiap jadwal pembelajaran yang sudah ditentukan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak “Sr” selaku

Dokumen yang terkait

Respon Masyarakat Desa Sitio Ii Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Terhadap Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Oleh Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

2 59 107

DAMPAK FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PROGRAM KEJAR PAKET C DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT CAHAYA KURNIA BANGSA DESA BANJARWARU KABUPATEN LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 18

Dampak Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Pada Program Kejar Paket C Di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Cahaya Kurnia Bangsa Desa Banjarwaru Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2011/2012;

0 11 18

MOTIVASI WARGA BELAJAR DALAM MENGIKUTI PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM KELOMPOK BELAJAR PAKET C DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT TUNAS BANGSA BREBES

2 21 160

PROSES PEMBELAJARAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM) BIDANG TATA RIAS KECANTIKAN RAMBUT BAGI KEMANDIRIAN BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR.

0 1 14

PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) MANDIRI KECAMATAN KRETEK KABUPATEN BANTUL.

1 10 209

STUDI EKSPLORASI PELAKSANAAN PROGRAM PAKET C DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) KECAMATAN KERTEK KABUPATEN WONOSOBO.

0 6 199

PROSES PEMBELAJARAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM) BIDANG TATA RIAS KECANTIKAN RAMBUT BAGI KEMANDIRIAN BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR - repository UPI S PLS 1104703 Title

0 0 3

IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) PADA PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT DI SURAKARTA

0 0 10

PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM)

0 0 53