47
bersifat non formal untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh pengetahuan, pengalaman, keterampilan, sumber informasi, sebagai wadah
belajar masyarakat, dan sebagai tempat bertemunya semua lapisan di masyarakat.
d. Azas-Azas Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM
Menurut Umberto Sihombing, 1999: 109 Azas yang dianut PKBM
dapat diidentifikasi menjadi tujuh azas, yaitu:
1 Azas kemanfaatan, setiap kehadiran PKBM harus benar-benar
memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kehidupannya.
2 Azas kebermaknaan, PKBM dengan segala potensinya harus
mampu memberikan dan menciptakan program yang bermakna dan dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat sekitar.
3 Azas kebersamaan, PKBM merupakan lembaga yang dikelola
secara bersama-sama, digunakan bersama, dan untuk kepentingan bersama.
4 Azas kemandirian, PKBM dalam pelaksanaan dan pengembangan
kegiatan harus mengutamakan kekuatan diri sendiri.
5 Azas keselarasan, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh PKBM
harus sesuai dan selaras dengan kondisi serta situasi masyarakat sekitar.
6 Azas kebutuhan, setiap kegiatan atau program pembelajaran yang
dilaksanakan oleh PKBM harus dimulai dengan kegiatan pembelajaran yang benar-benar mendesak dan dIbutuhkan oleh
masyarakat.
7 Azas tolong-menolong, PKBM merupakan arena atau ajang belajar
dan pembelajaran masyarakat yang didasarkan atas rasa saling asah, saling asih, dan saling asih di antara sesama warga masyarakat itu
sendiri.
Azas yang sudah ada dapat dikembangkan lagi sesuai dengan visi dan misi lembaga PKBM dan tidak bertentangan dengan program yang
dilaksanakan.
48
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian berikut ini merupakan hasil penelitian yang dinilai relevan dengan penelitian yang mengangkat masalah mengenai dampak program.
1. Hasil penelitian oleh Aulia Syahrani 2013 mengenai dampak program
keaksaraan usaha mandiri terhadap peningkatan pendapatan warga belajar menunjukkan bahwa pelaksanaan program keaksaraan usaha mandiri
KUM dilakukan dengan tiga tahap, yaitu: perencanaan, proses pembelajaran, dan evaluasi. Pasca program keaksaraan usaha mandiri
KUM di PKBM Handayani memberikan dampak positif berupa peningkatan pendapatan warga belajar, tetapi dampak yang diperoleh belum
signifikan dalam meningkatkan pendapatan sehari-hari seluruh warga belajar kelompok Al- Ahsan yang berjumlah 10 sepuluh warga belajar,
hanya 6 enam warga belajar atau 60 dari jumlah warga belajar yang mengalami peningkatan kesejahteraan
, yaitu:
1 pemenuhan kebutuhan pokok pangan; 2 terpenuhinya kebutuhan papan dan sandang; dan 3
kepemilikan barang perhiasan, kendaraan serta tabungan. Penelitian ini hanya mengkaji dampak program keaksaraan usaha
mandiri KUM pada aspek ekonomi dan pendapatan keluarga dari warga belajar. Sedangkan pada penelitian yang akan peneliti laksanakan yaitu
tentang dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat PKM yang tidak hanya mengkaji pada aspek ekonomi saja
namun mengkaji dampak program pada aspek ekonomi, aspek psikologis,