Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Program Pendidikan

94 d. Dukungan dari Keluarga dan Masyarakat Sekitar Dukungan dari lingkungan terutama dari keluarga dan masyarakat sekitar sangatlah berpengaruh dalam program pendidikan kewirausahaan masyarakat. Dorongan dari orang-orang terdekat seperti orang tua, saudara atau teman dekat dapat dijadikan sebagai motivasi. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Bapak “Sr” sebagai warga belajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa bahwa: “Keluarga sangat mendukung saya waktu ikut program kewirausahaan di PKBM Harapan Bangsa mba, mereka memberikan semangat dan motivasi untuk membuka usaha setelah nanti selesai mengikuti program. Selain mendapat dukungan dari keluarga, Bapak RT dan juga RW juga sangat mendukung kami”. CL VII, Minggu 22 Februari hal 136 Hal serupa juga dinyatakan oleh Ibu “Sm” selaku ketua PKBM Harapan Bangsa, bahwa: “Pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di sini mendapatkan dukungan dari para keluarga warga belajar dan juga dari para tokoh masyarakat seperti kepala desa, ketua RT dan juga ketua RW”. CL XI, Minggu 22 Maret 2015, hal 141 Dalam pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa tentu tidak terlepas dari adanya faktor-faktor penghmbat. Faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat antara lain: a. Terbatasnya Lahan Terbatasnya lahan yang dimiliki oleh PKBM Harapan Bangsa merupakan salah satu penghambat pelaksanaan program, karena untuk program pendidikan kewirausahaan masyarakat yang dilaksanakan oleh PKBM 95 membutuhkan lahan yang cukup luas untuk kegiatan praktek seperti pembuatan kolam untuk budidaya ikan lele. Terbatasnya lahan di PKBM Harapan Bangsa sehingga untuk kegiatan praktek dilaksanakan di rumah salah satu tutor program pendidikan kewirausahaan masyarakat. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Bapak “Am” selaku tutor program: “Lahan di PKBM itu tidak ada mba, gedungnya saja masih pinjam, jadi untuk setiap kegiatan praktek dialihkan di rumah saya, kebetulan saya punya cukup lahan.” CL IX, Minggu 08 Maret 2015, hal 138 Hal serupa juga diungkapkan oleh Ibu “Sm” selaku ketua PKBM Harapan Bangsa: “Lahan PKBM sangat terbatas mbak, untuk gedungnya saja kami masih pinjam gedung bekas sekolah dasar”. CL XI, Minggu 22 Maret 2015, hal 141 b. Terbatasnya Warga Belajar yang dilatih serta Anggaran Dana Pelatihan Terbatasnya anggaran dari pemerintah yang didapat oleh PKBM Harapan Bangsa untuk program pendidikan kewirausahaan masyarakat sehingga lembaga dalam merekrut warga belajar dibatasi hanya 10 orang. PKBM Harapan Bangsa hanya mendapatkan dana sebesar Rp 25.000.000,00 untuk pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat budidaya ikan lele. Dana tersebut digunakan untuk biaya administrasi, biaya pembelajaran dan pelatihan, serta untuk modal usaha. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Ibu “Sm” selaku ketua PKBM bahwa: “Pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di sini hanya mengajukan dana sebesar Rp 25.000.000,- kepada pemerintah. Dana tersebut digunakan untuk biaya administrasi, biaya pembelajaran dan biaya pelatihan, dan untuk modal usaha. Untuk warga belajarnya dibatasi hanya 10 orang saja.” CL XI, Minggu 22 Maret 2015, hal 141 96 Hal serupa juga dinyatakan oleh Bapak “Cm” selaku penanggung jawab program bahwa: “Anggaran biaya pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di sini ada Rp 25.000.000,00 sehingga untuk rekruitmen warga belajar oleh pihak penyelenggara dibatasi hanya 10 orang saja mbak.” CL III, Minggu, 26 Oktober 2014, hal 129

4. Dampak Pelaksanaan Program Pendidikan Kewirausahaan

Masyarakat bagi Warga Belajar di PKBM Harapan Bangsa Pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat merupakan upaya pemberdayaan terutama untuk masyarakat yang sudah pernah mengikuti program pendidikan kewirausahaan sebelumnya dan untuk masyarakat sekitar PKBM Harapan Bangsa yang dikatakan kurang mampu. Tujuan dari pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat ini adalah: 1 untuk memperluas pengetahuan tentang pelatihan budidaya ikan lele sampai dengan tahap pembesaran, 2 melalui pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat diharapkan mampu membentuk kelompok belajar usaha, 3 melalui pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat diharapakan warga belajar dapat mengaplikasikannya di dalam kehidupan dengan membuat usaha. Pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa memberikan pelatihan budidaya ikan lele mulai dari teknik budidaya, penyiapan kolam, pemilihan induk, pembibitan, pemijahan, pemeliharaan, pembesaran, dan pemasaran. Dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat perlu diketahui baik dari aspek psikologis, aspek ekonomi, dan aspek sosial. Berikut ini merupakan hasil penelitian yang diperoleh di lapangan tentang 97 dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat secara psikologis, ekonomi dan sosial.

a. Dampak Ekonomi

Dampak ekonomi pada pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa dapat dilihat dari perubahan kehidupan ekonomi yang terjadi pada warga belajar. Warga belajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat sebelum mengikuti program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa merupakan warga masyarakat yang kurang sejahtera karena hanya bekerja sebagai buruh dan petani yang mendapatkan penghasilan tidak menentu. Masalah lain yang dihadapi oleh warga belajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat sebelum mengikuti program pendidikan kewirausahaan masyarakat adalah rendahnya kesadaran akan pentingnya pendidikan dan pelatihan sehingga warga belajar tidak dapat mengelola sumber daya alam yang ada. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Ibu “Sm” selaku ketua PKBM, berikut ungkapan Ibu “Sm”: “warga belajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat yaitu masyarakat yang secara ekonomi berkemampuan rendah. Mata pencaharian warga belajar yaitu bertani, dagang, buruh dan tidak bekerja” CL XI, Minggu 22 Maret 2015, hal 141. Pernyataan Ibu “Sm” sesuai dengan pernyataan Bapak “Ty” selaku warga belajar. Berikut ungkapan Bapak “Ty”: “Saya sebelumnya hanya buruh mbak yang penghasilannya tidak seberapa, penghasilan saya sekedar cukup untuk makan” CL XIII, Minggu 05 April 2015, hal 144. 98 Warga belajar setelah mengikuti program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa, menjadi mempunyai bekal keterampilan untuk dapat berwirausaha sendiri sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Dari data yang peneliti peroleh, berikut ini beberapa dampak ekonomi yang dialami warga belajar setelah mengikuti pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa: 1 Mempunyai Usaha Sendiri Dampak ekonomi pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat yaitu warga belajar dapat mendirikan usaha secara mandiri. Usaha yang dimiliki oleh warga belajar adalah budidaya ikan lele. Warga belajar sudah mampu merencanakan kegiatan usaha yang akan dijalankan secara mandiri dan dapat menentukan harga jual serta laba yang akan diperoleh. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Bapak “Sy” selaku warga belajar program, bahwa: “Sejak saya mengikuti pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat, saya sudah berniat untuk membuka usaha mbak, karena dorongan dari pihak lembaga dan keluarga. Saya sekarang jadi punya usaha budidaya lele sendiri mbak.” CL VI, Minggu 15 Februari 2015, hal 134 Hal tersebut juga dirasakan oleh warga belajar lain yaitu Bapak “Ty” yang menyatakan bahwa: “Setelah ikut program yang ada di PKBM Harapan Bangsa saya sekarang jadi punya budidaya lele mbak, dulu saya hanya bekerja sebagai buruh mbak yang gajinya tidak tentu.” CL XIII, Minggu 05 April 2015, hal 144 Pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa memberikan materi bekal keterampilan kepada warga belajar untuk membuka usaha mandiri. Pembelajaran keterampilan yang diberikan 99 telah berdampak pada peningkatan kemampuan berwirausaha warga belajar. Pembelajaran keterampilan yang diperoleh telah diimplementasikan oleh warga belajar dengan menjalankan usaha budidaya ikan lele. 2 Meningkatnya Pendapatan Ekonomi Dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat selanjutnya yaitu meningkatnya pendapatan ekonomi warga belajar. Peningkatan pendapatan tersebut timbul dari aktivitas kegiatan usaha yang dilakukan oleh warga belajar. Secara umum, mata pencaharian warga belajar adalah sebagai petani dan buruh. Dengan menjalankan usaha budidaya ikan lele secara mandiri, warga belajar mengalami peningkatan pendapatan. Hal tersebut diungkapkan oleh Bapak “Sy”, bahwa: “Alhamdulillah mbak penghasilan saya nambah dari budidaya lele, setiap bulan kurang lebih ada Rp 500.000,00 mbak. Dulu waktu cuma jadi petani penghasilan setiap bulan tidak pasti kadang banyak kadang juga sedikit.” CL VI, Minggu 15 Februari 2015, hal 134 Hal tersebut juga dirasakan oleh Bapak “Ty” dan Bapak “Sr” yang mengalami peningkatan pendapatan. Bapak “Ty” menyatakan bahwa: “Penghasilan saya sekarang nambah mbak, saya jual ikan lelenya di pasar sokaraja jadi lumayan setiap hari saya bisa untung Rp 100.000,00 mbak.” CL XIII, Minggu 05 April 2015, hal 144 Bapak “Sr” juga mengalami peningkatan pendapatan ketika membuka usaha budidaya ikan lele di rumahnya. Bapak “Sr” menyatakan bahwa: “Setelah saya mengikuti pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat, saya menjadi anggota usaha juga mbak. Hasilnya lumayan mbak bisa buat jajan anak.” CL VII, Minggu 22 Februari hal 136

Dokumen yang terkait

Respon Masyarakat Desa Sitio Ii Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Terhadap Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Oleh Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

2 59 107

DAMPAK FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PROGRAM KEJAR PAKET C DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT CAHAYA KURNIA BANGSA DESA BANJARWARU KABUPATEN LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 18

Dampak Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Pada Program Kejar Paket C Di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Cahaya Kurnia Bangsa Desa Banjarwaru Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2011/2012;

0 11 18

MOTIVASI WARGA BELAJAR DALAM MENGIKUTI PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM KELOMPOK BELAJAR PAKET C DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT TUNAS BANGSA BREBES

2 21 160

PROSES PEMBELAJARAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM) BIDANG TATA RIAS KECANTIKAN RAMBUT BAGI KEMANDIRIAN BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR.

0 1 14

PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) MANDIRI KECAMATAN KRETEK KABUPATEN BANTUL.

1 10 209

STUDI EKSPLORASI PELAKSANAAN PROGRAM PAKET C DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) KECAMATAN KERTEK KABUPATEN WONOSOBO.

0 6 199

PROSES PEMBELAJARAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM) BIDANG TATA RIAS KECANTIKAN RAMBUT BAGI KEMANDIRIAN BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR - repository UPI S PLS 1104703 Title

0 0 3

IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) PADA PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT DI SURAKARTA

0 0 10

PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM)

0 0 53