Pelaksanaan Pembelajaran Program yang dilakukan oleh PKBM
80
Berdasarkan dari hasil dokumentasi dalam pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa
penyelenggara menentukan administrasi belajar. Dalam pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat ada 10 warga belajar yang di jadikan
dalam satu kelompok. Penyelenggara bersama tutor dan warga belajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat membuat kesepatakan bersama tentang
tempat, jadwal, waktu, dan tata tertib pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat. Waktu pembelajaran di sepakati setiap hari Selasa,
Rabu, dan Kamis pukul 19.00-21.30 WIB yaitu teori atau pemberian materi, sedangkan hari Jumat, Sabtu, dan Minggu pukul 14.00-17.00 WIB yaitu
praktek. Tempat pembelajaran untuk teori dilaksanakan di ruang kelas PKBM Harapan Bangsa sedangkan tempat untuk praktek dilaksanakan di tempat salah
satu tutor program pendidikan kewirausahaan masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Ibu
“Sm” selaku ketua PKBM Harapan Bangsa bahwa: “Pelaksanaan pembelajaran program pendidikan kewirausahaan
masyarakat di sini ada teori dan juga praktek, untuk teori dan praktek tempat pembelajarannya berbeda. Kalau teori dilaksanakan di ruang
belajar PKBM mbak, kalo untuk praktek dilaksanakan di rumah salah satu tutor program pendidikan kewirausahaan masyarakat
”. CL V, Minggu 08 Februari 2015, hal 132
Daftar warga belajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa yang diperoleh dari dokumentasi dapat dilihat pada
tabel 6 berikut ini:
81
Tabel 6. Daftar warga belajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat
No Nama
LP Pendidikan
Terakhir Tempat, Tanggal
Lahir Pekerjaan
Alamat 1.
Amin L
SD Banyumas, 16
Januari 1972 Petani
Petir RT 06 RW 04 2
Sudarno L
SD Banyumas, 01
Februari 1971 Petani
Petir RT 06 RW 04 3
Suyatno L
SD Banyumas, 16
Oktober 1982 Petani
Petir RT 06 RW 04 4
Triyono L
SD Banyumas, 06
September 1979 Buruh
Petir RT 06 RW 04 5
Hadi L
SD Pacitan, 20
Agustus 1972 Petani
Petir RT 06 RW 04 6
Suherno L
SD Banyumas, 03
Maret 1970 Petani
Petir RT 06 RW 04 7
Suratno L
SD Banyumas, 05
Februari 1978 Petani
Petir RT 02 RW 04 8
Untung L
SMA Banyumas, 13
Mei 1994 Buruh
Petir RT 01 RW 04 9
Amdi L
SD Banyumas, 26
Januari 1971 Petani
Petir RT 01 RW 04 10
Kasimin L
SD Banyumas, 30
Desember 1971 Petani
Petir RT 01 RW 04
Sumber: Data PKBM Harapan Bangsa Data penelitian tentang warga belajar yang mengikuti program
pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa yang diperoleh melalui dokumentasi menunjukan jumlah warga belajar program
pendidikan kewirausahaan masyarakat berjumlah 10 orang dan berjenis kelamin laki-laki semua. Rentang usia dari warga belajar program pendidikan
kewirausahaan masyarakat yaitu yang berusia 18-26 tahun ada 1 orang, yang berusia 27-35 tahun ada 1 orang, dan yang berusia 36-45 tahun ada 8 orang.
Latar belakang pendidikan warga belajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa, ada 9 orang yang hanya lulusan SD dan
1 orang lulusan SMA. Status pekerjaan dari warga belajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat sebagai buruh ada 2 orang, dan 8 orang sebagai
82
petani. Semua warga belajar program kewirausahaan di PKBM Harapan Bangsa berasal dari masyarakat sekitar yaitu desa Petir.
Tutor untuk pembelajaran program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa ada dua orang. Satu orang tutor untuk
pemberian materi dan satu tutor untuk kegiatan praktek. Tutor untuk program pendidikan kewirausahaan masyarakat ini sudah ditentukan sesuai dengan
kriteria khusus. Tugas dari tutor adalah melaksanakan pelatihan pembelajaran sesuai dengan pedoman yang ada. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Ibu
“Sm” selaku ketua PKBM bahwa: “Tugas dari tutor di sini hanya melaksanakan pelatihan pembelajaran sesuai dengan pedoman yang kami berikan”. CL V,
Minggu 08 Februari 2015, hal 132 Metode pembelajaran untuk pelaksanaan program pendidikan
kewirausahaan masyarakat yang digunakan adalah dengan ceramah, dan praktek. Pengelola PKBM Harapan Bangsa menggunakan metode ceramah dan
praktek karena metode tersebut lebih bisa diterima bagi warga belajar yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Metode ceramah digunakan pada saat
penyampaian materi. Metode ceramah banyak digunakan oleh tutor ataupun pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran karena metode ceramah ini
digunakan untuk menyampaikan informasi, penjelasan, dan pemikiran. Metode ceramah digunakan dalam penyampaian materi karena materi-materi yang
disampaikan oleh tutor akan lebih mudah diterima oleh warga belajar. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak
“Nr” selaku tutor program bahwa:
83
“Untuk penjelasan materi saya menggunakan ceramah mbak, warga belajar lebih bisa menerima apa yang saya sampaikan, kalau tidak jelas
mereka bisa langsung men anyakannya dan akan saya jawab.” CL X,
Minggu 15 Maret 2015, hal 140 Selain menggunakan metode ceramah tutor juga menggunakan metode
praktek. Metode praktek digunakan untuk mendukung materi yang sudah disampaikan sebelumnya oleh tutor. Setiap minggunya setelah pertemuan
pemberian materi selesai warga belajar langsung praktek. Metode praktek yang dilaksanakan yaitu untuk meteri keterampilan budidaya ikan lele. Untuk
kegiatan praktek tutor menjelaskan terlebih dahulu kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Bapak
“Am” selaku tutor program untuk praktek bahwa:
“Kegiatan praktek dilakukan setiap pemberian materi selesai, kegiatan praktek yang paling utama adalah untuk materi keterampilan budidaya
ikan lele”. CL IX, Minggu 08 Maret 2015, hal 138 Dokumentasi pada materi dan bahan ajar pada pembelajaran
pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa berisi tentang:
1 Manajemen usaha proses perencanaan usaha, tata cara merintis usaha,
administrasi usaha, pemasaran, pengelolaan keuangan, strategi persaingan, jaringan kerja
2 Dasar-dasar komunikasi
3 Etika berwirausaha
4 Keterampilan budidaya ikan lele
Pembelajaran keterampilan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa mencakup:
84
1 Pengenalan budidaya ikan lele
2 Jenis-jenis ikan lele
3 Teknik budidaya
4 Peluang pasar
5 Penyiapan lahan atau kolam
6 Pemilihan induk
7 Pembibitan
8 Pemijahan
9 Pemeliharaan dan pakan
10 Pengenalan hama penyakit dan cara mengatasinya
11 Pembesaran
12 Pemasaran hasil panen
13 Perawatan kolam pasca panen
Setelah pembelajaran program pendidikan kewirausahaan masyarakat baik teori dan praktek selesai warga belajar diberikan kesempatan untuk belajar
menjalankan usaha sebelum akhirnya nanti menjalankan usaha sendiri. Dalam belajar menjalankan usaha warga belajar yang sudah tergabung menjadi satu
kelompok dituntut untuk menjalankan usaha secara bersama-sama. Alokasi waktu untuk kegiatan belajar menjalankan usaha ini yaitu 90 jam 60 menit
selama 30 hari. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Ibu “Sm” selaku ketua
PKBM Harapan Bangsa bahwa: “Setelah pembelajaran selesai warga belajar wajib belajar untuk
menjalankan usaha dengan kelompok. Kami dari pihak penyelenggara hanya akan mendampingi warga belajar dalam menjalankan usaha
bersama mbak
.” CL V, Minggu 08 Februari 2015, hal 132
85
Pernyataan dari Ibu “Sm” didukung oleh pernyataan dari Bapak “Am”
selaku tutor program pendidikan kewirausahaan masyarakat: “Setelah pelaksanaan pembelajaran selesai maka warga belajar wajib
untuk belajar menjalank an usaha bersama satu kelompok.” CL IX,
Minggu 08 Maret 2015, hal 138 Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa semua warga
belajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat wajib belajar menjalankan usaha bersama satu kelompok sebelum membuat usaha secara
mandiri, tugas dari pihak penyelenggara hanya mendampingi warga belajar dalam belajar menjalankan usaha.