Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat

36 Sarana dan prasarana pembelajaran meliputi lokasi pembelajaran, panti pembelajaran, gedung dan perlengkapan pembelajaran. Pembiayaan berkaitan dengan sumber dana yang tersedia, anggaran, dan pengelolaan biaya. Masukan mentah raw input adalah peserta didik yang terdiri atas warga belajar, peserta pelatihan, dan peserta penyuluhan. Proses pendidikan melalui pembelajaran merupakan interaksi edukatif antara masukan sarana, terutama pendidik dengan peserta didik melalui kegiatan pembelajaran, bimbingan, penyuluhan, dan pelatihan. Keluaran output adalah lulusan pendidikan luar sekolah yang terdiri dari kuantitas dan kualitas lulusan program setelah mengalami proses pembelajaran. Masukan lain other input adalah sumber-sumber yang memungkinkan lulusan dapat menerapkan hasil belajar dalam kehidupannya. Masukan lain dapat digolongkan ke dalam bidang dunia usaha, pekerjaan, dan aktivitas kemasyarakatan. Pengaruh outcome merupakan dampak yang dialami warga belajar setelah memperoleh dukungan dari masukan lain. Komponen-komponen pendidikan menurut Tatang S. 2012: 219, terdiri dari: “dasar pendidikan, tujuan pendidikan, pendidik, peserta didik, materi pendidikan, metode pendidikan, alat, dan lingkungan pendidikan ”. a Dasar Pendidikan Pendidikan sebagai proses timbal balik antara pendidik dan warga belajar dengan melibatkan berbagai faktor pendidikan lainnya, diselenggarakan guna mencapai tujuan pendidikan dengan didasari oleh nilai-nilai tertentu. Nilai-nilai itulah yang disebut dasar pendidikan. Dasar pendidikan 37 kewirausahaan masyarakat menurut Direktorat Jenderal PAUDNI 2014: 3 yaitu: 1 Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2 Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah 3 Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif 4 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2013 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Sosial. b Tujuan Pendidikan Tujuan merupakan sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam melakukan suatu kegiatan. Tujuan dari pendidikan kewirausahaan masyarakat adalah untuk menciptakan wirausahaan baru melalui pelatihan, menanamkan sikap wirausaha pada warga belajar, memberikan bekal pengetahuan kepada warga belajar, memberi bekal keterampilan, dan melatih keterampilan berwirausaha. c Pendidik Pendidik pada pendidikan kewirausahaan masyarakat harus memiliki kompetensi sesuai dengan bidang keterampilan dan materi yang diajarkan, memiliki pengalaman berwirausaha, serta mampu melaksanakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan sikap dan kepribadian warga belajar. d Peserta didik Peserta didik program pendidikan kewirausahaan masyarakat adalah warga masyarakat yang putus sekolah, menganggur, dan tidak mampu di sekitar 38 lokasi kegiatan yang memiliki minat dan motivasi untuk berwirausaha setelah selesai mengikuti program. e Materi Pendidikan Bahan ajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat mengacu pada modul-modul kewirausahaan yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan yang mencakup: membangun pola pikir dan meningkatkan sikap perilaku kewirausahaan, manajemen usaha, perencanaan usaha, dan keterampilan atau vokasi. f Metode Pendidikan Keberhasilan proses pendidikan dalam mengantarkan peserta didik mencapai tujuan pendidikan, tidak terlepas dari peranan metode yang digunakan. Metode adalah cara yang digunakan dalam suatu kegiatan untuk mencapai tujuan. Metode pendidikan yang tidak tepat akan menjadi penghalang kelancaran jalannya proses belajar mengajar. g Alat Alat pendidikan yaitu segala sesuatu yang digunakan oleh penyelenggara program untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan dibagi menjadi dua macam, yaitu: alat fisik sarana dan fasilitas dan alat non fisik kurikulum, pendekatan, dan metode. h Lingkungan Pendidikan Proses pendidikan selalu dipengaruhi oleh lingkungan yang ada di sekitarnya, baik lingkungan itu menunjang maupun menghambat proses pencapaian tujuan pendidikan. Lingkungan yang mempengaruhi proses 39 pendidikan, yaitu: lingkungan sosial lingkungan keluarga, lembaga pendidikan dan masyarakat, lingkungan keagamaan nilai-nilai agama yang hidup dan berkembang di lembaga pendidikan, lingkungan budaya nilai-nilai budaya yang hidup dan berkembang di lembaga pendidikan, dan lingkungan alam keadaan iklim maupun geografis. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen dalam pendidikan kewirausahaan masyarakat terdiri dari peserta didik, pendidik, materi pendidikan, metode pendidikan, sarana dan prasarana, serta lingkungan alam, sosial, budaya dan kelembagaan. 3 Tujuan Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat Tujuan penyelenggaraan Program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat PKM menurut Direktorat Jenderal PAUDNI 2014: 5 sebagai berikut: a Mendorong dan menciptakan wirausahawan baru melalui kursus dan pelatihan yang di dukung oleh dunia usaha dan industri, mitra-mitra usaha dan instansi terkait, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja atau usaha baru. b Menanamkan sikap dan etika berwirausaha kepada warga belajar. c Memberikan bekal pengetahuan kewirausahan kepada warga belajar. d Memberi bekal keterampilan di bidang produksi barang atau jasa kepada warga belajar. e Melatih keterampilan berwirausaha kepada warga belajar melalui praktik berwirausaha. 40 4 Kurikulum Menurut Direktorat Jenderal PAUDNI 2014: 16 kurikulum dan bahan ajar program PKM untuk jenis keterampilan terstruktur dengan ketentuan sebagai berikut: a Mengacu pada jenis keterampilan yang sudah ada Standar Kompetensi Lulusan SKL dan Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK yang dikembangkan oleh Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan. b Mengacu pada modul-modul kewirausahaan yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan. Kurikulum program pendidikan kewirausahaan menurut BP-PAUDNI 2015: 12 terdiri dari: a Membangun pola pikir kewirausahaan b Manajemen usaha mencari peluang usaha, tata cara merintis usaha kecil, administrasi usaha pemasaran, pengelolaan keuangan, strategi persaingan, dan jaringan kerja c Keterampilan, yakni satu keterampilan yang akan dirintis oleh peserta didik sebagai usaha kecil. d Membangun dan meningkatkan sikap dan perilaku wirausaha. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kurikulum pendidikan kewirausahaan masyarakat harus mengacu pada yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan yang mencakup: membangun pola pikir kewirausahaan, manajemen usaha, keterampilan atau vokasi, dan membangun dan meningkatkan sikap perilaku wirausaha. 41 5 Proses Belajar Mengajar Menurut Direktorat Jenderal PAUDNI 2014: 17 proses belajar mengajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat meliputi: a Teori 1 Penguatan pengetahuan yang terkait dengan bidang keterampilan dan kewirausahaan. 2 Pemahaman terkait dengan alat, bahan, dan prosedur teknis sesuai bidang keterampilan. 3 Pemahaman yang terkait dengan teori tentang sikap, perilaku dan pola pikir sebagai seorang wirausahawan. b Praktek 1 Praktik keterampilan yang diajarkan di lembaga dan merujuk pada kemampuan kerja. 2 Praktik manajerial sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan berwirausaha. c Pembentukan Karakter Pembiasaan sikap, perilaku, etos kerja, bekerjasama dalam kelompok, kepemimpinan, kepribadian, disiplin, menjunjung tinggi penegakan hukum, kejujuran, budaya bersih, tanggung jawab, dan sebagainya. 6 Evaluasi Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat Evaluasi program sebagai proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan, mendeskripsikan, menginterpretasikan dan menyajikan 42 informasi tentang implementasi rancangan program yang telah disusun untuk dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan, menyusun kebijakan maupun menyusun program selanjutnya Eko Putro Wijoyoko, 2009: 10. Lembaga penyelenggara program pendidikan kewirausahaan masyarakat wajib melakukan evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik yang dapat dilakukan oleh lembaga penyelenggara program atau bersama dengan lembagapihak lain yang kompeten Direktorat Jenderal PAUDNI, 2014:19. Evaluasi program pembelajaran dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan keefektifan program sekaligus untuk mengetahui kelemahan dari program karena pada dasarnya program pelatihan tidak selamanya efektif dan dapat dilaksanakan dengan baik. Untuk itu evaluasi program dilakukan agar kelemahan yang ada pada program dapat di perbaiki dan tidak terulang pada program selanjutnya. Eko Putro W ijoyoko 2009: 11 mengungkapkan bahwa “tujuan dilakukan evaluasi program adalah mengomunikasikan program pada publik, menyediakan informasi bagi pembuat keputusan, penyempurnaan program yang ada, dan meningkatkan partisipasi”. a Mengomunikasikan Program pada Publik Masyarakat memiliki kepentingan terhadap program yang dilaksanakan oleh suatu lembaga pendidikan, untuk itu lembaga memiliki kewajiban untuk mengkomunikasikan efektivitas program kepada masyarakat agar terjadi kerjasama yang baik dan masayarakat akan memberikan dukungan dalam pelaksanaan program pendidikan di sebuah lembaga pendidikan baik formal maupun non formal. 43 b Menyediakan Informasi bagi Pembuat Keputusan Berguna untuk setiap tahapan dalam manajemen sebuah lembaga mulai dari hasil evaluasi yang menjadi dasar bagi pembuatan keputusan sehingga keputusan tersebut lebih valid dari pada sekedar intuisi c Penyempurnaan Program Evaluasi program dimaksudkan sebagai upaya dalam rangka menyempurnakan jalannya program pendidikan atau pelatihan sehingga lebih efektif. d Meningkatkan Partisipasi Dengan adanya evaluasi program pendidikan atau pelatihan, maka masyarakat akan terpanggil untuk berpartisipasi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan atau pelatihan di suatu lembaga. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi program pendidikan kewirausahaan masyarakat oleh lembaga penyelenggara program atau bersama dengan lembagapihak lain yang kompeten dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan keefektifan program sekaligus untuk mengetahui kelemahan dari program.

4. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM

a. Pengertian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM

Pendidikan non formal membutuhkan sebuah wadah atau lembaga yang disebut satuan pendidikan untuk menjalankan fungsi dan pelayanan kegiatan pendidikan. Salah satu satuan pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan non formal adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM. 44 Menurut Mustofa Kamil 2011: 86 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM, adalah sebuah lembaga pendidikan yang dikembangkan dan dikelola oleh masyarakat serta diselenggarakan di luar sistem pendidikan formal dengan tujuan untuk memberikan kesempatan belajar kepada masyarakat agar mereka mampu membangun dirinya secara mandiri sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya. “PKBM merupakan suatu wadah yang menyediakan informasi dan kegiatan belajar sepanjang hayat bagi setiap masyarakat agar mereka lebih berdaya ” Umberto Sihombing, 2000:6. PKBM dapat menyelenggarakan berbagai macam kegiatan seperti pembelajaran, peningkatan kualitas hidup, pembangunan masyarakat, pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya. PKBM merupakan salah satu mitra kerja pemerintah dalam rangka mencerdaskan kehidupan masyarakat melalui program-program pendidikan non formal, sehingga diharapkan mampu menumbuhkan masyarakat belajar yang akhirnya akan meningkatkan kemandirian dalam mencari berbagai informasi baru dalam rangka meningkatkan kehidupannya. PKBM berperan sebagai tempat pembelajaran masyarakat terhadap berbagai pengetahuan atas keterampilan dengan memanfaatkan sarana, prasarana dan potensi yang ada di sekitar lingkungannya desa atau kota agar masyarakat memiliki keterampilan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup.

b. Tujuan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM

Secara umum tujuan dari PKBM adalah untuk memberdayakan masyarakat agar mempunyai kemampuan agar dapat meningkatkan kualitas 45 hidupnya melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran. Menurut Mustofa Kamil

2011: 87 ada tiga tujuan penting dalam PKBM, yaitu:

1 Memberdayakan masyarakat agar mampu mandiri berdaya 2 Meningkatkan kualitas hidup masyarakat baik dari segi sosial maupun ekonomi 3 Meningkatkan kepekaan terhadap masalah-masalah yang terjadi di lingkungannya sehingga mampu memecahkan permasalahan Sedangkan menurut Umberto Sihombing 1999: 53 tujuan penting dari PKBM adalah: 1 Mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap pemerintah yang diarahkan pada keswadayaan masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan perekonomian keluarga dan masyarakat. 2 PKBM mengembangkan program serta melibatkan dan memanfaatkan potensi masyarakat. 3 Memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi langsung dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. 4 Potensi yang ada dimasyarakat yang selama ini tidak tergali akan dapat digali, ditumbuhkan, dan dimanfaatkan melalui pendekatan persuatif. 5 Program yang dilaksanakan diarahkan pada pengembangan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan pengetahuan kebutuhan masyarakat sehingga mampu meningkatkan ekonomi keluarga. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan PKBM adalah untuk menggali, menumbuhkan, mengembangkan, memanfaatkan seluruh potensi yang ada di dalam masyarakat, untuk pemberdayaan masyarakat dan pengembangan pengetahuan serta keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat.

c. Fungsi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM

Sebagai salah satu lembaga pendidikan non formal di masyarakat tentunya PKBM memiliki fungsi dalam meningkatkan pendidikan di 46 masyarakat. Menurut Mustofa Kamil 2011: 89 PKBM mempunyai beberapa fungsi, yaitu: 1 Sebagai tempat masyarakat belajar learning society, PKBM merupakan tempat masyarakat memperoleh berbagai ilmu pengetahuan dan bermacam ragam keterampilan fungsional yang sesuai dengan kebutuhan 2 Sebagai tempat tukar belajar learning exchange, PKBM mempunyai fungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran berbagai informasi pengalaman, ilmu pengetahuan dan keterampilan antar warga belajar 3 Sebagai pusat informasi atau taman bacaan masyarakat perpustakaan masyarakat. PKBM harus mampu berfungsi sebagai tempat menyimpan berbagai informasi pengetahuan dan keterampilan secara aman dan kemudian disalurkan kepada seluruh masyarakat atau warga belajar yang membutuhkan. 4 Sebagai sentra pertemuan berbagai lapisan masyarakat, fungsi PKBM tidak hanya sebagai tempat pertemuan antara pengelola dengan sumber belajar dan warga belajar, akan tetapi PKBM berfungsi sebagai tempat berkumpulnya seluruh komponen masyarakat. Secara umum PKBM merupakan tempat belajar yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat dengan tujuan membelajarkan masyarakat agar mempunyai pengetahuan, keterampilan dan sikap yaitu dengan melayani dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Menurut Umberto Sihombing 1999: 110 fungsi-fungsi dari PKBM adalah: 1 Sebagai wadah pembelajaran 2 Sebagai tempat pusaran semua potensi masyarakat 3 Sebagai pusat dan sumber informasi 4 Sebagai ajang tukar menukar keterampilan dan pengalaman 5 Sebagai sentra pertemuan antar pengelola dan sumber belajar 6 Sebagai loka belajar yang tidak pernah kering 7 Sebagai tempat pembelajaran yang dapat digunakan oleh berbagai departemen dan lembaga-lembaga pemerintah serta lembaga- lembaga bukan pemerintahswasta Dengan demikian dapat dikatakan bahwa fungsi dari PKBM dalam masyarakat adalah sebagai tempat berlangsungnya proses kegiatan belajar yang

Dokumen yang terkait

Respon Masyarakat Desa Sitio Ii Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Terhadap Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Oleh Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

2 59 107

DAMPAK FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PROGRAM KEJAR PAKET C DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT CAHAYA KURNIA BANGSA DESA BANJARWARU KABUPATEN LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 18

Dampak Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Pada Program Kejar Paket C Di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Cahaya Kurnia Bangsa Desa Banjarwaru Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2011/2012;

0 11 18

MOTIVASI WARGA BELAJAR DALAM MENGIKUTI PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM KELOMPOK BELAJAR PAKET C DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT TUNAS BANGSA BREBES

2 21 160

PROSES PEMBELAJARAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM) BIDANG TATA RIAS KECANTIKAN RAMBUT BAGI KEMANDIRIAN BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR.

0 1 14

PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) MANDIRI KECAMATAN KRETEK KABUPATEN BANTUL.

1 10 209

STUDI EKSPLORASI PELAKSANAAN PROGRAM PAKET C DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) KECAMATAN KERTEK KABUPATEN WONOSOBO.

0 6 199

PROSES PEMBELAJARAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM) BIDANG TATA RIAS KECANTIKAN RAMBUT BAGI KEMANDIRIAN BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR - repository UPI S PLS 1104703 Title

0 0 3

IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) PADA PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT DI SURAKARTA

0 0 10

PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM)

0 0 53