Dampak Sosial Dampak Pelaksanaan Program Pendidikan Kewirausahaan

106 3 Peningkatan Kemampuan untuk Membagikan Pengetahuan kepada Orang Lain Dampak sosial pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat yang selanjutnya yaitu peningkatan kemampuan warga belajar untuk membagikan pengetahuan kepada orang lain. Kegiatan membagikan pengetahuan kepada orang lain dilakukan warga belajar berupa keterampilan budidaya ikan lele. Berikut ini ungkapan dari Bapak “Ty” selaku warga belajar program: “Kalau ada yang beli lele kadang mereka juga nanya cara-cara budidaya lele itu gimana, iya saya menjelaskan sesuai dengan pengetahuan dan bekal ketermpilan yang saya punya mbak.” CL XIII, Minggu 05 April 2015, hal 144 Peningkatan kemampuan untuk membagikan pengetahuan kepada orang lain juga dirasakan oleh Bapak “Sy” yang menyatakan bahwa: “Keterampilan budidaya lele saya tularkan mbak kepada tetangga dan saudara-saudara saya, jadi mereka juga bisa buat usaha budidaya lele. Iya saya seneng mbak bisa berbagi pengetahuan yang saya punya.” CL VI, Minggu 15 Februari 2015, hal 134 Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan kemampuan warga belajar untuk membagikan pengetahuan kepada orang lain. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat warga belajar dituntut untuk dapat belajar mandiri maupun berkelompok. 107

C. Pembahasan

Berdasarkan data hasil penelitian yang peneliti dapatkan, yaitu: data hasil wawancara dan pengamatan yang peneliti lakukan serta dokumentasi yang peneliti peroleh, maka peneliti akan melakukan pembahasan tentang dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa. Pembahasan dari data hasil penelitian yang peneliti dapatkan, dapat dilihat sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat di

PKBM Harapan Bangsa Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat PKM adalah program pelayanan pendidikan kewirausahaan dan keterampilan usaha yang diselenggarakan oleh lembaga kursus dan pelatihan LKP, atau satuan PNF lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan dan peluang usaha yang ada di masyarakat Direktorat Jenderal PAUDNI, 2014: 7. Hasil Penelitian yang peneliti dapatkan melalui wawancara, pengamatan, dan dokumentasi mengenai pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat budidaya ikan lele di PKBM Harapan Bangsa melalui beberapa tahap. Tahap pertama adalah persiapan atau perencanaan. Proses persiapan yang dilakukan yaitu dengan mengidentifikasi potensi lokal yang ada di daerah sekitar, sosialisasi program, rapat koordinasi dan penetapan program yang meliputi: merumuskan program, menetapkan tujuan program, penetapan standar kompetensi lulusan, pengembangan kurikulum dan bahan ajar, menyiapkan materi pembelajaran, menyiapkan pendanaan, rekruitmen pendidik, dan yang terakhir rekruitmen 108 warga belajar. Dalam sosialisasi program, rapat koordinasi, penentuan jadwal dan tempat pembelajaran program melibatkan peran dari pengelola, tutor, warga belajar, dan tokoh masyarakat. Tahap selanjutnya adalah pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat. Pelaksanaan program mengacu pada standar kompetensi program kewirausahaan yaitu minimal dilaksanakan 200 jam 45 menit untuk teori dan 60 menit untuk praktek. Kurikulum dan bahan ajar yang digunakan dalam program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa sesuai dengan kurikulum program pendidikan kewirausahaan yang diterbitkan oleh direktorat pembinaan kursus dan kelembagaan, kemudian disesuaikan dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan. Warga belajar program kewirausahaan di PKBM Harapan Bangsa ada 10 orang yang dijadikan dalam satu kelompok dalam setiap pembelajaran. Sedangkan untuk tutor ada dua orang, satu untuk tutor untuk pembelajaran teori dan satu tutor untuk pembelajaran praktek. Metode pembelajaran untuk program kewirausahaan yang digunakan adalah dengan ceramah dan praktek. Materi yang diajarkan yaitu materi tentang kewirausahaan dan materi keterampilan budidaya ikan lele. Monitoring kegiatan program perlu dilakukan untuk mengukur keberhasilan program yang dilaksanakan. Monitoring di PKBM Harapan Bangsa pada program pendidikan kewirausahaan masyarakat dilakukan oleh pengelola PKBM. Aspek yang dimonitoring mencakup hal-hal sebagai berikut: persiapan program, pelaksanaan program, evaluasi, dan pendampingan. 109 Tahap terakhir dalam pelaksanaan suatu program yaitu penilaian. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh tutor. Sistem penilaian program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa meliputi penilaian hasil belajar teori, penilaian hasil belajar praktek, dan penilaian keberhasilan usaha. Teknik penilaian yang digunakan ada dua yaitu tes dan non tes. Penilaian tes digunakan untuk menilai sejauh mana pengetahuan warga belajar tentang materi yang diberikan. Penilaian non tes digunakan untuk mengukur sejauh mana warga belajar dapat mengaplikasikan materi yang sudah deberikan dengan praktek. Pendampingan dilakukan setelah warga belajar selesai mengikuti pembelajaran dan selesai dalam belajar menjalankan usaha bersama kelompok. Warga belajar diharapkan mampu untuk mendirikan usaha sendiri-sendiri dengan modal yang telah diberikan oleh pihak lembaga. Pihak lembaga hanya mendampingi warga belajar dalam merintis usaha mandiri selama kurang lebih 60 jam 60 menit dengan asumsi dilakukan dua minggu sekali sesuai dengan kesepakatan warga belajar.

2. Hasil Pelaksanaan Program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat

di PKBM Harapan Bangsa Pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat sangat diperhatikan oleh tutor dan penyelenggara, sehingga diakhiri dengan evaluasi dan tetap dilakukan pendampingan sehingga warga belajar dapat membuka usaha dengan bekal kemampuan keterampilan yang dimiliki. Hal ini memperlihatkan keberhasilan program pendidikan kewirausahaan masyarakat 110 di PKBM Harapan Bangsa dalam membentuk perubahan tingkah laku warga belajar dalam berwirausaha. Hasil pelatihan budidaya ikan lele ternyata sangat bermanfaat bagi warga belajar untuk diaplikasikan dalam kehidupannya, hal ini dIbuktikan dengan dampak yang diwujudkan oleh para warga belajar yaitu mereka mampu membuat usaha budidaya ikan lele sendiri. Hasil pelatihan budidaya ikan lele pada warga belajar dapat bertahan lama karena telah menghasilkan tambahan pendapatan bagi warga belajar.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Program Pendidikan

Kewirausahaan Masyarakat di PKBM Harapan Bangsa Faktor pendukung dalam pelaksanaan program pendidikan kewirausahaaan masyarakat tidak hanya dari internal warga belajar tetapi juga ada pihak eksternal yang mendukung. Dukungan tersebut dapat menentukan berhasil tidaknya program yang diselenggarakan. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan peneliti, faktor pendukung dalam pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyrakat di PKBM Harapan Bngsa, yaitu: 1 Ketersediaan modal, 2 Dukungan dari lembaga, 3 Motivasi dan semangat warga belajar yang tinggi, dan 4 Dukungan dari keluarga dan masyarakat sekitar. Dalam pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat juga mengalami hambatan. Hambatan-hambatan yang mucul mengakibatkan program yang berjalan kurang maksimal. Faktor penghambat dalam pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa, yaitu: 1 Terbatasnya lahan, dan 2 Terbatasnya warga belajar yang

Dokumen yang terkait

Respon Masyarakat Desa Sitio Ii Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Terhadap Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Oleh Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

2 59 107

DAMPAK FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PROGRAM KEJAR PAKET C DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT CAHAYA KURNIA BANGSA DESA BANJARWARU KABUPATEN LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 18

Dampak Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Pada Program Kejar Paket C Di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Cahaya Kurnia Bangsa Desa Banjarwaru Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2011/2012;

0 11 18

MOTIVASI WARGA BELAJAR DALAM MENGIKUTI PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM KELOMPOK BELAJAR PAKET C DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT TUNAS BANGSA BREBES

2 21 160

PROSES PEMBELAJARAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM) BIDANG TATA RIAS KECANTIKAN RAMBUT BAGI KEMANDIRIAN BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR.

0 1 14

PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) MANDIRI KECAMATAN KRETEK KABUPATEN BANTUL.

1 10 209

STUDI EKSPLORASI PELAKSANAAN PROGRAM PAKET C DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) KECAMATAN KERTEK KABUPATEN WONOSOBO.

0 6 199

PROSES PEMBELAJARAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM) BIDANG TATA RIAS KECANTIKAN RAMBUT BAGI KEMANDIRIAN BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR - repository UPI S PLS 1104703 Title

0 0 3

IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) PADA PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT DI SURAKARTA

0 0 10

PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM)

0 0 53