81
Rumus untuk varians total berlaku:
=
Suharsimi A., 2006:97
Di mana:
s
t2
= varians total
n
= banyaknya subyek
x
2
= jumlah kuadrat item
x
2
= kuadrat jumlah item Selanjutnya hasil perhitungan koefisien reliabilitas dengan rumus diatas
dibandingkan dengan nilai rtabel. Apabila koefisien reliabilitas lebih tinggi dari nilai rtabel maka instrumen dinyatakan reliabel.
E. Teknik Analisis Data
Penelitian pengembangan media pembelelajaran interaktf materi flip-flop untuk peserta didik kelas X SMK merupakan penelitian deskriptif yang bersifat
pengembangan development. Oleh karena itu teknik analisis data pada lembar angket dilakukan secara deskriptif. Data yang telah diperoleh melalui angket oleh
ahli media, ahli materi, dan peserta didik berupa nilai kualitatif yang akan diubah menjadi nilai kuantitatif berdasarkan tabel aturan pemberian skor berikut:
Tabel 11. Aturan Pemberian Skor Butir Instrumen
Penilian Keterangan
Skor
SS SS Sangat Setuju
4 S
S Setuju
3 TS
TS Tidak Setuju 2
STS STS Sangat Tidak Setuju
1
82
Dari data yang telah dikumpulkan, dihitung rata-ratanya dengan rumus:
=
Keterangan: : Skor rata-rata
: Jumlah skor : Jumlah penilai
Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 35, data kuantitatif yang berwujud angka-angka hasil perhitungan atau pengukuran dapat diproses dengan cara
dijumlah, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh presentase. Presentase kelayakan media pembelajaran ditentukan menggunakan rumus:
Selanjutnya penetapan kriteria kelayakan media pembelajaran interaktif mengacu pada tabel klasifikasi kelayakan yang ditujukan pada Tabel 12. Tabel
tersebut merupakan adopsi dari skala persentase oleh Suharsimi Arikunto 2010: 35.
Tabel 12. Skala Persentase Kelayakan Menurut Suharsimi Arikunto Persentase pencapaian
Klasifikasi Kelayakan 81 - 100
Sangat Layak 61 - 80
Layak 41 - 60
Cukup Layak 21 - 41
Kurang Layak 0 - 20
Tidak Layak Persentase kelayakan =
100 x
diharapkan yang
Skor i
diobservas yang
Skor
83
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pengembangan media pembelajaran interaktif materi flip-flop menggunakan model pengembangan yang dikemukakan oleh Alessi dan Trollip 2001. Media
pembelajaran interaktif ini telah melalui tiga tahapan utama yaitu Perencanaan Planning, Desain Design, dan Pengembangan Development. Adapun
tahapan-tahapan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Perencanaan
a. Identifikasi Kebutuhan
Hasil dari identifikasi kebutuhan media pembelajaran, bahwa buku mata pelajaran Teknik Elektronika Dasar yang telah dikeluarkan oleh Departemen
Pendidikan Menengah belum lengkap. Salah satunya belum ada materi mengenai menerapkan berbagai jenis flip-flop. Peserta didik belajar tentang flip-flop dari buku
dan ceramah yang diberikan oleh pendidik. Menurut pendidik mata pelajaran Teknik Elektronika Dasar di SMK Negeri 2 Purwokerto, peserta didik mengalami
kendala dalam memahami materi flip-flop karena belum ada media yang dapat menggambarkan prinsip dan cara kerja flip-flop. Diperlukan materi dan media yang
memberi gambaran mengenai cara kerja berbagai jenis flip-flop. Berdasarkan
gambaran keadaan yang telah diuraikan, diperlukan pengembangan media pembelajaran interaktif materi flip-flop pada mata pelajaran
Teknik Elektronika Dasar. Dengan adanya media pembelajaran tersebut maka diharapkan dapat memberi alternatif bahan ajar dan meningkatkan kualitas proses
pembelajaran.