77
2. Instrumen untuk Ahli Media
Ahli media akan menilai media pembelajaran yang telah dikembangkan melaui instrumen berupa angket. Angket ini digunakan untuk mengetahui kualitas
media berdasarkan dua aspek yaitu: 1 desain interface, 2 kualitas teknis. Kisi- kisi instrumen yang akan disajikan untuk ahli media ditunjukkan dalam Tabel 9:
Tabel 9. Kisi-kisi Instrumen untuk Ahli Media
No. Aspek
Indikator Nomor
Butir
1. Desain Interface
Visibility 1, 2
Alami Logis 3, 4
Kontrol 5, 6
Konsistensi 7, 8
Mencegah kesalahan 9, 10
Mudah dikenali 11,12
Fleksibel dan efisien 13, 14
Estetis dan sederhana 15, 16
Pesan kesalahan 17, 18
2. Kualitas Teknis
Keterbacaan 19, 20
21, 22 Mudah digunakan
23, 24 Kualitas penanganan jawaban
25, 26 Kualitas penanganan program
27 Kualitas pendokumentasian
28, 29 Ketahanan produk
30, 31
3. Instrumen untuk Peserta Didik
Dalam hal ini angket responden ditujukan untuk peserta didik kelas X Teknik Elektronika Industri di SMK Negeri 2 Purwokerto. Kisi-kisi instrumen yang akan
digunakan untuk merespon tanggapan peserta didik yang ditunjukkan dalam Tabel 10:
78
Tabel 10. Kisi-kisi Instrumen Untuk Peserta Didik
No. Aspek
Indikator Nomor Butir
1 Kualitas Isi
dan Tujuan Ketepatan isi materi
1, 2, 3 Kepentingan isi materi
4, 5 Minat perhatian
6, 7 Kesesuianan dengan peserta didik
8, 9 Auxiliry information
10, 11 Kesesuaian dengan kaidah bahasa
Indonesia 12, 13
2 Kualitas
Instruksional Memberikan kesempatan belajar
14, 15 Memberikan bantuan belajar
16, 17 Kualitas memotivasi
18, 19 Kualitas sosial interaksi
instruksionalnya 20, 21
Kualitas tes dan penilaiannya 22, 23
Dapat memberi dampak bagi peserta didik
24, 25 3.
Desain Interface
Visibility 26, 27
Alami Logis 28, 29
Kontrol 30, 31
Mencegah kesalahan 32, 33
Mudah dikenali 34, 35
Fleksibel dan efisien 36, 37
Estetis dan sederhana 38, 39
Pesan kesalahan 40, 41
4. Kuallitas
Teknis Keterbacaan
42, 43, 44, 45 Mudah digunakan
46, 47 Kualitas penanganan jawaban
48, 49 Kualitas pendokumentasian
50, 51
79
Instrumen penelitian yang telah disusun selanjutnya diuji agar memenuhi syarat berupa validitas dan reliabilitas. Apabila instrumen penelitian memenuhi
kedua syarat tersebut maka data penelitian yang diperoleh juga valid dan dapat dipercaya kebenarannya. Data penelitian sangat menentukan kualitas suatu
penelitian karena merupakan bentuk penggambaran dari obyek yang diteliti. Adapun pegujian instrumen dijelaskan sebagai berikut:
1. Uji Validitas Instrumen
Menurut Suharsimi Arikunto 2010:211 “Validitas adalah ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu
Instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi”. Dalam hal ini instrumen dapat dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang seharusnya
diukur. Proses pengujian validitas instrumen dilakukan dengan melakukan uji validitas konstruk construct validity. Sugiyono 2012:350 “bahwa instrumen yang
berbentuk non-test cukup memenuhi validitas konstruk construct validity”. Selanjutnya menurut Sugiyono 2012:177 “salah satu metode yang digunakan
untuk menguji validitas konstruks adalah meminta pertimbangan ahli Judgment Expert”. Bedasarkan Tim Tugas Akhir Skripsi FT UNY 2013, 11, instrumen
penelitian yang dikembangkan harus divalidasi oleh 3 tiga orang validator yang relevan dibidangnya. Tahap selanjutnya adalah uji coba instrumen terhadap
peserta didik. Data yang diperoleh dari uji coba instrumen tersebut diolah menggunakan software SPSS 22 sehingga dapat ditentukan ke validan setiap butir
instrumen. Rumus yang digunakan untuk menentukan validitas setiap item adalah:
= {
}{ }}
Suharsimi A., 2006:72