72
b. Analisis Materi dan Konsep
Materi mengenai cara kerja berbagai jenis flip-flop harus disampaikan secara terstruktur. Pada tahap ini peneliti meringkas keseluruhan sumber materi yang
telah diperoleh pada tahap perencanaan dokumen, namun dengan pembahasan yang tetap menyampaikan garis besar materi. Selain itu peneliti mengatur urutan
penyampaian materi agar mudah dipahami oleh peserta didik.
c. Membuat
flowchart dan
Storyboard
Flowchart merupakan gambaran mengenai struktur dan urutan dari media pembelajaran yang berupa diagram yang menggambarkan urutan dari masuk ke
program sampai keluar dari program. Storyboard merupakan rincian atau detail apa yang akan dilihat dalam tampilan dan merupakan representasi visual dari
desain media pembelajaran.
3. Pengembangan
Development a.
Pembuatan Media pembelajaran
Tahap pertama dalam pengembangan media pembelajaran interaktif adalah menyiapkan teks materi pembelajaran. Dalam hal ini tidak hanya berupa tulisan
penjelasan materi namun juga bahan pendukung lainnya meliputi gambar, tabel, dan animasi yang akan dimasukan dalam media pembelajaran. Hasil yang
diperoleh setelah tahap ini adalah kejelasan isi materi flip-flop yang akan disampaikan pada media pembelajaran interaktif.
Langkah selanjutnya dalam pembuatan media pembelajaran interaktif adalah pembuatan tampilan grafik. Materi pembelajaran yang telah ditentukan
dipadukan dengan desain tampilan dengan memperhatikan aspek kejelasan, keterbacaan, dan kemenarikan media. Selanjutnya guna menyajikan media
pembelajaran yang interaktif maka ditambahkan aspek pemrograman. Fitur action
73
script 2.0 pada Adobe Flash CS6 digunakan dalam navigasi, audio, dan animasi sehingga menjadikan media pembelajaran materi flip-flop lebih interaktif. Langkah
terakhir adalah penggabungan semua material dan menjadikan media pembelajaran siap untuk diujikan.
b. Meguji media pembelajaran
Alpha Testing
Setelah media selesai dibuat maka tahap berikutnya adalah alpha testing. Tahap ini bertujuan untuk menilai media pembelajaran yang telah dibuat dengan
menkonsultasikannya kepada validator. Validator terdiri dari ahlipraktsi bidang media berbasis komputer dan ahlipraktisi materi Teknik Digital. Validator yang
dimaksud adalah dosen di Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNY dan pendidik di SMK Negeri 2 Purwokerto. Validator tersebut melakukan
penilaian terhadap media pembelajaran interaktif yang telah dibuat menggunakan lembar angket. Angket penilaian yang digunakan sebelumnya telah divalidasi oleh
expert judgement sehingga benar dapat mengukur kualitas media pembelajaran interaktif materi flip-flop yang telah dibuat.
c. Revisi I
Data yang diperoleh pada tahap apha testing kemudian dijadikan pedoman dalam merevisi media pembelajaran. Setelah melakukan revisi pada media
pembelajaran interaktif maka selanjutnya akan dilaksanakan pengujian tahap
kedua yaitu beta testing. Tentunya tahap uji coba ini dilaksanakan setelah media pembelajaran dinilai layak pada tahap apha testing.
d. Menguji Media Pembelajaran
Beta Testing
Ujicoba tahap kedua atau beta testing digunakan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran hasil revisi ditinjau dari aspek pengguna. Uji coba
produk melibatkan peserta didik kelas X Teknik Elektronika Industri di SMK Negeri