Definisi Media Pembelajaran Media Pembelajaran

18 pembelajaran dengan waktu yang relatif singkat. Selain itu urutan kejadian dapat dimanipulasi dengan tujuan memberikan penekanan dan penjelasan kepada peserta didik. Namun pengambilan sampel ataupun pemutaran kembali sebuah kejadian memerlukan perhatian lebih, karena apabila terjadi kesalahan maka penafsiran peserta didik menajadi keliru. 3 Ciri Distributif Distributive Property Ciri distributif media menjadikan media dapat ditransportasi melalui ruang dan secara bersamaan sebuah kejadian dapat diperlajari oleh peserta didik dengan pengalaman yang mendekati kejadian aslinya. Sebuah informasi dapat direkam dan ditampilkan secara berulang-ulang. Selain itu jumlah rekaman dapat diperbanyak tanpa mengurangi nilai informasi yang terdapat di media tersebut. Dapat disimpulkan, berdasarkan tiga ciri tersebut dapat diketahui bahwa media pembelajaran dapat menjadi perantara informasi dari sumber kepada peserta didik dan pembelajaran akan menjadi lebih mudah dilaksanakan.

c. Landasan Teoritis Penggunaan Media Pembelajaran

Menurut Dale dalam Azhar Arsyad 2011:8, tingkat pengalaman pemerolehan hasil belajar merupakan suatu proses komunikasi. Isi materi pembelajaran merupakan sebuah pesan, sedangkan pendidik sebagai sumber pesan menuangkannya ke dalam simbol tertentu encoding. Peserta didik akan menafsirkan simbol tersebut sehingga dapat dipahami sebagai pesan decoding. Salah satu landasan teori pembelajaran adalah Kerucut Pengalaman Dale Dale’s Cone of Experience yang dikemukakan oleh Dale Arsyad, 2011:10. 19 Gambar 2. Kerucut Pengalaman Dale Sumber : Arsyad, 2011:10 Gambar 2 merupakan Kerucut Pengalaman Dale yang dimulai dari bawah adalah pengalaman langsung kongkret berupa keadaan nyata di lingkungan, kemudian benda tiruan, sampai pada lambang verbal abstrak. Kerucut disini bukan berarti tingkat kesulitan dalam belajar, melainkan tingkat keabstrakan atau jumlah alat indra yang dilibatkan dalam proses pembelajaran peserta didik. Pengalaman langsung atau dikenal learning by doing akan lebih memberikan kesan terhadap peserta didik. Semakin banyak penggunaan lambang maka tingkat keabstrakan pembelajaran semakin tinggi dan indra yang digunakan adalah indra pendengaran atau penglihatan. Dengan hal ini tingkat partisipasi fisik berkurang dan imanjinasi bertambah. Dari sini dapat disimpulkan pengalaman kongkrit dan pengalaman abstrak akan silih berganti. Pada proses pembelajaran, peserta didik sebaiknya diajak untuk melibatkan semua alat indranya. Semakin banyak indra yang dilibatkan untuk menerima dan mengolah informasi maka kemungkinan peserta didik memperloah dan mengingat informasi tersebut diharapkan semakin besar.

Dokumen yang terkait

Pembangunan Media Pembelajaran Interaktif Elektronika Dasar Untuk SMK Jurusan Teknik Elektronika Industri (Studi Kasus SMK Prakarya Internasional Bandung)

0 5 1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG.

2 4 118

MEDIA PEMBELAJARAN FLIP-FLOP UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK DIGITAL DI SMK NEGERI 1 PUNDONG.

1 8 173

MEDIA PEMBELAJARAN FLIP-FLOP UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK DIGITAL DI SMK NEGERI 1 PUNDONG.

0 2 173

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ELEKTRONIKA DASAR DENGAN MEDIA LIVEWIRE SISWA KELAS X TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 2 WONOSARI.

0 2 188

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRANSISTOR MENGGUNAKAN TRAINER TRANSISTOR PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN.

2 3 152

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLEAN PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

1 5 222

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

1 9 255

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK DIGITAL PADA MATA PELAJARAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA 3 (DDE3) KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 KEBUMEN.

0 5 93

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATERI FLIP-FLOP PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR UNTUK PESERTA DIDIK KELAS X TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 PURWOKERTO.

1 2 293