34
permukaan kayu, mempertajam serat kayu dan menambah keawetan kayu.
b. Teknik bakar
Teknik bahar adalah salah satu teknik oles untuk finishing kayu, biasanya diterapkan pada mebel antik dan kerajinan. Produk
akan lebih antik jika finishing dikerjakan dengan teknik bakar. Manfaat teknik bakar antara lain, menonjolkan nilai keindahan,
keawetan pada produk, biaya murah dan meningkatkan nilai jual. c.
Teknik cat duko Cat duko saat ini banyak digunakan untuk perabot interior
dan eksterior. Produk yang difinishing cat duko banyak dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk melapis peroduk mainan
anak-anak. Manfaat teknik cat duko antara lain menutup serat kayu, proses cepat, keawetan produk dan banyak pilihan warna.
7. Evaluasi Pembelajaran
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran, memperbaiki serta mengarahkan proses belajar mengajar diperlukan
sebuah proses evaluasi dalam pembelajaran. Menurut pendapat Asep Jihad dan Abdul Haris evaluasi merupakan proses memberikan atau
menentukan terhadap hasil belajar tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Pendapat lain menurut Sukiman 2011:11 evaluasi
pembelajaran adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
35
peserta didik yang dikakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan dalam mata pelajaran tertentu di sekolah. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditegaskan bahwa evaluasi pembelajaran adalah
kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan data tentang proses pembelajaran dan hasil belajar peserta didik secara sistematis guna
pengambilan keputusan berdasarkan suatu kriteria tertentu. Teknik yang dipergunakan dalam proses evaluasi menurut Anas
Sudijono 2012:62 ada dua macam teknik yaitu teknik tes dan teknik nontes. Penggunaan teknik tes dalam evaluasi pembelajaran dilakukan
dengan jalan menguji peserta didik melalui pemberian tugas atau serangkaian tugas berupa pertanyaan ataupun perintah, sedangkan teknik
nontes dilakukan tanpa menguji peserta didik hanya dengan melakukan pengamatan. Sejalan dengan beberapa pengertian tentang evaluasi
pembelajaran di atas, secara umum menurut Sukiman 2011:12 tujuan evaluasi pembelajaran untuk memperoleh data pembuktian yang akan
menjadi petunjuk sampai dimana tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik dalam mencapai kompetensi-kompetensi yang
telah ditetapkan dalam kurikulum, setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
36
C. Penelitian yang Relevan
Penelitian terdahulu yang relevan terdapat beberapa kesamaan dalam model keterampilan yang diberikan, sehingga penelitian tersebut menjadi
panduan dan sumber acuan dalam penelitian ini. Terdapat dua penelitian yang menjadi panduan dan sumber acuan dalam penelitian ini. Penelitian pertama
yaitu Gayuh Tristanti dengan judul “Implementasi Pengembangan Diri Kecakapan Vokasional Produktif Kriya Kayu Anak Tunagrahita SMPLB di
SLB N Sragen”. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Pelaksanaan pengembangan diri kecakapan vokasional kriya kayu dilaksanakan 16 jam pelajaran atau dengan porsi 50 dari seluruh
pembelajaran yang diberikan. Ruang lingkup materi keterampilan vokasional kriya kayu pada jenjang SMPLB di SLB Negeri Sragen
adalah kerja kayu manual, kerja scrool, pengetahuan bahan kayu, dasar gambar teknik, dan finishing kayu tingkat dasar.
2. Ketercapaian hasil Pelaksanaan pengembangan diri kecakapan
vokasional kriya kayu siswa tunagrahita adalah berupa barang yaitu pohon angka, figura, puzzle, meja kursi, rambu-rambu lalu lintas,
pegangan sabit, pegangan alat menggoreng, dan vandel. 3.
Kendala pelaksanaan pengembangan diri kecakapan vokasional kriya kayu siswa tunagrahita yaitu dari perilaku siswa tunagrahita sulit
diarahkan, penyediaan sarana prasarana dan bahan baku, belum adanya tenaga pengajar yang sesuai kualifikasi pendidikan, dan kendala dalam
pemasaran produk.