Pembahasan Kemampuan Anak dalam Keterampilan Kriya Kayu

83

e. Kemampuan anak dalam menjaga keselamatan kerja

Untuk menjaga keselamatan kerja, subyek BP dan BE selalu mengenakan pakaian kerja yang telah disediakan oleh sekolah. Subyek BP sering lupa menggunakan masker sedangkan subyek BE selalu menggunakan masker ketika proses pengerjaan berlangsung.. Sementara mengenai prosedur keselamatan dalam hal kelistrikan, subyek BP dan BE sudah mengerti tentang tata letak dan cara pemasangan instalasi listrik yang benar. Selain itu, untuk menjaga kebersihan bengkel kerja subyek BP dan BE selalu membersihkan dan merapikan peralatan setelah pembelajaran selesai.

f. Pembahasan Kemampuan Anak dalam Keterampilan Kriya Kayu

di SLB Yapenas Sleman Kemampuan yang dimiliki oleh oleh subyek BP dalam pembelajaran keterampilan kriya kayu untuk mempersiapkan alat tidak mengalami kesulitan. Subyek BP sebagian besar sudah mengetahui nama dan cara penggunaan setiap peralatan, sementara dalam mempersiapkan bahan subyek BP masih mengalami kesulitan dalam pemilihan kayu sebagai bahan baku. Subyek BP hanya dapat menyiapkan bahan pembantu dan bahan finishing. Subyek BP sudah dapat menggunakan dan mengoperasikan peralatan manual dan semi masinal. Sementara untuk teknik kerja yang dikuasai oleh subyek BP yaitu teknik kerja bangku dan teknik kerja sekrol. Subyek BP untuk proses penyelesaian produk menggunakan teknik cat duko belum 84 dapat mencampur cat dengan air, tetapi sudah dapat melakukan pengamplasan, dan mengoles cat serta clear. Sementara dalam menjaga keselamatan kerja, subyek BP selalu mengenakan pakaian bengkel dan sudah memahami tataletak serta instalasi listrik untuk penggunaan alat. Di akhir pembelajaran subyek BP selalulu membereskan peralatan dan limbah pengerjaan kayu. Sedangkan subyek BE dalam mempersiapkan alat dan bahan juga sudah dapat melakukannya,tetapi terkadang hanya mengidentifikasi jenis alat melalui bentuk dan fungsinya. Subyek BE masih mengalami kesulitan dalam pemilihan bahan baku kayu, sehingga hanya menyiapan bahan tambahn dan finishing. Subyek BE sudah dpat menggunakan peralatan manual, sedangnya peralatan semi masinal hanya dapat menggunakan mesin amplas. Untuk teknik kerja kayu, subyek BE belum dapat menguasai secara keseluruan baru sebatas penggunaan alat. Subyek BE untuk proses penyelesaian produk menggunakan teknik cat duko belum dapat mencampur cat dengan air, tetapi sudah dapat melakukan pengamplasan, dan mengoles cat serta clear. Sedangkan untuk menjaga keselamatan kerja subyek BE selalu mengenakan pakaian bengkel secara lengkap serta sudah mengetaui tata letak dan instalasi listris untuk menggunakan peralatan. Kemampuan yang dimiliki oleh kedua subyek tersebut menggambarkan bahwa anak tunagrahita kategori ringan di SLB Yapenas Sleman mengalami kesulitan dalam tahapan pembuatan 85 desain, pengukuran dan penandaan serta pengoperasian peralatan masinal yang mempunya resiko kecelakaan tinggi. Hal tersebut menurut pendapat Enget 2008:229 belum menggambarkan kemampuan yang harus dimiliki oleh seseorang dalam keterampilan kriya kayu, dimana keterampilan yang harus dimiliki meliputi kemampuan persiapan alat dan bahan, teknik kerja krita kayu, serta teknik finishing.

3. Deskripsi Data dan Pembahasan Ketercapaian Hasil Pelaksanaan

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENCUCI SEPEDA MOTOR PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SLB G DAYA ANANDA PURWOMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA.

1 19 128

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCOCOK TANAM SAWI BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN MELALUI PENGGUNAAN MODUL DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 4 249

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT PERMEN ASEM PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS DEPOK SLEMAN.

0 0 164

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI SHAPING TERHADAP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENGUKUR TEKANAN UDARA BAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS VIII DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

2 4 206

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBILANG BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI METODE PERMAINAN SNOWBALL THROWING DI KELAS I SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 3 350

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPAKAIAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 1 252

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENCUCI PAKAIAN PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 275

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS II DI SEKOLAH LUAR BIASA RELA BHAKTI I GAMPING.

0 0 275

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT POLA BATIK PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SEKOLAH DASAR INKLUSI TAMAN MUDA IBU PAWIYATAN TAMANSISWA YOGYAKARTA.

0 2 145

PELAKSANAAN KEGIATAN PPL UNY 2014 DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS.

0 0 33