24
Peralatan yang banyak menggunakan pisau tajam mengharuskan anak tunagrahita mendapatkan pendampingan dan pelatihan secara terus
menerus untuk mengetahui fungsi dan cara penggunaan setiap alat untuk menghindari kecelakaan kerja yang disebabkan oleh penggunaan alat
yang tidak tepat.
6. Teknik Kerja Kriya Kayu
Teknik kerja kriya kayu merupakan keahlian yang harus dimiliki oleh seseorang dalam proses pengerjaan suatu produk yang diinginkan.
Teknik kerja kriya kayu dimulai dari tahap pemilihan bahan, pengerjaan, hingga proses finishing. Menurut Enget 2008:229 teknik kerja kriya
kayu terbagi menjadi enam teknik kerja yaitu:
a. Teknik kerja bangku dan teknik kerja mesin
Teknik kerja bangku merupakan teknik dasar yang dimiliki oleh sesorang dalam mengerjakan produk kriya kayu. Teknik kerja
bangku menurut Enget 2008:229 menekankan pada pembuatan benda kontruksi dengan alat tangan yang dilakukan di bangku kerja.
Teknik kerja bangku meliputi berbagai jenis kontruksi geometris, membuat geometris secara terukur, membuat sambungan, dan
merakit beberapa komponen dengan bahan papan maupun balok kayu. Pengerjaan teknik kerja bangku dibantu dengan menggunakan
alat-alat semi masinal untuk mempercepat poses kerja serta peralatan manual seperti alat potong, ketam, serut, pahat, alat ukur, alat
25
penanda, palu alat pembenampenitik, dan alat penghalus untuk menentukan hasil produk.
Keselamatan kerja alat tangan menurut Enget 2008:252 meliputi penggunaan pakaian kerja yang sesuai, penggunaan alat
yang tepat, kebersihan bengkel kerja dari sisa bahan dan peralatan yang berantakan, serta kenyamanan bengkel kerja seperti bangku,
penerangan dan suasana bengkel kerja. Sedangkan keselamatan kerja alat mesin semi masinal meliputi, penggunaan pakaian kerja yang
sesuai untuk melindungi diri dari polusi udara sisa bahan kayu dan suara mesin, meminimaliris kejadian hubungan arus pendek listrik,
serta berhati-hati dalam pengoperasian mesin untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja.
Untuk anak tunagrahita, teknik kerja kerja bangku dan teknik kerja mesin ini merupakan teknik kerja yang lebih mudah dilakukan.
Pada teknik kerja bangku, anak tunagrahita dilatih untuk menggunakan peralatan manual seperti alat potong, ketam, pahat,
dan alat ukur, sedangkan pada teknik kerja mesin, anak tunagrahita dilatih untuk mengoperasikan peralatan semi masinal seperti mesin
ketam, gergaji mesin dan mesin bor. Pelatihan penggunaan alat dengan cara pemberian model atau contoh serta pemberian bantuan
merupakan strategi yang dapat diterapkan pada anak tunagrahita untuk penguasaan alat sebagai modal awal dalam keterampilan kriya
kayu.
26
b. Teknik kerja bubut