Teknik kerja sekrol Teknik Kerja Kriya Kayu

32 menerus melalui pemberian contoh atau bantuan langsung dari hal yang sederhana dalam pelaksanaan praktek. Halo tersebut agar anak terbiasa untuk menggunakan pisau raut untuk membentuk suatu pola.

e. Teknik kerja sekrol

Teknik kerja sekrol menurut Enget 2008:345 merupakan proses pembuatan suatu produk dengan menggunakan mesin sekrol, dengan prosedur pengoperasian yang benar sesuai dengan fungsinya. Pada umumnya mesin sekrol digunakan lebih pada pekerjaan potong memotong bentuk baik lurus, lengkung, bulat, sudut dan sebagainya , dengan potongan yang tepat pada garis atau gambar yang telah dibuat. Peralatan pokok dalam teknik kerja sekrol yaitu mesin sekrol yang didukung peralatan tambahan seperti, tang, siku-siku, gergaji, bor, mistar, ketam, pensil dan gunting. Sementara untuk bahan yang digunakan yaitu kayu yang seratnya padat dan multiplek. Untuk prosedur pengoperasiannya, menurut Enget 2008:358 mesin sekrol dapat dioperasikan dengan cara: 1 Hidupkan mesin sekrol dengan menekan tombol ON. 2 Letakkan kayutriplek diatas meja mesin sekrol. 3 Turunkan penahan kayudebu di atas benda kerja dengan lobang pipa pembersih debu ke muka mata gergaji. 4 Benda kerja di tekan maju pelan-pelan ke arah mata gergaji sesuai gambar kerja. 33 Pengoperasian mesin sekrol harus memperhatikan prosedur keselamatan kerja untuk meminimalisir terjadinya kejelakaan kerja yang tidak diinginkan. Prosedur keselamatan kerja tersebut meliputi penggunaan kelengkapan baju kerja, penerangan yang cukup, ruang kerja yang luas, dan kebersihan bengkel kerja. Pelatihan teknik kerja sekrol ini dapat diberikan kepada anak tunagrahita kategori ringan karena pengoperasian mesin yang tidak terlalu sulit. Pelatihan dapat diberikan dengan cara memberikan contoh penggunaan mesin sekrol dan bantuan ketika anak mulai praktek menggunakan mesin. Dalam pelaksanaan praktek anak harus terus mendapatkan pengawasan untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak sesuai. Selain kelima teknik tersebut terdapat teknik sambungan kayu untuk menjaga stabilitas serta mengencangkan hubungan satu bagian kayu dengan bagian yang lainnya. Tujuan utama teknik sambungan kayu yakni untuk menahan, mengunci antar bagian kayu baik dalam berbagai posisi serta melindungi kayu dari pergeseran, pergerakan maupun pemuaian. Teknik terakhir dalam keterampilan kriya kayu yaitu tahap akhir atau finishing produk. Menurut Enget 2008:391 teknik dalam finishing ada tiga macam yaitu: a. Teknik Politur Teknik politur sering digunakan untuk melapisi produk kayu agar lebih indah dan awet. Selain mudah dalam pengerjan harga politurpun relatif sangat murah. Manfaat politur antar lain melapisi 34 permukaan kayu, mempertajam serat kayu dan menambah keawetan kayu. b. Teknik bakar Teknik bahar adalah salah satu teknik oles untuk finishing kayu, biasanya diterapkan pada mebel antik dan kerajinan. Produk akan lebih antik jika finishing dikerjakan dengan teknik bakar. Manfaat teknik bakar antara lain, menonjolkan nilai keindahan, keawetan pada produk, biaya murah dan meningkatkan nilai jual. c. Teknik cat duko Cat duko saat ini banyak digunakan untuk perabot interior dan eksterior. Produk yang difinishing cat duko banyak dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk melapis peroduk mainan anak-anak. Manfaat teknik cat duko antara lain menutup serat kayu, proses cepat, keawetan produk dan banyak pilihan warna.

7. Evaluasi Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENCUCI SEPEDA MOTOR PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SLB G DAYA ANANDA PURWOMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA.

1 19 128

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCOCOK TANAM SAWI BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN MELALUI PENGGUNAAN MODUL DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 4 249

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT PERMEN ASEM PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS DEPOK SLEMAN.

0 0 164

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI SHAPING TERHADAP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENGUKUR TEKANAN UDARA BAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS VIII DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

2 4 206

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBILANG BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI METODE PERMAINAN SNOWBALL THROWING DI KELAS I SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 3 350

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPAKAIAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 1 252

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENCUCI PAKAIAN PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 275

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS II DI SEKOLAH LUAR BIASA RELA BHAKTI I GAMPING.

0 0 275

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT POLA BATIK PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SEKOLAH DASAR INKLUSI TAMAN MUDA IBU PAWIYATAN TAMANSISWA YOGYAKARTA.

0 2 145

PELAKSANAAN KEGIATAN PPL UNY 2014 DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS.

0 0 33