58
Penelitian kali ini mengamati dua proses pembelajaran dengan hasil produk berbeda yaitu pembelajaran keterampilan kriya kayu dalam
pengerjaan pigura dan meja belajar.
a. Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Kriya Kayu Pengerjaan
Pigura 1
Tujuan Pembelajaran keterampilan kriya kayu pengerjaan pigura
Pembelajaran keterampilan kriya kayu pengerjaan pigura merupakan suatu kegiatan pembelajaran mengolah bahan kayu
menjadi produk pigura yang dapat digunakan untuk tempat kaca atau foto. Pembelajaran ini bertujuan untuk menyiapkan dan melatih anak
dalam keterampilan membuat pigura kaca atau foto yang memiliki nilai ekonomis. Melalui pembelajaran ini anak diharapkan dapat
mengetahui tahapan proses pengerjaan pigura dari bahan kayu menjadi produk jadi.
2 Materi pembelajaran keterampilan kriya kayu pengerjaan
pigura
Materi yang diberikan dalam pembelajaran kriya kayu kali ini berpedoman pada modul yang diperoleh guru melalui beberapa diklat
dengan penyesuaian sesuai kemampuan anak. Materi dalam pembelajaran keterampilan kriya kayu pengerjaan pigura ini meliputi
59
pengenalan bahan, mempersiapkan alat, memotong bahan, merangkai kayu menjadi pigura, pengamplas dan finishing.
3 Strategi dan Metode Pembelajaran keterampilan kriya kayu
pengerjaan pigura
Metode dan strategi yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran keterampilan kriya kayu pengerjaan pigura dimaksudkan untuk
mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran. Metode pembelajar ceramah digunakan oleh guru di awal pembelajaran untuk menjelaskan
tujuan pembelajaran yang akan dilakukan yaitu membuat pigura foto atau kaca. Strategi yang diberikan dalam pelaksanaan pembelajaran
berupa pemberian contoh atau model suatu kegiatan oleh guru sebelum dilakukan oleh anak, sementara saat pembelajaran berlangsung guru
memberikan bantuan kepada anak secara langsung ketika anak mengalami kesulitan. Strategi lain yang dilakukan oleh guru yaitu
dengan mengurangi pemberian contoh dan bantuan kepada anak serta memberikan pujian pada hasil kerja anak.
4 Waktu pelaksanaan pembelajaran keterampilan kriya kayu
pengerjaan pigura
Pelaksanaan pembelajaran keterampilan kriya kayu yang efektif dan sudah dijadwalkan oleh sekolah yaitu 2 kali seminggu dihari Rabu
dan Kamis. Pelaksanaan pembelajaran dimulai dari pukul 07.30 sampai 12.00 dengan dua kali istirahat. Waktu pelaksanaan
60
pembelajaran keterampilan kriya kayu pengerjaan pigura dilaksanakan secara gabungan dengan kelas lain selama 3 pertemuan sesuai dengan
perencanaan guru. Pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 22 April 2015 dengan materi penjelasan tujuan pembelajaran, pengenalan alat
dan bahan, pengukuran dan pemotongan. Pertemuan ke dua pada tanggal 23 April 2015 dengan materi melanjutkan pertemuan pertama
dan ditambah dengan materi merakit potongan kayu menjadi pigura. Pada pertemuan ketiga tanggal 29 April 2015 materi pada pertemuan
kedua ditambah dengan pengamplasan dan finishing pigura.
5 Sarana dan prasarana yang digunakan dalam pembelajaran
keterampilan kriya kayu pengerjaan pigura
Berdasarkanhasil observasi di lapangan bahwa pelaksanaan pembelajaran keterampilan kriya kayu dilaksanakan di ruang
keterampilan kriya kayu dengan ukuran 5 x 6 m². Ruanagn tersebut digunakan untuk proses produksi hingga finishing. Peralatan yang
digunakan dalam pembelajaran keterampilan kriya kayu pengerjaan pigura meliputi, meja kerja, gergaji pepotong pigura manual dan
mesin, gergaji triplek, tang, palu, kuas, amplas, meteran, pensil, dan meteran siku. Sementara untuk bahan yang digunakan meliputi, papan
batang pigura, paku, lem G, lem fox, cat mowilek dasar dan clear, plat gantuangan pigura dan kaca.
61
6 Persiapan dan pelaksanaan pembelajaran keterampilan kriya
kayu pengerjaan pigura
Persiapan yang dilakukan oleh guru sebelum melaksanakan pembelajaran keterampilan kriya kayu pengerjaan pigura adalah
mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, materi pembelajaran, tempat, alat dan bahan yang akan digunakan. Materi
yang disampaikan adalah tahapan pembuatan pigura foto mulai dari penyiapan alat dan bahan, proses pengerjaan, finishing, membersihka
tempat dan alat sampai menyimpan alat kembali pada tempatnya. Pelaksanaan pembelajaran keterampilan kriya kayu pengerjaan
pigura dilaksanakan dalam tiga pertemuan. Ketiga pertemuan pelaksanaan pembelajaran keterampilan kriya kayu pengerjaan pigura
tersebut dapat disampaikan secara garis besar dalam setiap pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 22 April 2015 di
ruang keterampilan kriya kayu, pada pertemuan ini guru memulai pembelajaran dengan mengkondisikan situasi pembelajaran,
menyampaikan tujuan pembelajaran mengenai pengerjaan pigura, apersepsi siswa tentang pigura serta menunjukkan contoh pigura. Guru
menjelaskan dan menunjukkan peralatan dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran keterampilan kriya kayu pengerjaan pigura.
Peralatan yang digunakan dalam pembelajaran keterampilan kriya kayu pengerjaan pigura meliputi, meja kerja, gergaji pepotong pigura
62
manual dan mesin, gergaji triplek, tang, palu, kuas, amplas, meteran, pensil, dan meteran siku. Sementara untuk bahan yang digunakan
meliputi, papan batang pigura, paku, lem G, lem fox, cat mowilek dasar dan clear, plat gantuangan pigura dan kaca. Selain itu guru juga
menjelaskan mengenai cara penggunaan alat serta peringatan bahaya dalam penggunaannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Setelah
tahap persiapan alat dan bahan selesai, guru memulai menjelaskan ukuran dan bentuk pigura yang akan dibuat menggunakan gambar dan
pigura yang sudah jadi. Guru memberikan contoh cara mengukur dan menandai ukuran menggunakan pensil pada kayu sesuai contoh
gambar dan pigura yang ada. Guru kemudian membimbing anak untuk mengukur dan menandai ukuran menggunakan pensil pada kayu sesuai
contoh. Setelah setiap anak sudah melakukan hal tersebut, guru melanjutkan memberikan contoh cara pemotongan kayu menggunakan
gergaji pepotong pigura meliputi posisi kayu yang akan dipotong, cara mengerakkan gergaji serta posisi tubuh yang benar. Tahap selanjutnya,
guru membimbing anak untuk melakukan hal tersebut supaya hasil pemotongan kayu sesuai dengan ukuran yang direncanakan. Hasil
potongan kayu tersebut kemudian disesuaikan dengan ukuran dan bentuk sudat yang sejenis.
Pertemuan ke dua dilaksanaan pada tanggal 23 April 2015 diruang keterampilan kriya kayu. Pertemuan kedua ini guru dan anak memulai
dengan menyiapkan peralatan dan bahan yang digunaka, kemudian
63
guru melanjutkan materi yang sudah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ini, guru menjelaskan dan memberi
contoh cara merangkai potongan kayu menjadi sebuah pigura menggunakan lem G dan paku. Lem G digunakan untuk merekatkan
tiap-tiap sudut pigura dan didiamkan beberapa saat untuk mengeringkannya. Ketika pigura mulai terbentuk, guru memberi
contoh cara pemasangan plat gantunag pigura di sisi tengah atas atau sisi kanan kiri atas pigura. Setelah guru selesai memberikan penjelasan
dan contoh cara merangkai potongan kayu menjadi pigura, kemudian siswa diberikan kesempatan untuk melakukan hal tersebut dengan
bimbingan serta bantuan apabila anak mengalami kesulitan. Sebelum pigura menjalani proses finishing, pigura terlebih dahulu diamplas oleh
masing-masing menggunakan kertas amplas hingga halus. Pertemuan ke tiga dilaksanakan pada tanggal 29 April 2015
diruang keterampilan kriya kayu. Pada pertemuan ini dilaksanakan tahap finishing menggunakan cat mowilek dasar dan clear untuk
memperindah tampilan warna pigura. Terlebih dahulu guru memberikan contoh cara pencampuran cat dengan air yang sesuai dan
dilanjutkan dengan memberikan contoh cara pengecatan pigura menggunakan kuas dari mulai pengecatan cat mowilek dasar. Sebelum
dilapisi menggunakan cat mowilek clear, pigura yang sudah dilapisi oleh cat mowilek dasar dikeringkan terlebih dahulu di bawah sinar
matahari. Pada saat pigura sudah kering sempurna, kemudian guru
64
memberikan contoh cara mengecat pigura dengan cat mowilex clear untuk memberi kesan mengkilat pada pigura. Ketiak tahapan
pemberian contoh tersebut selesai, guru memberikan kesempatan kepada anak untuk melapisi pigura menggunakan cat mowilek dasar
dan clear dengan bimbingan danbantuan pada anak yang mengalami kesulitan.
7 Evaluasi
Untuk mengetahui tingkat kemampuan anak dan ketercapaian suatu tujuan pembelajaran maka perlu adanya tahap evaluasi. Evaluasi
yang dilakukan guru yaitu evaluasi nontes melalui praktek melaksanakan tahapan membuat produk pigura dan hasil kerja anak.
Evaluasi yang dilakukan dalam pembelajaran keterampilan kriya kayu pengerjaan pigura ini disesusikan dengan indikator mencapaian
meliputi, mengenal bahan dan alat, menyiapkan bahan dan alat, menandai dan memotong kayu, membentuk pigura, mengamplas dan
mengecat.
65
Tabel 6. Display data Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Kriya Kayu Pengerjaan Pigura pada Anak tunagrahita kategori ringan kela X di SLB
Yapenas
No Komponen
Pembelajaran Deskripsi Hasil Penelitian
1 1.1 Tujuan pembelajaran
keterampilan kriya kayu
pengerjaan pigura
1.1.1 Pembelajaran keterampilan kriya kayu secara umum bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja anak dalam pengolahan bahan
kayu menjadi suatu produk guna mempersiapka kemandirian anak. 1.1.2 Pembelajaran keterampilan kriya kayu pengerjaan pigura
bertujuan untuk untuk menyiapkan dan melatih anak dalam keterampilan membuat pigura kaca atau foto yang memiliki nilai
ekonomis
2 2.1 Materi pembelajaran
keterampilan kriya kayu
pengerjaan pigura
2.1.1 Pemberian materi sesuai dengan perencanaan pembelajaran, materi berupa tahapan-tahapan dalam proses pengerjaan pigura
3 3.1 Waktu pelaksanaan
pembelajaran 3.1.1 Pembelajaran dilaksanakan 2 kali dalam seminggu, setiap hari
rabu dan kamis.Pelaksanaan pembelajaran keterampilan kriya kayu pengerjaan pigura dilakukan dalam 3 pertemuan dengan alokasi
waktu pukul 07-30 sampai 12.00.
4 4.1 Sarana dan
prasarana pembelajaran
keterampilan kriya kayu
pengerjaan pigura
4.1.1 Pembelajaran dilaksanakan di ruang keterampilan kriya kayu dengan dilengkapi peralatan seperti meja kerja, gergaji pepotong
pigura manual dan mesin, gergaji triplek, tang, palu, kuas, amplas, meteran, pensil, dan meteran siku. Sementara untuk bahan yang
digunakan meliputi, papan batang pigura, paku, lem G, lem fox, cat mowilek dasar dan clear, plat gantuangan pigura dan kaca.
5 5.1 Strategi dan
metode pembelajaran
5.1.1 Strategi dan metode pembelajaran yang bervariasi seperti shaping, promting, fading, serta metode ceramah dan latihan
6 6.1 Pelaksanaan
Pembelajaran 6.1.1 Pengkondisian anak dalam pembelajaran
6.1.2 Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan 6.1.3 Penyampaian tujuan dan materi pembelajaran
6.1.4 Pemberian penjelasan dan contoh oleh guru mengenai penggunaan alat dalam setiap tahap pengerjaan
6.1.5 Anak mempraktekkan sesuai penjelasan dan ccontoh yang telah diberikan dengan pengawasan dan bimbingan guru
6.1.6 Pembelajaran dilaksanakan sesuai tahapan proses pengerjaan 6.1.7 Pertemuan pertama penyampaian tujuan pembelajaran,
pengenalan alat dan bahan, pengukuran dan pemotongan. Pertemuan ke dua dengan materi merakit potongan kayu menjadi
pigura. Pada pertemuan ketiga tanggal pengamplasan dan finishing pigura.
6.1.8 Pembelajaran dilaksanakan di ruang keterampilan kriya kayu dan dilaksanakan sebanyak 3 pertemuan
7 7.1 Proses Evaluasi
7.1.1 Evaluasi nontes melalui praktek melaksanakan tahapan membuat produk pigura dan hasil kerja anak
66
b. Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Kriya Kayu Pengerjaan