28
kerja dalam penggunaan peralatan, misalkan dengan melatihkan anak untuk mematikan mesin ketika terjadi konsleting listrik atau
terjadi kerusakan pada mesin.
c. Teknik kerja ukir
Teknik ukir menurut Enget 2008:299 merupakan teknik yang digunakan untuk membuat sebuat produk dengan cara
membentuk dan mngurangi bahan dengan menggunakann pahat ukir. Proses pengerjaan teknik kerja ukir memerlukan perlengkapan dan
peralatan untuk menunjang pembuatan suatu produk. Menurut Enget 2008:299 teknik kerja ukir kayu memerlukan perlengkapan yaitu
meja kerja sebagai tempat landasan untuk mengukir dan kursi sebagai tempat duduk untuk kerja supaya mendapatkan kenyamanan
dalam kerja ukir, penerangan ruangan, sistem sirkulasi udara ventilasi ruangan, ruangan harus memadahi sehinga dengan
kelengkapan tersebut diatas akan didapatkan situasi kerja yang nyaman. Peralatan pokok kerja ukir kayu yaitu seperangkat pahat
ukir dengan bentuk penguku, penyilat, pengot, kol bentuk V. Sedanangkan alat bantu dalam kerja ukir kayu terdiri dari pensil, alat
ukur,sikat ijuk, siku, ketam, alat potonggergaji mesinmanual, kertas
pola, mesin bor, mesin skroljigsaw, dan klem.
Sebelum memulai proses mengukir kayu didahului dengan proses persiapan gambar pola ukir yang diinginkan pada kertas dan
dicetak pada bahan kayu yang akan diukir. Menurut Enget
29
2008:325-327 proses mengukir kayu terdiri dari lima tahapan yaitu:
1 Nggetaki yaitu membuat pahatan pada permukaan papan
ukiran sehingga gambar atau pola dalam kertas berpindal menjadi goresanpahatan garis pada papan
2 Nggabahi yaitu membentuk secara kasar dari masing-
masing bagian motif, sekaligus membuang bidang bidang yang nantinya menjadi dasaran ukiran biasa disebut
lemahan 3
Matut yaitu membuat bentuk ukiran yang telah terbentuk secara kasar tadi menjadi lebih halus dan sempurna
sehingga bentuk lebih tajam dan permukaan bentuk ukiran menjadi halus.
4 Mbenangi dan mecahi yaitu membuat garis hiasan pada
bagian motif sesuai desain. Sehingga bentuk ukiranmotif akan tampak lebih dinamis. Proses mecahi dapat
menggunakan 2 jenis pahat bia menggunanakan pahat penguku atau penyilat atau pahat coret
5 Nglemahi yaitu penyempurnakan dasaran ukiran menjadi
lebih halus, bersih dan rapi Teknik kerja ukir kayu memerlukan ketelitian dalam proses
pengerjaannya terutama untuk menyesuaikan hasil ukiran dengan pola dan pemilihan alat pahat yang tepat. Kesalahan dalam
30
penentuan alat dan pengukuran kedalaman ukiran akan mempengaruhi hasil pengukiran. Untuk melatihkan teknik kerja ukir
kayu pada anak tunagrahita membutukan latihan secara terus menerus dimulai dari pemilihan pola, penggunaan alat pahat, teknik
mengukir untuk menghasilkan sebuah produk. Bimbingan dan bantuan langsung saat pelaksanaan praktek mengukir pola sederhana
merupakan pelatihan yang sesuai jika diterapkan pada anak
tunagrahita. d.
Teknik kerja raut
Menurut Enget 2008:335 produk kriya kayu yang dihasilkan dengan teknik kerja raut mirip dengan hasil karya teknik
kerja ukir. Perbedaannya terletak pada penggunaan alat yang dipakai yaitu teknik raut menggunakan pisau raut, sedangkan teknik kerja
ukir menggunakan pahat ukir. Produk yang dihasilkan dengan teknik kerja raut bentuk-bentuk ukuran yang relatif kecil. Untuk menunjang
proses pengerjaan teknik kerja ukir membutuhkan peralatan seperti pisau raut, batu asah dan sekroll, sedangkan dan bahan yang
dibutuhkan meliputi: kayu lunak kayu pulai, kayu damar, kayu sengon dan amplas
31
Menurut Enget 2008:339 langkah kerja dalam teknik kerja raut dapat dilakukan dari tahap persiapan dan pengerjaan sebagai
berikut: 1
Tahap persiapan meliputi, a persiapan bahan dan peralatan yang dibutuhkan, b tempelkan pola gambar kerja pada bahan yang
telah disiapkan, kemudian disekroll sesuai pola, c cermati bentuk yang akan diraut sesuai pola dan prototype yang
disediakan 2
Tahap proses pengerjaan meliputi, a rautlah bentuk sederhana dengan hati-hati agar bentuk yang diinginkan tercapai sesuai
dengan prototype, b apabila bentuk global sudah tercapai dilanjutkan dengan menghaluskan bentuk dibantu kertas
ampelas yang sedang no. I50.I80, c selanjunnya apabila akan difinishing atau penyelesaiannya akhir dihaluskan lagi dengan
kertas ampelas yang halus no. 24028 Teknik kerja raut lebih menonjolkan keahlian tangan
menggunakan pisau raut dalam proses pembuatan suatu produk. Proses yang memerlukan ketepatan koordinasi mata dan gerakan
tangan untuk membuat produk sesuai yang diinginkan. Untuk pengerjaannya teknik kerja raut perlu memperhatikan prosedur
keselamatan kerja seperti penggunaan pakaian kerja, ketajaman pisau raut, serta kebersihan bengkel kerja. Jika dilatihkan pada anak
tunagrahita, teknik kerja raut ini memerlukan latihan secara terus
32
menerus melalui pemberian contoh atau bantuan langsung dari hal yang sederhana dalam pelaksanaan praktek. Halo tersebut agar anak
terbiasa untuk menggunakan pisau raut untuk membentuk suatu pola.
e. Teknik kerja sekrol