21
e. Prompting dan fading
Prompting merupakan peristiwa yang membantu anak untuk melakukan suatu respon seperti isyarat, gerakan, perintah, pemberian
contoh dan model. Sementara fanding yaitu pengurangan sedikit demi sedikit bantuan yang diberikan pada anak
Berdasarkan pendapat tersebut dapat ditegaskan bahwa metode dan strategi yang sesuai diterapkan pada pembelajaran keterampilan
kriya kayu bagi anak tunagrahita yaitu shaping, prompting dan fading. Shaping dilakukan dengan pemberian bantuan kepada anak, prompting
dilakukan dengan pemberian contoh atau model dari suatu kegiatan dan fending dilakukan dengan mengurangi bantuan yang diberikan kepada
anak secara bertahap. Penerapan strategi pembelajaran dimaksudkan untuk memberikan suatu keahlian keterampilan kriya kayu secara
bertahap kepada anak, dari pemberian bantuan pada setiap langkahnya hingga melepaskan anak untuk melakukan suatu kegiatan tanpa bantuan.
5. Bahan dan Alat dalam Keterampilan Kriya Kayu
Pembelajaran keterampilan kriya kayu dalam proses pelaksanaannya membutuhkan ketersediaan beberapa bahan dan
peralatan untuk menunjang seluruh aktivitas praktik. Bahan dan peralatan tersebut selain digunakan untuk menunjang aktivitas pembelajan,
merupakan faktor pokok dalam mengembangkan kompetensi siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bahan utama yang
dibutuhkan dalam keterampilan kriya kayu yaitu kayu. Menurut Enget
22
2008:21 bahan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan keterampilan kriya kayu terdiri dari tiga macam yaitu,
a. Bahan pokok kriya kayu anatara lain kayu alami seperti kayu jati,
kayu mahoni, kayu sonokeling, dan kayu suren sementara kayu buatan seperti plywood, tegofilm MDF Film, blockboard papan
blok, partikel particle board, MDF, softboard, dan milamin papan milamin.
b. Bahan pembantu seperti paku, engsel, handle, amplas, sekrup,
lemperekat, dan kaca. c.
Bahan penunjang meliputi busa, kulit, tekstil dan logam. Pendapat lain dari Depdiknas dalam Sukijan 2012:14 bahwa bahan
yang diperlukan dalam keterampilan kayu antara lain: a.
Kayu jati, kayu mahoni, kayu kamper. Sebagai kayu pengganti dapat menggunakan kayu sonokeling, kayu meranti, dan kayu kruing.
b. Bahan untuk finishing antara lain politur dan sanding sealer, wood
filler, wood stain, melamin, dan thinner. c.
Bahan pendukung antara lain: amplas, lem kayu dan paku. Berdasarkan pendapat diatas dapat ditegaskan bahwa bahan yang
digunakan dalam keterampilan kriya kayu terdiri dari bahan pokok meliputi kayu alami dan buatan, bahan pembantupendukung seperti
amplas, lem, paku dan kaca,bahan finishing seperti politur, sanding sealer, wood filler, melamin dan thiner, serta bahan penunjang seperti
23
busa, kulit, tekstil dan logam. Penentuan bahan disesuaikan dengan kebutuhan dalam membuat suatu produk kerajinan.
Peralatan dalam keterampilan kriya kayu merupakan penunjang dalam pelaksanaan praktek, dalam penggunaan peralatan disesuaikan
dengan kebutuhan pelaksanaan praktek. Peralatan yang digunakan dalam keterampilan kriya kayu menurut Enget 2008:63 dibagi dalam tiga jenis
yaitu: a.
Peralatan manual meliputi pisau, gunting, gergaji, ketam, dan pahat, sementara peralatan pembantu meliputi alat ukur panjang berupa
mistar atau meteran, alat ukur sudut berupa busur derajat, siku-siku, dan jangka, alat penanda berupa pensil, penggores dan perusut, palu,
kakatua, obeng, penjepit atau klem, alat pembenan penitik, alat untuk menajamkan.
b. Peralatan semi masinal meliputi mesin gergaji, mesin ketam, mesin
router, mesin jigsaw, mesin bor, mesin ampelas sabukbelt sander, dan mesin amplas penghalusorbital sander.
c. Peralatan masinal meliputi mesin gergaji lingkar, mesin gergaji
meja, mesin gergaji lengan radial, mesin ketam perata, mesin ketam penebal, mesin gergaji pita, mesin shaper atau spindle moulder,
mesin pelubang, mesin penyedot debu, mesin bor, mesin bor meja. Berdasarkan pendapat tersebut dapat ditegaskan bahwa peralatan
yang digunakan dalam keterampilan kriya kayu digolongkan menjadi peralatan manual, peralatan semi masinal, dan peralatan masinal.
24
Peralatan yang banyak menggunakan pisau tajam mengharuskan anak tunagrahita mendapatkan pendampingan dan pelatihan secara terus
menerus untuk mengetahui fungsi dan cara penggunaan setiap alat untuk menghindari kecelakaan kerja yang disebabkan oleh penggunaan alat
yang tidak tepat.
6. Teknik Kerja Kriya Kayu