81
guru, BP sudah dapat menggunakan peralatan tersebut dengan tepat sesuia dengan cara dan fungsi penggunaannya. Selain peralatan
manual, suyek BE juga dapat menggunakan peralatan semi masinal seperti mesin ketam, mesin amplas, mesin gergaji dan mesin bor
secara mandiri. Untuk penggunaan peralatan masinal seperti mesin bubut, subyek BE belum dapat mengoperasikannya dikarenakan
belum diajarkan oleh guru dan memiliki resiko kecelakaan yang tinggi. Sedangkan kemampuan menggunakan peralatan keterampilan
kriya yang dimiliki Subyek BE yaitu menggunakan peralatan manual dan peralatan tambahan. Untuk mengoperasikan peralatan tersebut
subyek dapat melakukannya secara mandiri tanpa bantuan, tetapi subyek masih mengalami kesulitan dalam pengukuran dan penandaan
kayu. Sementara untuk penggunaan peralatan semi manual subyek hanya bisa menggunakan mesin amplas. Sama seperti halnya subyek
BP, subyek BE juga belum dapat menggunakan peralatan masinal dikarenakan belum diajarkan oleh guru.
c. Kemampuan anak dalam penguasaan teknik keterampilan kriya
kayu
Kemampuan teknik keterampilan kriya kayu yang dikuasai oleh subyek BE yaitu teknik kerja bangku dan teknik kerja sekrol.
Subyek BP dapat menguasai teknik kerja bangku meliputi penggunaan peralatan manual dan semi masinal, mempersiapkan konstruksi dan
sambungan suatu produk kriya menggunakan lem dan paku,
82
menyambung komponen kayu dan menghaluskannya. Selain itu, subyek BP sudah dapat menguasai teknik kerja sekrol untuk membuat
puzzel dengan bentuk simetris. Namun, subyek BP masih mngelamami kesulitan dalam hal pengukuran dan penandaan, subyek
masih memerlukan bantuan guru untuk melakukannya. Sementara untuk teknik kerja bubut kayu dan teknik kerja ukir subyek belum
dapat melakukannya dikarenakan belum mendapatkan materi dai guru. berbeda dengan subyek BP, subyek BE belum terlalu menguasai
teknik kerja bangku, hal tersebut dikarenakan subyek BE belum dapat membuat pola, subyek baru dapat menggunakan peralatan manual dan
hanya dapat menggunakan satu peralatan semi masinal yaitu mesin amplas. Selain itu dalam menyambung antar komponen kayu subyek
BE masih memerlukan bantuan untuk penggunaan alat semi masinal. Sedangkan untuk teknik yang lain, subyek BE belum menguasainya.
d. Kemampuan anak dalam proses penyelesaian atau finishing
Untuk proses penyelesaian atau finishing ini, teknik yang digunakan yaitu teknik cat duko. Subyek BP dan BE memiliki
kemampuan yang sama yaitu sudah dapat menyiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan berupa cat mowilex dasar dan clear, sirlak, kuas,
mangkok, amplas, sekrap. Kedua subyek dalam mencampur cat denga air masih memerlukan bantuan dari guru untuk mendapatkan
perpaduan yang sesuai, Subyek BP dan BE dapat melakukan proses mengamplas, mengoles cat dan clear.
83
e. Kemampuan anak dalam menjaga keselamatan kerja
Untuk menjaga keselamatan kerja, subyek BP dan BE selalu mengenakan pakaian kerja yang telah disediakan oleh sekolah.
Subyek BP sering lupa menggunakan masker sedangkan subyek BE selalu menggunakan masker ketika proses pengerjaan berlangsung..
Sementara mengenai prosedur keselamatan dalam hal kelistrikan, subyek BP dan BE sudah mengerti tentang tata letak dan cara
pemasangan instalasi listrik yang benar. Selain itu, untuk menjaga kebersihan bengkel kerja subyek BP dan BE selalu membersihkan dan
merapikan peralatan setelah pembelajaran selesai.
f. Pembahasan Kemampuan Anak dalam Keterampilan Kriya Kayu