30 Dengan demikian pembelajaran IPS dapat digunakan sebagai sarana
internalisasi nilai bagi peserta didik. Nilai tersebut dapat digunakan untuk membentuk manusia yang memiliki akhlak mulia, berkepribadian baik, mandiri,
cakap, dan kreatif sesuai dengan tujuan pendidikan kita. Berdasar hal di atas maka guru perlu memiliki metode pembelajaran yang sesuai untuk mengajarkan kelima
sustansi materi dalam IPS tersebut secara komprehensif. Metode pembelajaran harus berkenaan dengan kegiatan yang nyata dan praktis agar penyampaian materi
dalam IPS yang bisa memberikan pengalaman belajar bagi siswa.
4. Tujuan Pembelajaran IPS
Tujuan utama IPS menurut Gross dalam Trianto 2010: 174 ialah βto
prepare students to be well functioning citizens in a democratic society β. Artinya
ialah untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi warga negara yang baik dalam kehidupannya di masyarakat.
Trianto 2010: 176 menjelaskan bahwa tujuan utama ilmu pengetahuan sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap
masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah
yang terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.
Pada dasarnya tujuan pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai bakat,
minat, kemampuan, dan lingkungannya, serta berbagai bekal siswa untuk
31 melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi Etin Solihatin Raharjo,
2009: 15. Mengutip pendapat dari Sapriya 2009: 194
β195 tujuan mata pelajaran IPS untuk jenjang SDMI sebagai berikut:
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya. b.
Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial.
d. Memiliki
kemampuan berkomunikasi,
bekerja sama
dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional, dan global.
Dari beberapa pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa tujuan pembelajaran IPS adalah untuk mendidik dam mengembangkan segala potensi dan kemampuan
peserta didik agar memiliki kemampuan dasar yang berguna bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu pembelajaran IPS tidak
hanya sekedar menghafal saja, tetapi bagaimana membekali siswa dengan kemampuan yang diperlukan dalam kehidupan sosial masyarakat. Melalui
pembelajaran IPS, siswa diharapkan dapat memahami lingkungan dimana ia menjadi bagian dari masyarakat, dapat belajar tentang nilai-nilai yang ada di
masyarakat, dan mampu berpartisipasi dalam masyarakat demokratis. Berdasarkan hal di atas maka dibutukan suatu pola pembelajaran yang
mampu menjembatani tercapainya tujuan tersebut. Kosasih dalam Etin Solihatin Suharjo 2009: 15 mengemukakan bahwa kemampuan dan keterampilan guru
dalam memilih dan menggunakan berbagai model, metode dan strategi pembelajaran senatiasa terus ditingkatkan, agar pembelajaran IPS benar-benar
32 mampu mengkondisikan upaya pembekalan kemampuan dan keterampilan dasar
bagi siswa untuk menjadi manusia dan warga negara yang baik. Hal ini juga didasari bahwa pembelajaran yang baik adalah pembelajaran
yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.
Belajar IPS hendaknya dapat memberdayakan dan mengembangkan segala potensi dan kemampuan siswa, baik dari segi pengetahuan knowledge, sikap
attitude, maupun keterampilan skills. Dengan mengembangkan bekal pengetahuan siswa dapat peka terhadap perkembangan jaman yang semakin maju,
siswa memiliki sikap yang baik dalam menanggapi segala permasalahan yang terjadi di masyarakat, dan dengan pengembangan keterampilan siswa memiliki
kompetensi yang dibutuhkan dalam masyarakat luas. Semua potensi yang dimiliki peserta didik ini dapat diwujudkan dalam proses pembelajaran IPS melalui
keterlibatan siswa di dalam proses belajar. Dimana pembelajaran dalam IPS lebih berkaitan dengan kehidupan sesama manusia, manusia dengan lingkungannya dan
sosial budaya.
5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas V SD
Untuk mencapai tujuan dari mata pelajaran yang telah ditetapkan, maka perlu disusun standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk peserta didik.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar ini merupakan suatu acuan atau dasar bagi pengorganisasian materi dan kegiatan belajar.
33 Berikut standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk jenjang kelas V
SDMI menurut Sapriya 2009: 198 β199.
Tabel 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas V SD
a. Kelas V, semester I
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1 Menghargai
berbagai peninggalan dan tokoh sejarah
yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha
dan Islam,
keragaman kenampakan alam dan suku
bangsa, serta
kegiatan ekonomi di Indonesia
1.1 Mengenal makna peninggalan- peninggalan sejarah yang berskala
nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia.
1.2 Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di
Indonesia. 1.3 Mengenal keragaman kenampakan
alam dan buatan serta pembagian waktu di Indonesia dengan menggunakan
petaatlasglobe dan media lainnya. 1.4 Mengenal jenis-jenis usaha dan
kegiatan ekonomi di Indonesia.
b. Kelas V, semester II
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2 Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan
Indonesia. 2.1 Mendeskripsikan perjuangan para
tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.
2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan
dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia. 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh
dalam memproklamasikan
kemerdekaan. 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh
dalam mempertahankan kemerdekaan.
Untuk jenjang SDMI, pengorganisasian materi mata pelejaran IPS menganut
pendekatan terpadu
integrated, artinya
materi pelajaran
dikembangkan dan disusun tidak mengacu pada disiplin ilmu yang terpisah