Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi hasil penelitian dan pembahasan yang dimulai dari tahap pratindakan. Adapun dalam penelitian ini, setiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Playen III dengan subjek penelitian siswa kelas V SD Negeri Playen III. A. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai bulan Juni tahun ajaran 20122013. Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan jadwal pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V SD Negeri Playen III. Alokasi waktu pembelajaran IPS pada kelas V SD Negeri Playen III sebanyak 4 jam pelajaran 4 x 35 menit tiap minggu yang dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pada hari Rabu pukul 09.15-10.45 dan hari Jumat pukul 10.00-11.35. Tabel 7. Jadwal Kegiatan Penelitan No Kegiatan Waktu Pelaksanaan 1 Koordinasi sebelum pratindakan Senin, 13 Mei 2013 2 Pratindakan pertemuan pertama Rabu, 15 Mei 2013 3 Pratindakan pertemuan kedua Jumat, 17 Mei 2013 4 Siklus I pertemuan pertama Rabu, 22 Mei 2013 5 Siklus I pertemuan kedua Jumat, 24 Mei 2013 6 Siklus II pertemuan pertama Rabu, 29 Mei 2013 7 Siklus II pertemuan kedua Sabtu, 01 Juni 2013

B. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Bagian ini menguraikan tentang pelaksanaan penelitian tindakan kelas dari tahap paratindakan, siklus I, dan siklus II yang dideskripsikan secara rinci berdasarkan tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. 59

1. Tahap Pra Tindakan

Untuk lebih mengetahui secara dalam tentang partisipasi belajar siswa selama pembelajaran IPS, maka peneliti melakukan tahap pratindakan. Tahap pratindakan untuk mengetahui data awal mengenai partisipasi belajar siswa. Tahap ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pada hari Rabu, 15 Mei 2013 dan hari Jumat 17 Mei 2013 sesuai dengan jadwal mata pelajaran IPS di kelas V SD Negeri Playen III. a. Perencanaan Perencanaan tahap pra tindakan dimulai dengan menyusun lembar observasi untuk mengamati partisipasi belajar siswa selama proses pembelajaran dan lembar observasi untuk guru ketika mengajar di kelas. Selain menyusun lembar observasi, peneliti juga mempersiapkan pedoman wawancara, pedoman wawancara ini digunakan untuk memperoleh informasi dari guru mengenai kondisi awal siswa yang berkaitan dengan partisipasi belajar selama pembelajaran IPS. b. Pelaksanaan Pertemuan pertama tahap pra tindakan dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Mei 2013. Saat guru memasuki ruang kelas bersama dengan peneliti siswa belum siap mengikuti kegiatan pembelajaran. Beberapa siswa masih ada yang berjalan-jalan di dalam kelas, ada siswa yang masih makan dan sebagian besar siswa masih mengobrol dengan temannya. Pertemuan pertama tahap pra tindakan ini guru mengajar menggunakan metode ceramah diselingi tanya jawab. Materi yang 60 disampaikan oleh guru adalah materi mengenai upaya mempersiapkan kemerdekaan RI. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan bertanya jawab kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Guru berusaha mengulas materi agar siswa mengingat kembali materi sebelumnya. Selanjutnya guru meminta siswa untuk membuka buku paket dan menunjuk beberapa siswa untuk membaca materi yang tertulis dibuku paket secara bergantian. Setelah siswa membacakan materi maka guru akan memperjelas dengan menerangkan di depan kelas. Pada tahap ini dapat diamati bahwa partisipasi belajar siswa masih tergolong kurang, siswa masih banyak yang pasif dalam pembelajaran. Hal tersebut ditandai dengan perilaku siswa yang ramai dan mengobrol sendiri ketika guru menjelaskan atau ketika ada teman yang membaca materi dibuku paket. Ada beberapa siswa yang mengobrol tentang topik lain yang tidak bersangkutan dengan materi. Saat guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami, tidak ada siswa yang berani bertanya maupun mengungkapkan pendapatnya. Mereka lebih banyak diam, dan saat guru bertanya apakah mereka sudah paham dengan materi yang dipelajari hari ini, mereka akan menjawab serentak dengan kata “iya”. Karena tidak ada siswa yang bertanya maka guru terus melanjutkan ke materi berikutnya. Selama proses pembelajaran peneliti mencatat partisipasi belajar siswa dalam lembar pengamatan yang telah disiapkan.

Dokumen yang terkait

METODE ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Role Playing Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Drajitan Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Tahun Pel

0 3 10

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS DENGAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 106205 PASAR BARU TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 23

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SD NEGERI 064975 MEDAN DENAI TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 25

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 112320 AEK KOTA BATU KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA 2011/2012.

0 2 14

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM MATA PELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD.

0 1 26

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 menggunakan metedo Role Playing.

0 6 312

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BOGO WIJIREJO PANDAK BANTUL.

0 1 258

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS III SD NEGERI BANJARAN KOKAP KULON PROGO.

0 1 191

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KECEMEN MANISRENGGO KLATEN JAWA TENGAH.

1 15 177

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS V MELALUI METODE ROLE PLAYING DI SD NEGERI 1 RANCAMAYA

0 0 14