37 Tujuan seorang guru perlu memahami setiap karakteristik siswa adalah
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan siswa secara efektif. Dengan memahami dan memperhatikan perkembangan peserta didik, akan memudahkan
guru untuk menilai kebutuhan siswa, merencanakan tujuan, membantu menyusun dan mengorganisasikan bahan pelajaraan, dan membantu menetapkan dan
menyusun prosedur pembelajaran yang tepat dan efisien. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran guru mempunyai tugas untuk
membimbing dan memfasilitasi setiap siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan dengan tetap memperhatikan segala sifat dan karakteristik masing-
masing individu. Dengan demikian guru tidak hanya sebatas mengajar untuk menyampaikan materi saja, namun guru juga bertanggung jawab akan
keseluruhan perkembangan potensi, bakat dan minat siswa.
E. Kerangka Pikir
Penggunaan metode pembelajaran role playing merupakan salah satu cara untuk mengikutsertakan siswa agar berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pembelajaran di kelas. Dalam metode pembelajaran role playing ini, siswa dituntut untuk memerankan peran tertentu sehingga siswa tidak hanya pasif di
dalam kelas. Interaksi antar siswa dengan siswa yang lain di dalam proses pembelajaran merupakan salah satu ciri dari metode role playing. Melalui metode
role playing, siswa akan ikut berpartisipasi mulai dari proses awal pembelajaran sampai evaluasi di akhir pembelajaran.
Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing dapat memberikan peluang kepada semua siswa tanpa terkecuali untuk ambil bagian
38 dalam proses pembelajaran. Melalui metode role playing ini siswa belajar melalui
proses mengalami, berbuat dan mereaksi sehingga siswa tidak hanya menjadi pendengar di dalam kelas. Metode ini menuntut partisipasi belajar dari semua
siswa agar pembelajaran yang didapan lebih bermakna dan siswa dapat menemukan pengalaman dalam belajar.
Metode ini sesuai digunakan dalam pembelajaran IPS karena IPS ditingkat sekolah pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik sebagai
warga negara yang menguasai pengetahuan knowledge, keterampilan skills, sikap dan nilai attitudes and values yang dapat digunakan sebagai kemampuan
untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan dalam
masyarakat sehingga menjadi warga yang baik. Mata pelajaran IPS diharapkan dapat membekali siswa dengan berbagai
kemampuan dasar yang diperlukan siswa dalam menjalani kehidupan mereka kelak. Guru sebagai salah satu tulang punggung keberhasilan pembelajaran di
sekolah untuk menghasilkan output yang memadai dan memenuhi kriteria tentunya harus memiliki daya dan upaya untuk memilih metode, strategi dan
pendekatan belajar agar bisa mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik.
Oleh karena itu penggunaan metode ini dapat digunakan sebagai usaha perbaikan atau sebuah tindakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa
untuk lebih memiliki partisipasi belajar dalam pembelajaran IPS. Sehingga siswa dimungkinkan dapat berpartisipasi aktif dalam mendiskusikan dan memilih cara
39 atau strategi untuk menyelesaikan permasalahan, bekerja secara bebas dengan
teman yang lain, bertanya kepada guru untuk bila menemui kesulitan, dan berbagai aktivitas lainnya.
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berfikir tersebut diatas dapat diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut:
“Menggunakan metode role playing dapat meningkatkan partisipasi belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas V SD Negeri Playen III.
”
G. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel merupakan suatu definisi singkat dari variabel penelitian yang dapat dioperasionalkan atau dapat menjadi arahan untuk
pelaksanaan didalam penelitian. Maka definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Partisipasi belajar siswa
Partisipasi belajar siswa adalah peran serta atau keterlibatan seorang siswa atau semua siswa dalam kegiatan pembelajaran. Wujud dari adanya
partisipasi belajar siswa dalam pembelajaran dapat dilihat dari aktivitas siswa ketika mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, menyelesaikan tugas
secara tuntas, ikut serta berdiskusi, mencatat penjelasan guru, menyelesaikan soal di papan tulis, mengerjakan tes secara individu, dan meyimpulkan
pelajaran.
40 2.
Metode role playing Metode role playing merupakan kegiatan belajar dimana siswa belajar
cara penguasaan materi melalui memainkan peran-peran yang nyata dalam kehidupan secara berkelompok. Siswa dikenalkan pada situasi atau peranan
tertentu dalam kehidupan, kemudian siswa membentuk kelompok partisipan, siswa bersama guru saling mengatur skenario bermain peran. Selanjutnya
sebagian siswa bertugas sebagai pengamat untuk mengamati proses bermain peran yang dilakukan temannya. Selanjutnya siswa saling berdikusi dan
mengevaluasi dengan konsep peranan dalam kehidupan nyata, dan saling berbagi pengalaman untuk mendapatkan kesimpulan.
H. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah: 1.
Penelitian yang dilakukan oleh Anita Cahyani dalam skripsinya yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SDN II Tegalrejo
Purwantoro Wonogiri Melalui Model Role Playing ”, menyatakan bahwa hasil
penelitian menunjukkan dengan diterapkannya model role playing kualitas proses pembelajaran menjadi meningkat, terbukti siswa menjadi lebih aktif,
komunikatif, dan suasana kelas menjadi lebih menyenangkan.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Riyanti dalam skripsinya yang berjudul
“Peningkatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Pemeliharaan Bahan Tekstil Dengan Metode Pembelajaran Tipe Team Asisted Individualization Di
SMK N 6 Yogyakarta ” menyatakan hasil penelitian menunjukkan bahwa
metode Team Asisted Individualization dapat meningkatkan aktiviatas belajar