23 bantuan yang mungkin dilakukan yaitu dengan membangkitkan
semua potensi konseli dan dia menentukan berbagai alternatif yang sesuai bagi antisipasi masalah.
4 Menegosiasi Kontrak
Kontrak menggariskan kegiatan konseling, termasuk kegiatan konseli dan konselor. Layanan ini berarti urusan yang
saling ditunjang, bukan pekerjaan konselor saja. Disamping itu juga mengandung makna tanggung jawab konseli, dan ajakan
untuk kerjasama dalam proses konseling. Beberapa hal yang perlu dinegosiasikan yaitu waktu atau lamanya tiap sesi konseling dan
jadwal hari jika dimungkinkan perlu diadakan proses konseling lanjutan, tempat pelaksanaan konseling dan lain-lain.
b. Tahap Pertengahan Tahap Kerja
1 Penjelajahan Masalah Konseli
Konselor agar konseliya mempunyai perspektif dan alternatif baru terhadap masalahnya. Konselor mengadakan
reassesment penilaian kembali dengan melibatkan konseli.
Setelah akar permasalahan ditemukan maka konselor perlu menggali informasi yang diperlukan kepada konseli sehingga
berujung pada kemungkinan penemuan alternatif pemecahan masalah.
24 2
Bantuan Apa yang Akan Diberikan Berdasarkan Penilaian tentang Masalah Konseli.
Berdasarkan penilaian kembali permasalahan konseli yang melibatkan konselor dan konseli maka konseli akan melihat
prespektif atau pandangan yang lain yang lebih objektif dan mungkin pula sebagai alternatif jalan keluar.
c. Tahap Akhir Tahap Tindakan
Pada tahap ini konseling ditandai beberapa hal yaitu: 1
Menurunnya kecemasan konseli. Hal ini diketahui setelah konselor menanyakan keadaan kecemasan konseli atau dari
bahasa tubuhnya. 2
Adanya perilaku konseli kearah yang positif, sehat, dan dinamik. Setelah pelaksanaan konseling, konseli mampu mengambil
keputusan untuk kesejahteraan hidupnya. 3
Adanya rencana hidup masa yang akan datang dengan program yang jelas.
4 Terjadinya perubahan sikap positif yaitu mulai dapat mengoreksi
diri dan meniadakan sikap yang suka menyalahkan dunia luar, seperti orang tua, teman, keadaan tidak menguntungkan dan
sebagainya. Jadi konseli sudah berfikir realistik dan percaya diri.
25 Senada dengan hal diatas, Akhmad Sudrajat 2011: 34 juga
mengungkapkan bahwa secara umum terdapat tiga tahapan dalam proses konseling individual, yaitu :
a. Tahap Awal
Tahap ini dimulai sejak konseling menemui konselor hingga berjalan sampai konselor dan konseli menemukan masalah konseli. Pada tahap
ini beberapa hal yang perlu dilakukan oleh konselor, diantaranya :
a Membangun hubungan konseling yang melibatkan konseli
rapport. Konselor membangun hubungan yang hangat, penuh kepercayaan
kepada konseli agar konseli merasa percaya diri bahwa masalahnya bisa terselesaikan. Raport yang dimaksud akan
membuat konseli lebih nyaman menceritakan permasalahan yang sedang dialami secara mendalam detail.
b Memperjelas dan mendefinisikan masalah.
Bersama dengan hubungan yang dengan baik tercipta sebelumnya, konselor harus bisa memperjelas akar permasalahan
yang sedang dialami konseli. c
Membuat penaksiran dan perjajagan. Setelah konselor merumuskan apa yang menjadi permasalahan
utama konseli, konselor memperkirakan alternatif solusi yang memberikan peran lebih kepada konseli dalam mennyelesaikan
masalahnya.
26 d
Menegosiasi kontrak. Membangun perjanjian antara konselor dengan konseli mengenai
waktu lama pertemuan jumlah sesi, tugas dan tanggung jawab antara konselor dan konseli dalam proses konseling.
b. Inti Tahap Kerja