21 tercapai kepribadiannya yang mandiri dan mencapai kehidupan yang
sejahtera.
3. Proses Konseling Individual
Menurut Brammer dalam Sofyan S. Willis, 2010: 50 proses konseling adalah peristiwa yang tengah berlangsung dan memberi makna
bagi para peserta konseling tersebut konselor dan konseli. Dalam terlaksananya
proses konseling
ini dibutuhkanya
keterampilan- keterampilan khusus dan pendekatan teori yang tepat agar tercapai tujuan
dari keberlangsungan konseling ini.
Secara umum menurut Sofyan S. Willis 2010: 50-54 proses konseling dibagi menjadi tiga tahapan yaitu:
a. Tahap Awal Konseling
Tahap ini terjadi sejak konseli menemui konselor hingga berjalan proses konseling sampai konselor dan konseli menemukan
definisi masalah. Adapaun proses konseling tahap awal yang dilakukan koselor adalah:
1 Membangun Hubungan Konseling yang Melibatkan Konseli.
Kunci dari keberhasilan tahap ini yaitu pertama, keterbukaan konselor, kedua, keterbukaan konseli atas isi hati,
perasaan, harapan dan sebagainya, dan ketiga, konselor mampu melibatkan konseli terus menerus dalam proses konseling. Ketika
sesi awal konseling, seringkali konseli masih menutup diri
22 terhadap permasalahan yang terjadi pada dirinya, pada konteks
ini, seorang konselor hendaknya mampu memancing konseli dengan membuka diri bisa dengan cara menceritakan kisah atau
permasalahan yang terjadi pada orang lain dengan tetap menjaga asas kerahasiaan. Biasanya setelah hal itu dilakukan, konseli
menjadi lebih
terbuka dan
mau mengungkapkan
permasalahannya. Selanjutnya, konselor menjaga hubungan yang dinamis dengan konseli agar proses konseling terus berjalan
efektif. 2
Memperjelas dan Mendefinisikan Masalah. Tugas konselor membantu mengembangkan potensi,
memperjelas masalah, dan membantu mendefinisikan masalah bersama-sama.Seringkali
para konseli
belum memahami
penyebab dari permasalahan yang ia dialami dan hanya berkutat dengan akibat yang timbul dari permasalahan yang dialami.
Dimungkinkan pula para konseli bingung menentukan prioritas masalah yang hendak di selesaikan. Oleh karena itu, pada tahapan
ini, konselor membimbing konseli untuk menemukan akar permasalahan dan permasalahan mana yang hendak diprioritaskan
untuk dipecahkan. 3
Membuat Penaksiran dan Penjajakan. Konselor
berusaha menjajaki
atau menaksirkan
kemungkinan pengembangan isu atau masalah, dan merancang
23 bantuan yang mungkin dilakukan yaitu dengan membangkitkan
semua potensi konseli dan dia menentukan berbagai alternatif yang sesuai bagi antisipasi masalah.
4 Menegosiasi Kontrak
Kontrak menggariskan kegiatan konseling, termasuk kegiatan konseli dan konselor. Layanan ini berarti urusan yang
saling ditunjang, bukan pekerjaan konselor saja. Disamping itu juga mengandung makna tanggung jawab konseli, dan ajakan
untuk kerjasama dalam proses konseling. Beberapa hal yang perlu dinegosiasikan yaitu waktu atau lamanya tiap sesi konseling dan
jadwal hari jika dimungkinkan perlu diadakan proses konseling lanjutan, tempat pelaksanaan konseling dan lain-lain.
b. Tahap Pertengahan Tahap Kerja