48 tujuh yaitu Main Product Revision akan menjadi produk akhir dari
pengembangan buku panduan konseling person centered.
B. Prosedur Penelitian.
Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu : 1.
Tahap Pra-pengembangan Dalam tahap ini peneliti melakukan penelitian dan
pengumpulan informasi awal serta perencanaan. Peneliti melakukan observasi dan wawancara kecil dilapangan untuk mengetahui kendala
yang dialami guru BK di SMA Negeri di kota Klaten, khususnya dalam pemberian layanan konseling serta kebutuhan buku panduan
guna mendukung pemberian layanan konseling dengan salah satu teori konseling yang dibutuhkan. Selanjutnya, peneliti melakukan
perumusan konsep, perumusan tujuan pengembangan dan penentuan urutan penyajian buku panduan.
2. Tahap Pengembangan
Dalam tahap ini peneliti melakukan pengembangan bahan pembelajaran atau produk yaitu penyusunan materi buku panduan
konseling pendekatan person centered. Buku panduan yang sudah disusun kemudian diuji cobakan kepada ahli materi dan ahli media,
hasil dari uji ahli materi dan ahli rancangan produk kemudian menjadi bahan masukan untuk melakukan revisi produk awal. Setelah direvisi
kemudian produk diujikan kepada pengguna, yaitu guru BK SMA
49 Negeri di kota Klaten yang berjumlah 6 orang. Data kuantitatif yang
di dapat dari pengguna buku panduan kemudian dianalisis, sehingga diperoleh data untuk melakukan revisi produk lebih lanjut. Hasil
analisis kemudian menjadi bahan untuk keperluan revisi produk akhir. Revisi produk akhir inilah yang menjadi ukuran bahwa produk
tersebut benar-benar dikatakan valid karena telah melewati serangkaian uji coba secara bertahap. Lebih jelas mengenai tahap
pengembangan yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 : Tahap Penelitian Pengembangan Buku Panduan Konseling PC
50
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian.
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Klaten dan SMA Negeri 2
Klaten, 2.
Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dimulai pada bulan Februari-Maret 2015.
D. Uji Coba Produk
1. Uji Coba Awal
Uji coba awal dilakukan sebanyak dua kali. Subjek pada uji coba ini adalah ahli materi dan ahli perencanaan produk, uji coba ini
dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan panduan tersebut secara teori dan rancangan. Pada uji coba tahap pertama ini,
materi yang sudah terangkum dalam buku panduan konseling berupa draft 1, diujicobakan kepada dua orang ahli yaitu ahli materi dan ahli
media. Hasil dari uji coba kemudian direvisi dan menghasilkan draft 2. Draft 2 tersebut kembali diuji cobakan kepada ahli materi dan ahli
media untuk penyempurnaan dan bahan penilaian layak tidaknya masuk tahap selanjutnya yaitu uji coba lapanganuji coba pengguna.
2. Uji Coba Tahap Kedua Main Field Testy.
Uji coba tahap kedua ini dimaksudkan untuk memperoleh masukan dari subjek yang akan menjadi pengguna panduan. Aspek
51 yang dinilai meliputi kejelasan isi panduan dan penampilan fisik
panduan. Subjek uji coba adalah guru BK di SMA Negeri 1 Klaten dan SMA Negeri 2 Klaten. Bahan yang diuji cobakan berupa draft
buku panduan yang mendapatkan nilai baik dari ahli materi dan ahli media.
E. Jenis Data Uji Coba
Data yang diperoleh dari hasil uji coba meliputi penilaian yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari saran,
komentar atau kritik yang tertulis dari hasil uji coba oleh ahli maupun oleh calon pengguna. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari penilaian yang
diberikan oleh subjek uji coba dengan standar yang sudah ditentukan. Semua data yang diperoleh kemudian dijadikan bahan pertimbangan untuk
merevisi dan menyempurnakan buku panduan konseling person centered.
F. Subyek Penelitian