Ciri-ciri Pendekatan Person centered

32 kemampuan dan tanggung jawab konseli untuk mengenali cara pengidentifikasian dan cara menghadapi realitas secara lebih akurat. Semakin baik konseli mengenali dirinya, semakin besar kemampuan mereka mengidentifikasi perilaku yang paling tepat untuk dirinya. Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan person centered adalah pendekatan yang menitikberatkan pada kemampuan konseli dalam memahami potensi yang dimiliki dan menjadikan potensi tersebut sebagai modal untuk mengidentifikasi perilaku yang paling tepat untuk dirinya. Pendekatan ini memandang individu sebagai pribadi yang mampu membuat keputusan- keputusan sendiri, mempunyai kelebihan dan kekurangan, serta memiliki kapasitas mengaktualisasikannya sebagai pribadi yang bertanggung jawab secara mandiri.

3. Ciri-ciri Pendekatan Person centered

Sofyan S. Willis 2010:64 menyatakan bahwa ciri-ciri pendekatan konseling person centered adalah sebagai berikut: a. Ditujukan pada konseli yang sanggup memecahkan masalahnya agar tercapai kepribadian konseli yang terpadu. Konseli yang ditangani merupakan konseli yang masih memilki kesadaran penuh terhadap dirinya, sehingga Ia mampu untuk menentukan sikap terhadap dirinya kearah yang lebih baik. 33 b. Sasaran konseling adalah aspek emosi dan perasaan feeling bukan segi intelektualnya. Proses konseling lebih mengutamakan pada kelelauasaan konseli dalam menyampaikan emosi dan perasaannya. c. Titik tolak konseling adalah keadaan individu termasuk kondisi sosial psikologis masa kini here and now dan bukan pada pengalaman masa lalu. Dalam proses konseling dengan pendekatan ini, konseli akan dibawa untuk lebih mengutamakan kondisi saat ini, tidak hanya terbelenggu dengan peristiwa yang telah berlalu. d. Proses konseling bertujuan untuk menyesuaikan antara ideal self dengan actual selfreal self. e. Peranan yang aktif dalam konseling dipegang oleh konseli, sedangkan konselor adalah pasif-reflektif, artinya tidak semata-mata diam dan pasif akan tetapi berusaha membantu agar konseli aktif memecahkan masalahnya Pendekatan konseling person centered bisa dikatakan sebagai pendekatan yang sangat humanis. Pendekatan ini memandang bahwa konseli sebagai individu yang penuh potensi dan mampu secara mandiri menemukan solusi atas permasalahan yang dialami. Konselor dalam pendekatan ini hanya berperan sebagai fasilitator konseli untuk mengenal dirinya lebih mendalam. Selain itu, yang membuat unik pendekatan ini adalah kenyataan bahwa pendekatan person centered tidak memiliki teknik tertentu dalam proses konseling. Teknik konseling person centered justru ada di dalam sikap konselor itu sendiri, yaitu memandang konseli 34 sebagai seorang yang positif, menerima dengan tulus terhadap siapa konseli berserta kelebihan dan kelemahannya, dan apa yang menjadi permasalahannya sehingga mengharuskan untuk datang kepada konselor

4. Tujuan Konseling dengan Pendekatan Person Centered