Tujuan Konseling Konseling Individual

17

2. Tujuan Konseling

Secara umum Prayitno dan Erman Amti 2004: 114 menyatakan bahwa tujuan konseling adalah untuk membantu individu mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembanganya dan predisposisi yang yang dimilikinya. Sedangkan secara khusus tujuan dari konseling adalah untuk membantu individu yang mempunyai permasalahan sesuai dengan kompleksitas permasalahannya. Dalam hal ini setiap individu memiliki tujuan konseling yang berbeda karena adanya permasalahan yang berbeda-beda dan memiliki keunikan tersediri. Oleh sebab itu, dalam tujuan konseling tidak boleh menyamakan tujuan invidu konseli dengan invidu konseli yang lain karena setiap tujuan konseling yang diberikan masing-masing individu juga unik. Sedangkan menurut Gibson, Mitchel, Basile Gibson dan Mitchell, 2011: 87-89 beberapa tujuan konseling dapat dibagi sebagai berikut: a. Tujuan-tujuan Pengembangan Dengan proses konseling, konseli akan dibantu untuk memenuhi atau meningkatkan potensinya dalam proses pertumbuhan dan perkembangan dirinya secara sosial, personal, emosi, kognitif, kesejahteraan fisik dan lain-lain b. Tujuan-tujuan Preventif Konselor membantu konseli menghindari sejumlah hasil atau hal yang tidak diinginkan. Dengan demikian konseling membantu konseli dalam memecahkan permasalahan yang sedang dialaminya. 18 c. Tujuan-tujuan Peningkatan Keterampilan konseli dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi akan meningkat dengan adanya bimbingan konselor dalam sesi konseling. d. Tujuan-tujuan Perbaikan Konseli dibantu untuk mengatasi atau menangani perkembangan yang tidak diinginkan sehingga setelah sesi konseling kehidupan konseli menjadi lebih baik dan terarah. e. Tujuan-tujuan Penyelidikan\ Tujuan ini untuk menguji opsi-opsi, pengetesan keahlian dan mencoba aktivitas, lingkungan, hubungan dan lain-lain yang baru dan berbeda. f. Tujuan-tujuan Penguatan Penguatan digunakan ketika konseli membutuhkan dukungan terhadap apa yang sedang dikerjakan, dipikirkan dan atau di rasa bahwa hal itu adalah baik. g. Tujuan-tujuan Kognitif Membantu konseli dalam mencapai fondasi dasar pembelajaran dan keahlian kognitif. Konseli akan mendapatkan pemikiran-pemikiran baru dengan melakukan konseling bersama konselor sehingga tidak hanya terpaku terhadap pemikirannya sendiri. Hal tersebut memungkinkan konseli memiliki pemikiran baru yang lebih tepat dalam menyelesaikan permasalahannya. 19 h. Tujuan-tujuan Fisiologis Membantu konseli dalam mencapai fondasi dasar pemahaman dan kebiasaan atau pola hidup yang baik sehingga berpengaruh positif terhadap kesehatannya pula. i. Tujuan-tujuan Psikologis Membantu dalam pengembangan keterampilan interaksi sosial yang baik, kontrol emosi dalam belajar, pengembangan konsep diri yang positif, dan lain-lain. Di lain pihak Coleman Prayitno dan Erman Amti, 2004: 112 menyatakan bahwa dalam proses konseling, konseli akan mendapatkan manfaat sebagai berikut: 1. Mendapat dukungan selagi konseli memadukan segenap kekuatan dan kemampuan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Pengambilan akhir suatu permasalahan yang diselesaikan dengan konseling ditentukan oleh konseli konseli itu sendiri, sedangkan konselor bertugas membimbing dan mendukung setiap langkah yang diambil oleh konselikonselinya. 2. Memperoleh wawasan baru yang lebih segar tentang berbagai alternatif, pandangan dan pemahaman-pemahaman, serta keterampilan- keterampilan baru. Konseli konseli akan mendapatkan pemahaman baru dalam proses penyelesaian masalah yang dilakukannya dengan konselor, sehingga tidak hanya terpaku dengan pemahamannya sendiri. 20 3. Mampu menghadapi ketakutan-ketakutan sendiri, mencapai kemampuan untuk mengambil keputusan dan keberanian untuk melaksanakannya, kemampuan untuk mengambil resiko yang mungkin ada dalam proses pencapaian tujuan-tujuan yang dikehendaki. Konselor akan membantu konseli konseli untuk memahami dirinya sendiri mengenai apa yang terjadi dan potensi yang dapat dilakukan konseli sendiri dalam memecahkan permasalahannya. Prayitno 1998 : 95 mengungkapkan bahwa tujuan dan fungsi layanan konseling perorangan yaitu memungkinkan siswa mendapatkan layanan langsung secara tatap muka dengan Guru Pembimbing dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahannya. Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan konseling perorangan ialah fungsi pengentasan. Kathryn Geldard dan David Geldard 2011: 19 menambahkan bahwa tujuan-tujuan proses konseling meliputi bekerja sama dengan konseli dalam rangka membantunya menghadapi problem- problem mereka dan menemukan penyelesaiannya, membantu konseli mengubah cara berpikir dan atau perilaku mereka, menguatkan konseli agar ia dapat mengandalkan diri mereka sendiri dan membantu konseli merasa lebih baik. Berdasarkan pemaparan ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan konseling adalah membantu konseli menemukan jawaban atas permasalahan yang ia hadapi lewat solusi-solusi yang ia yakini baik bagi dirinya, serta lebih bertanggung jawab akan keputusan yang ia ambil agar 21 tercapai kepribadiannya yang mandiri dan mencapai kehidupan yang sejahtera.

3. Proses Konseling Individual