Metode Pembelajaran Komponen Pembelajaran

b. Metode Latihan Metode latihan merupakan metode penyampaian materi melalui upaya penanaman terhadap kebiasan-kebiasaan tertentu. c. Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab merupakan cara penyajian materi pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa. Metode ini dikembangkan melalui keterampilan mengamati, menginterpretasi, mengklasifikasikan, membuat kesimpulan, menerapkan, dan mengkomunikasikan. Penggunaan metode ini bertujuan untuk memotivasi siswa untuk mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran. d. Metode Karyawisata Metode karyawisata merupakan metode penyampaian materi dengan cara membawa langsung peserta didik ke objek di luar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata agar peserta didik dapat mengamati secara langsung. e. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi merupakan metode pembelajaran dengan cara memperhatikan suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkaiatan dengan bahan pelajaran. f. Media Sosiodrama Metode sosiodrama merupakan metode pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan memainkan peran tertentu yang terdapat dalam kehidupan sosial. g. Metode Bermain Peran Metode bermain peran merupakan metode pembelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan peserta didik dengan cara memainkan suatu tokoh, baik tokoh hidup atau benda mati. h. Metode Diskusi Metode diskusi merupakan metode pembelajaran melalui pemberian masalah kepada peserta didik dan diminta untuk memecahkan masalah secara berkelompok. Metode ini dapat mendorong siswa untuk mengemukakan pendapat secara konstruktif. i. Metode Pemberian Tugas Metode pemberian tugas merupakan metode pembelajaran melalui pemberian tugas kepada siswa. Misalnya, guru menugaskan siswa membaca materi tertentu kemudian guru menambahkan tugas lain. j. Metode Eksperimen Metode eksperimen merupakan metode pembelajaran dalam bentuk pemberian kesempatan kepada siswa untuk melakukan suatu proses atau percobaan.

7. Evaluasi Pembelajaran

Nurgiantoro 2013: 3 mengemukakan bahwa penilaian atau evaluasi dapat diartikan suatu kegiatan yang tidak mungkin dipisahkan dari kegiatan pembelajaran. Penilaian merupakan proses sistematis dalam pengumpulan, analisis, dan penafsiran informasi untuk menentukan seberapa jauh peserta didik dapat mencapai tujuan pendidikan. Lebih lanjut Sanjaya 2013: 60 menyatakan evalusi pembelajaran merupakan komponen terakhir dalam proses pembelajaran. Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran, tetapi juga berfungsi sebagai umpan balik bagi guru atas kinerjanya dalam pengolahan pembelajaran. Sementara itu, Permendikbud RI Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan, evaluasi atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik Permendikbud RI Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kurikulum 2013 mempersyaratkan penggunaan penilaian otentik authentic assesment . Secara paradigmatik penilaian autentik memerlukan perwujudan pembelajaran otentik a uthentic instruction dan belajar autentik authentic learning . Hal ini diyakini bahwa penilaian autentik lebih mampu memberikan informasi kemampuan peserta didik secara holistik dan valid. Menurut Permendikbud RI Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, ruang lingkup penilaian kurikulum 2013 meliputi. a. Penilaian Kompetensi Sikap Penilaian kompetensi sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” peer evaluation oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan