Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks
menggunakan pendekatan pembelajaran bahasa berbasis teks. Pelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks ini bertujuan agar siswa mampu memproduksi
dan menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya. Dalam pembelajaran bahasa yang berbasiskan teks, bahasa Indonesia diajarkan
bukan sekadar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang berfungsi untuk menjadi aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial dan
akademis. Teks harus dipandang sebagai satuan bahasa yang bermakna secara kontekstual.
Menurut Atmazaki 2013, pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks berfokus pada kegiatan-kegiatan memahami, menelaah, memproduksi,
dan merevisi berbagai teks sesuai dengan konveksi atau strukturnya. Sementara itu, Mahsun 2013 menyatakan pembelajaran bahasa berbasis teks
tidak dilihat secara parsial, melainkan secara utuh. Mulai dari kegiatan guru membangun konteks, dilanjutkan dengan kegiatan pemodelan, membagun
teks secara bersama-sama, sampai pada membangun teks secara mandiri. Guru harus benar-benar meyakini bahwa akhirnya siswa mampu menyajikan
teks secara mandiri. Permendikbud RI Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Sekolah Menengah Pertama atau Madrasah Tsanawiyah, pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks dilaksanakan dengan menerapkan empat prinsip.
Pertama.
bahasa hendaknya dipajang sebagai teks, bukan semata-mata kumpulan kata-kata atau kaidah-kaidah kebahasaan.
Kedua
penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk
mengungkapkan makna.
Ketiga
, bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah dapat dilepaskan dari konteks karena bentuk bahasa
yang digunakan itu mencerminkan ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunanya.
Keempat
, bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia, dan cara berpikir seperti itu direalisasikan melalui struktur
teks.