52
Tabel 3. Kriteria Penilaian Tes Penguasaan Kosakata
Skor Persentase
Kriteria Penilaian
66 – 80
82, 5 - 100 Sangat Baik
51 – 65
63, 75 - 81, 25 Baik
36 – 50
45 - 62, 5 Cukup
21 – 35
26, 25 - 43, 75 Kurang
6 – 20
7, 5 - 25 Sangat Kurang
Dari penilaian yang dilakukan dalam tes hasil belajar penguasaan kosakata menggunakan rumus Ngalim Purwanto, diperoleh nilai penguasaan materi
dalam bentuk persen yang dirumuskan dalam tabel untuk mempermudah proses menganalisis data yang kemudian diperjelas dengan mengubahnya
dalam bentuk grafik, sedangkan untuk mengetahui besarnya peningkatan penguasaan kosakata dengan membandingkan hasil pretest dan posttest.
K. Indikator Keberhasilan Tindakan
Kriteria keberhasilan merupakan pedoman untuk menentukan kebersilan dari suatu tindakan atau program. Keberhasilan tindakan diketahui dengan
membandingkan hasil tes sebelum tindakan denga sesudah tindakan yang tujuannya untuk mengetahui peningkatan penguasaan kosakata siswa
tunarungu. Selain itu, penelitian dikatakan berhasil apabila peningkatan penguasaan kosakata siswa tunarungu mencapai KKM kriteria ketuntasan
minimal yang sudah ditetapkan yaitu 65.
53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SLB Wiyata Dharma 1 Sleman yang beralamatkan di jalan Magelang Km. 17, Margorejo, Tempel, Sleman,
Yogyakarta. SLB Wiyata Dharma 1 merupakan lembaga pendidikan khusus yang berstatus swasta di bawah naungan Yayasan Wiyata Dharma. Sekolah ini
memberikan layanan pendidikan bagi anak tunarungu dan tunagrahita mulai dari jenjang taman kanak
– kanak TKLB, sekolah dasar SDLB, sekolah menengah pertama SMPLB, dan sekolah menengah atas SMALB, dengan
menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan kurikulum 2013. Layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di sekolah ini
didukung oleh tenaga pengajar yang ahli serta berbagai fasilitas untuk mempermudah proses pembelajaran. Fasilitas itu terdiri dari 14 ruang belajar,
satu ruang perpustakaan, satu ruang artikulasi, satu ruang BKPBI, satu ruang keterampilan, satu ruang guru, satu ruang kepala sekolah, satu ruang UKS, satu
ruang sanggar kerja, satu dapur, taman bermain, lapangan dan kamar mandi. Dalam proses pemberian layanan pendidikan, pembagian kelas ditentukan
berdasarkan jenis dan tingkat ketunaan serta kemampuan belajar masing –
masing anak. Selain pelayanan pendidikan khusus, sekolah ini juga memberikan
pelatihan keterampilan bagi anak berkebutuhan khusus seperti menjahit, tata boga, pertukangan, pertukangan, membatik, melukis, perkebunan dan salon.
Sekolah juga dilengkapi dengan kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, tari,