27
diajarkan dengan jawaban yang sudah disediakan. 11
Setelah itu guru meminta siswa menempelkan gambar sesuai dengan kata benda dan kerja yang ada pada soal tersebut.
b. Kegiatan Penutup
1 Guru bersama siswa menyimpulkan hasil belajar tentang jenis
kosakata benda dan kosakata kerja 2
Guru memberikan tugas kepada siswa dengan materi menuliskan nama gambar, mencocokan gambar dengan namanya, menyusun
kalimat, megklasifikasikan nama gambar dengan jenis katanya dan melengkapi sebuah kalimat cerita.
D. Kajian Tentang Anak Tunarungu
1. Pengertian Anak Tunarungu
Terdapat banyak pendapat dari para ahli mengenai pengertian anak tunarungu. Anak tunarungu adalah anak yang memiliki keterbatasan fungsi
pada pendengarannya sehingga mengakibatkan terhambatnya penerimaan informasi, kemampuan berbahasa dan daya abstrak anak. Secara pedagogis
tunarungu dapat diartikan sebagai suatu kondisi ketidakmampuan seseorang dalam mendapatkan informasi secara lisan, sehingga
membutuhkan bimbingan dan pelayanan khusus dalam belajarnya di sekolah Suparno, 2001: 9. Tin Suharmini 2009: 35 menyatakan
“tunarungu adalah anak yang mengalami kerusakan pada indra pendegaran, sehingga tidak dapat menangkap dan menerima suara melalui
pendengaran”.
28
Menurut Kauffman dan Hallahan 2009:340, ketunarunguan adalah istilah yang merujuk pada ketidakmampuan mendengar hearing
disability dari tingkat ringan sampai sangat berat, meliputi kurang dengar
hard of hearing dan ketulian deafness. Seseorang yang kurang
mendengar adalah seseorang yang biasanya dengan menggunakan alat bantu
mendengar, sisa
pendengarannya cukup
memungkinkan keberhasilan proses informasi bahasa melalui pendengaran. Tunarungu
adalah seseorang yang kehilangan kemampuan mendengar sehingga menghambat proses informasi bahasa melalui pendengaran, baik memakai
maupun tidak memakai alat bantu mendengar Brill, Mac Neil, and Newman dalam Hallahan dan Kauffman, 2009: 123.
Edja Sadjaah 2005: 69 berpendapat bahwa anak tunarungu adalah anak yang karena berbagai hal menjadikan pendengarannya mendapat
ganguan atau mengalami kerusakan sehingga sangat mengganggu aktivitas kehidupanya. Sutjihati Somantri 2006: 94 mengemukakan, bahwa
tunarungu adalah mereka yang kehilangan pendengaran baik sebagian hard of hearing maupun seluruhnya deaf yang menyebabkan
pendengarannya tidak memiliki nilai fungsional di dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian anak tunarungu, dapat ditegaskan bahwa anak tunarungu adalah seseorang yang
mengalami hambatan atau kelainan pada pendengaran, yang disebabkan rusaknya indra pendengar nmenyebabkan rendahnya kemampuan
29
berkomunikasi dan
berbahasa, sehingga
untuk mengatasinya
membutuhkan pendidikan khusus sejak usia dini.
2. Karakteristik Anak Tunarungu