114
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Kegiatan penelitian ini dilakukan di SLB Wiyata Dharma 1 dengan subjek kelas IV yang berjumlah tiga siswa dan berjenis kelamin perempuan. Penelitian
dilakukan sebanyak dua siklus. Siklus I terdiri dari lima pertemuan dan siklus II terdiri dari tiga pertemuan. Hasil penelitian di SLB Wiyata Dharma 1
menunjukkan bahwa
penggunaan metode
guided discovery
dapat meningkatkan penguasaan kosakata siswa kelas IV di SLB Wiyata Dharma 1.
Siswa NN memperoleh nilai 52, 5 pada tes kemampuan awal, 77, 5 pasca tindakan siklus I, pasca siklus II memperoleh nilai 88, 75. Siswa DB
memperoleh nilai 45 pada tes kemampuan awal, 71, 25 pasca tindakan siklus I, pasca siklus II memperoleh nilai 81, 25. Siswa FF memperoleh nilai
28, 75 pada tes kemampuan awal, 57, 5 pasca tindakan siklus I, pasca siklus II memperoleh nilai 77, 5.
Peningkatan penguasaan kosakata siswa dipengaruhi dengan penggunaan metode guided discovery pada setiap siklusnya. Pada tindakan siklus I
dilakukan dengan memperlihatkan gambar, menuliskan nama gambar, mencocokan gambar dengan kata yang baku, menuliskan nama kegunaan,
membuat kalimat pendek berdasarkan gambar. Pada siklus II pelaksanaan hampir sama dengan siklus I tetapi pembelajaran dimodifikasi dengan
menempelkan gambar sesuai jenis kelompoknya, pengamatan benda di sekitar sekolah dengan mengelilingi sekolah, mengelompokkan kata sesuai jenis
kosakatanya. Setelah dilakukan tindakan, semua siswa kelas IV mengalami
115
peningkatan kemampuan dan mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM sehingga guru memberikan reward atas hasil belajar, partisipasi, keaktifan,
antusias, motivasi dan perhatian siswa yang baik dalam mengikuti pembelajaran berlangsung. Dengan demikian penggunaan metode guided
discovery dapat meningkatkan penguaasaan kosakata siswa tunarungu,
khususnya siswa tunarungu kelas IV di SLB Wiyata Dharma I , Sleman.
B. Saran