63
d. Diskusi dapat dilaksanakan antara guru, teman sejawat, dan juga
kolaborator dalam merefleksi hasil dari siklus PTK dalam penelitian ini.
J. Tekhnik Pemeriksaan Keterpercayaan
Untuk memperoleh hasil yang akurat serta dapat dipertanggungjawabkan, maka peneliti menggunakan beberapa tekhnik pemeriksaan keterpercayaan, yang
antara lain adalah sebagai berikut : 1. Bekerjasama dengan kolaborator, Peneliti mengeksplor dan mencari
berbagai sumber data yang berbeda serta dapat dipercaya guna memperoleh gambaraninformasi tentang keaktifan siswa di dalam kelas. Adapun
informasi tentang aktifitas siswa tersebut dilakukan dengan mengobservasi siswa dan juga dengan memeriksa catatan-catatan siswa seputar
pembelajaran matematika. 2. Untuk memperoleh gambaraninformasi data tentang hasil belajar siswa,
maka dilakukan pemeriksaan yang berupa hasil tes siswa, baik hasil tes siswa secara tertulis maupun hasil tes siswa secara tidak tertulis.
3. Mengecek kembali semua kelengkapan data yang sudah dikumpulkan, dengan tujuan agar tidak terjadi hal-hal yang keliru, baik yang berupa
kejanggalan-kejanggalan maupun yang berupa ketidak absahan kelengkapan data.
K. Analisis Data
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan tekhnik
persentase untuk melihat kecendrungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran
di dalam kelas.
1. Hasil belajar : dengan menganalisis nilai rata-rata ulangan harian. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah.
2. Aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar matematika: dengan menganalisis tingkat jumlah skor keaktifan siswa dalam proses belajar
mengajar matematika. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah.
64
3. Implementasi pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Game Tournament : dengan menganalisis tingkat
keberhasilan implementasi metode tersebut kemudian dikategorikan dalam klasifikasikan berhasil, kurang berhasil, dan tidak berhasil.
Sedangkan untuk menghitung prosentase hasil belajar siswa, peneliti menggunakan pedoman yang berlaku di tingkat sekolah dasar, yaitu jumlah skor
yang diperoleh dibagi dengan skor maksimum yang dicapai kemudian dikalikan dengan 100 .
2
Nilai Perolehan :
Nilai =
Apabila semua indikator yang telah ditetapkan sudah memenuhi ketuntasan mencapai rata-rata kelas minimal 80 , dan maksimal 100 , maka dapat
diinterpretasikan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan.
2
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009, Hal. 207
65
BAB IV DESKRIPSI DATA, PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN HASIL
PENELITIAN A. Deskripsi Data
1. Penelitian pendahuluan
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan pertemuan dengan kepala sekolah untuk mengantarkan surat izin penelitian dan menentukan waktu
penelitian yang tepat. Kemudian peneliti juga bertemu dan meminta kesediaan teman sejawat agar bersedia menjadi kolaborator atau menjadi mitra bagi peneliti
dalam penelitian Matematika di kelas III M.I. Darul Muqinin Jakarta Barat. Setelah mendapat izin dari pihak sekolah, peneliti menemui pengurus
bidang Tata Usaha TU untuk meminta data-data profil sekolah dan juga nilai hasil ulangan harian serta nilai hasil ulangan tengah semester UTS semester II.
Nilai hasil ulangan harian dan nilai hasil ulangan tengah semester UTS semester II ini, dapat dijadikan acuan oleh peneliti sebagai pertimbangan penelitian.
Kemudian peneliti mulai mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam penelitian, termasuk di dalamnya mempersiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP yang akan digunakan sebagai pedoman pembelajaran yang akan dilaksanakan nanti. Hal penting lain yang dilakukan oleh peneliti pada tahap
ini adalah membentuk kelompok belajar dan menentukan subjek penelitian. Untuk membentuk kelompok belajar siswa, peneliti mengurutkan data
awal siswa berupa nilai ulangan harian siswa mulai dari yang tertinggi, sedang sampai dengan yang terendah. Daftar nama siswa yang sudah diurutkan tersebut
dibagi menjadi empat kelompok akademik yaitu kelompok siswa berkemampuan akademik tinggi, sedang I, sedang II, dan rendah. Agar kelompok belajar siswa
yang diperoleh heterogen maka peneliti memilih seorang siswa dari setiap kelompok tersebut untuk dikelompokkan lagi menjadi kelompok belajar. Jadi,
dalam hal kemampuan akademis, kelompok pembelajaran biasanya terdiri dari satu orang siswa berkemampuan akademik tinggi, dua orang siswa dengan
66
kemampuan akademik sedang, dan satu orang siswa dari kelompok yang berkemampuan akademik rendah kurang.
1
Selain berdasarkan kemampuan akademik, pembentukan kelompok juga berdasarkan jenis kelamin. Karena kelas
III terdiri dari 20 siswa, maka terbentuk 5 kelompok belajar masing-masing terdiri dari 4 orang siswa yang heterogen, baik heterogen dari segi kemampuan akademik
maupun heterogen dari jenis kelamin. Berdasarkan data awal siswa tersebut, peneliti juga menentukan 4 siswa
untuk menjadi subjek pengamatan yaitu: siswa yang berinisial H berjenis kelamin perempuan yang mewakili kelompok siswa berkemampuan akademik tinggi.
Siswa yang berinisial NH berjenis kelamin perempuan yang mewakili kelompok siswa yang berkemampuan akademik sedang I. Siswa yang berinisial AW berjenis
kelamin laki-laki yang mewakili kelompok siswa yang berkemampuan akademik sedang II. Siswa yang berinisial L berjenis kelamin laki-laki yang mewakili
kelompok siswa yang berkemampuan akademik rendah. Pengambilan 4 siswa tersebut bertujuan untuk mengetahui secara mendalam aktivitas siswa dan prestasi
siswa dengan diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT.
2. Pelaksanaan Kegiatan Penelitian 1. Kegiatan Siklus I
a. Perencanaan
Beberapa hal yang dilakukan oleh peneliti pada tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang akan dilaksanakan pada saat pembelajaran matematika dengan materi : Bangun
datar persegi dan persegi panjang, Standar Kompetensi SK : Menghitung keliling dan luas pada bangun datar persegi dan persegi
panjang serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. Sedangkan Kompetensi Dasarnya KD adalah : Menyelesaikan masalah yang
1
Prof.Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta, Kencana, 2010, cet.7, hal.248
67
berkaitan dengan keliling dan luas pada bangun datar persegi dan persegi panjang.
2. Menyiapkan lembar observasi untuk guru dan siswa serta lembaran catatan lainnya.
3. Menyiapkan soal-soal diskusi, soal-soal turnamen, soal tugas PR, dan soal-soal tes untuk evaluasi soal posttest siklus I yang dikemas dalam
bentuk lembar tugas LKS yang sudah diphotokopi. 4. Menyiapkan kunci jawaban dan reward hadiah bagi kelompok pemenang
turnamen yang berupa gambar-gambar bintang dengan warna-warna yang menarik.
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan model pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe TGT Teams Games Tournamen.
6. Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok belajardiskusi.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan oleh guru mata pelajaran Matematika yang sekaligus bertindak sebagai peneliti dan dibantu oleh teman sejawat yang
bertindak sebagai observer dan juga merupakan guru bidang studi di kelas 3 M.I. Darul Muqinin. Pelaksanaan tindakan tersebut terdiri dari 4 kali pertemuan dalam
2 siklus, yaitu pertemuan 1 dan 2 siklus I dilaksanakan pada tanggal 5 dan 7 Juni 2013. Sedangkan pertemuan 3 dan 4 siklus II dilaksanakan pada tanggal 10 dan 12
Juni 2013. Tindakan I siklus I dilaksanakan dalam 210 menit, berlangsung selama 2 kali pertemuan dengan rincian: 1 kali pertemuan berlangsung selama 3
jam pelajaran. Sedangkan 1 jam pelajaran lamanya adalah 35 menit. Jadi, jumlah seluruh jam pertemuan adalah 3 jam pelajaran x 35 menit x 2 kali pertemuan =
210 menit. Sebelum dilaksanakan penelitian pada pertemuan pertama, peneliti
menemui kolaboratorteman sejawat terlebih dahulu dengan tujuan untuk