48
B. Detail kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT a. Penyajian kelas
1 Pembukaan Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi yang
akan dipelajari, tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi prasyarat belajar. Saat pembelajaran kelas ini guru
harus sudah mempersiapkan work sheet dan soal turnamen. 2 Pengembangan
Guru memberikan penjelasan materi secara garis besar b. Belajar kelompok
Guru membacakan anggota kelompok dan meminta siswa untuk berkumpul sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
Kelompok biasanya terdiri dari 4 atau 5 siswa yang anggotanya heterogen. Dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin, dan
ras atau etnis. Guru memerintahkan kepada siswa untuk belajar dalam kelompok kelompok asal. Fungsi kelompok adalah
untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota agar bekerja
dengan baik dan optimal pada saat game. Biasanya belajar kelompok
ini mendiskusikan
masalah bersama-sama,
membandingkan jawaban dan memperbaiki pemahaman yang salah tentang suatu materi.
Kelompok merupakan bagian yang utama dalam TGT. Dalam segala hal, perhatian ditempatkan pada anggota
kelompok agar melakukan yang terbaik untuk kelompok dan dalam kelompok melakukan yang terbaik untuk membantu
sesama anggota. Jika ada satu anggota yang tidak bisa
49
mengarjakan soal atau memiliki pertanyaan yang terkait dengan soal tersebut, maka teman sekelompoknya mempunyai
tanggungjawab untuk menjelaskan soal atau pertanyaan tersebut. Jika dalam satu kelompok tersebut tidak ada yang
bisa mengerjakan maka siswa bisa meminta bimbingan guru. Setelah belajar kelompok selesai guru meminta kepada
perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok. Dalam pembelajaran TGT guru bertugas sebagai
fasilitator berkeliling dalam kelompok jika ada kelompok yang mengalami kesulitan.
c. Validasi kelas Artinya guru meminta tiap-tiap kelompok untuk menjawab soal-
soal yang sudah didiskusikan sesama kelompoknya dan guru menyimpulkan jawaban dari masing-masing kelompok untuk
didiskusikan bersama. d. Turnamen
Sebelum turnamen dilakukan, guru membagi siswa kedalam meja- meja turnamen. Setelah masing-masing siswa berada dalam meja
turnamen berdasarkan unggulan masing-masing kemudian guru membagikan satu set seperangkat soal turnamen. Satu set
seperangkat turnamen terdiri dari soal turnamen, kartu soal, lembar jawaban, poin gambar smile, dan lembar skor turnamen. Semua
seperangkat soal untuk masing-masing meja adalah sama. Bentuk turnamen secara rinci diuraikan sebagai berikut:
1.Dalam meja turnamen telah disediakan satu set seperangkat pembelajaran yang sama untuk semua meja turnamen.
2. Guru membagikan kartu bernomor kepada masing-masing meja turnamen. Kartu tersebut dikocok dan kemudian dibagikan
50
kepada anggota kelompok dalam meja turnamen. Siswa yang mendapatkan kartu dengan angka yang paling tinggi maka dia
bertindak sebagai lider, sedangkan kartu dari siswa lain dikembalikan lagi. Lider adalah orang yang membaca soal
sekaligus yang menjawabnya. Soal yang dibacakan oleh lider merupakan soal yang harus dikerjakan oleh seluruh siswa dalam
meja turnamen tersebut celing. Searah dengan putaran jarum jam maka celing-1, celing-2, celing-3, celing-4 juga menjawab
soal. Celing-4 bertugas melihat kunci jawaban setelah semua siswa menjawab.
e. Urutan Celling Dalam Meja Turnamen Misalnya lider mendapatkan kartu dengan angka 12
maka lider membaca soal 12. dari soal 12 tersebut lider menjawab A, celing 1 menjawab C, celing 2 menjawab C, celing 3 menjawab
E, dan celing 4 menjawab E, ternyata setelah celing 4 membuka jawaban maka yang benar adalah C, sehingga kartu yang angkanya
paling besar tadi berpindah ke C1, celing 2 dan celing 4 tidak dapat kartu ini karena aturan mainnya berjalan searah dengan putaran
jarum jam, dan C1 yang menjawab pertanyaan benar pertama tadi. Sehingga C1 bertindak sebagai lider.
Selanjutnya C1 mengambil kartu diatas meja, misalnya mendapatkan kartu no. 9 maka C1 membuka soal no. 9 dan lider
yang tadi bertugas membuka kunci jawaban. Begitu selanjutnya, jika soal yang tidak dapat dijawab oleh semua anggota turnamen,
maka nomor kartu tersebut dikembalikan di atas meja sekaligus jawaban kartu yang tidak terjawab dibacakan oleh celing dan
kemudian dikocok kembali. Lider berikutnya disesuaikan urutan searah putaran jarum jam. Setelah waktu yang ditentukan pada
turnamen selesai, selanjutnya menentukan poin berdasarkan benar
51
salahnya jawaban, apabila menjawab dengan benar maka akan mendapatkan 1 poin yang berupa gambar smile. Semua anggota
turnamen berhak mengambil sendiri poin yang telah disediakan asalkan soal dijawab dengan benar.
Setelah usai turnamen, maka masing-masing anggota turnamen mengumumkan siswa yang paling banyak mendapatkan
poin dan selanjutnya kelompok turnamen kembali kekelompok asal sambil membawa poin-poin yang telah mereka dapat, kemudian
masing-masing kelompok akan menjumlah poin-poin tersebut. Kelompok yang mendapat poin terbanyak maka dialah yang akan
menjadi juaranya. Juara yang diambil yaitu juara I, II dan III. e. Penghargaan kelompok
Setelah turnamen selesai, siswa kembali kekelompok asal kemudian menjumlahkan poin yang mereka dapat. Guru
mengumumkan tiga kelompok yang mempunyai poin tertinggi diantara kelompok yang lain yang akan mendapatkan piagam
penghargaan dan hadiah-hadiah lainnya.
52
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini penulis membagi kegiatan penelitiannya dalam beberapa tahapan yang meliputi : tempat penelitian dan waktu penelitian, yang
antara lain sebagai berikut :
1. Tempat Penelitian
Untuk mendapatkan data akurat yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian secara langsung di Madrasah Ibtidaiyah MI
Darul Muqinin, yang berdomisili di Jalan Nuh Kelurahan Sukabumi Utara –
Kecamatan Kebon Jeruk – Jakarta Barat untuk mata pelajaran matematika.
Sedangkan sebagai subyek dalam penelitian ini adalah para siswa kelas 3 tahun pelajaran 20122013 dengan jumlah siswai sebanyak 20 orang.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada pertengahan bulan Mei sampai dengan akhir bulan Juni tahun 2013 pada semester 2 Tahun Pelajaran 20122013. Penentuan
waktu penelitian yang dilaksanakan di sini mengacu pada hari-hari belajar efektif HBE di sekolah yang berpedoman pada kalender pendidikan yang diperoleh
dari Kantor Departemen Agama RI.
B. Metode Penelitian dan Desain Intervensi Tindakan 1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas Classroom Action Research. Penelitian tindakan kelas merupakan
penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi praktik
pembelajaran di sekolah.
Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk meningkatkan layanan pendidikan melalui penyempurnaan praktik
53
pembelajaran di kelas. Dalam penelitian ini diupayakan untuk meningkatkan hasil belajar Matematika dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe
TGT Teams Game Tournament di MI. Darul Muqinin Sukabumi Utara Jakarta Barat.
Penelitian tindakan kelas ini dapat dilakukan dengan bekerjasama dengan orang lain yang disebut kolaboratif. Karena penelitian ini dilaksanakan di dalam
kelas, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Classroom Action Research atau Penelitian Tindakan Kelas PTK. Model proses
yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah model proses siklus putaranspiral yang mengacu pada model PTK Kemmis dan Taggart. Penelitian
dengan menggunakan model ini apabila pada awal pelaksanaan ditemukan adanya kekurangan, maka perencanaan dan pelaksaan tindakan perbaikan masih dapat
dilanjutkan pada siklus berikutnya sampai target yang diinginkan dapat tercapai. Rancangan tersebut memiliki empat tahapan kegiatan pada setiap siklusnya,
yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat tahapan ini dilaksanakan dalam sistem spiral yang saling berkaitan antara langkah pertama
dengan langkah-langkah berikutnya. Penelitian yang dimaksud di sini adalah penelitian yang dilakukan di sekolah
tempat peneliti mengajar, yaitu di Madrasah Ibtidaiyah Darul Muqinin Sukabumi Utara Jakarta Barat dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika
siswa kelas 3 dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Game Tournament.
2. Desain Intervensi Tindakan
Model penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart yang dalam satu
siklus terdiri dari empat komponen yaitu :1. perencanaan planning, 2.aksitindakan action, 3. observase observating, dan 4. refleksi reflecting.
Langkah yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini antara lain melakukan tahap awal dengan melakukan observasi, lalu merencanakan tindakan yang akan
54
diambil pada siklus pertama yang terdiri dari membuat RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, mempersiapkan instrument dan mempersiapkan siapa
saja orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Berikut ini adalah model penelitian menurut Kemmis dan Mc Taggart yang diambil dari buku Penelitian
Tindakan Kelas, karangan: Prof. Dr. H. Achmad Hufad, M.Ed.
1
Gambar 1: Bagan Penelitian Tindakan Kelas Model Desain Kemmis Mc Taggart :
Bagan Penelitian Siklus I
REFLECTIF PLAN
OBSERVE
ACTION
Bagan Penelitian Siklus II
REFLECTIF PLAN
OBSERVE
ACTION
1
Prof. Dr. H. Achmad Hufad, M.Ed. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009, Cet. Ke 1, Hal. 126
55
C. Subyek Penelitian
Subyek dalam Penelitian ini adalah seluruh siswa dan siswi kelas 3 MI. Darul Muqinin Kelurahan Sukabumi Utara Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat,
dengan jumlah siswa dan siswi sebanyak 20 orang. Sementara partisipan dalam penelitian ini adalah rekan sejawat yang merupakan guru matematika kelas 3 dan
sekaligus juga bertindak sebagai pengamatobserver dan kolaborator yang dapat dipercaya untuk bekerjasama dalam memberikan
masukan, kritik, serta saran yang membangun dalam penelitian ini.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Peran peneliti di sini bukan hanya sebagai peneliti, namun juga sebagai perancang serta terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran. Peran peneliti
juga dapat sekaligus memperbaiki kondisi belajar, menangani permasalahan yang muncul dalam pembelajaran serta mencari alternatif permasalahan yang timbul,
dengan mengembangkan kemitraan dengan guru yang mengajar di kelas 3 MI. Darul Muqinin Sukabumi Utara Jakarta Barat.
Sedangkan posisi peneliti dalam penelitian ini yaitu sebagai pelaksana langsung kegiatan dengan dibantu oleh seorang observer pengamat yang
bertugas mengamati aktifitas siswa selama proses belajar mengajar KBM berlangsung. Disamping itu, peneliti juga berusaha mengumpulkan berbagai data
yang diperlukan sesuai dengan fokus penelitian.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Adanya tindakan merupakan cirri utama yang membedakan Penelitian Tindakan Kelas PTK dengan penelitian jenis lainnya. Tindakan yang akan
dilakukan tentu saja didasarkan atas masalah yang hendak dipecahkan dan hipotesis yang diajukan. Adapun tahapan pelaksanaan tindakan yang akan
dilakukan meliputi : a. perencanaan planning, b. tindakan action, c. pengamatan observing, dan d. refleksi reflection. Rencana intervensi tindakan
yang akan dilaksanakan dalam dua siklus, dengan rincian siklus satu terdiri dari dua pertemuan dan pertemuan ketiga merupakan siklus yang kedua.
56
Dalam penelitian ini tahapan-tahapan yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan planning
Berdasarkan permasalahan yang diperoleh, maka dapat ditetapkan langkah-langkah perencanaan tindakan sebagai berikut :
a. Peneliti dengan observer mengadakan pertemuan untuk menentukan langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam penelitian.
b.Peneliti merencanakan skenario pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan tingkat kemampuan awal siswa berdasarkan hasil
kesepakatan bersama observer. Adapun skenario perencanaan tindakan adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai. 2.
Pelaksanaan kegiatan inti pembelajaran dengan menggunakan format penilaian yang sudah ditentukan.
3. Merancang LKS yang akan digunakan dalam proses pengamatan
lapangan pada saat siswa mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas.
4. Menyiapkan alat-alat dan juga media pembelajaran yang akan
digunakan pada saat berlangsungnya pembelajaran, yang antara lain : buku panduan pelajaran matematika kelas 3, spidol, penggaris
panjang ukuran satu meter, lembar tugas siswa, aneka warna gambar- gambar bintang yang dibuat dari kertas origami.
5. Merencanakan metode pembelajaran yang akan digunakan pada saat berlangsungnya penelitian.
6. Menyiapkan format pengamatan proses pembelajaran pada saat penelitian berlangsung.