Hasil Penelitian DESKRIPSI DATA, PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN HASIL

96 belajar siswa yang pada siklus I hanya mencapai tingkat KKM sebanyak 4 orang siswa saja sebesar 20, sedangkan pada hasil belajar siswa siklus II telah mencapai tingkat KKM sebanyak 17 orang siswa sebesar 85 dari target KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu sebesar 70. Rincian data skor nilai hasil belajar dalam bentuk nilai tes siklus I dapat dilihat dalam lampiran 17, dan rincian nilai hasil belajar dalam bentuk nilai tes siklus II dapat dilihat dalam lampiran 20.

C. Pembahasan

Pada hasil kegiatan belajar siswa pada postes siklus I jumlah siswa yang lulus atau mencapai target KKM yang diharapkan hanya berkisar 4 orang siswa saja sebesar 20 dari 20 orang siswa dengan jumlah nilai rata-rata 47,00. Sedangkan jumlah siswa yang lulus atau mencapai target KKM pada hasil belajar siswa pada postes siklus II mengalami peningkatan, yaitu sekitar 17 orang siswa sekitar 85 dari 20 orang siswa dengan nilai rata-rata perkelasnya 76,50. Hal tersebut menunjukan adanya perbedaan yang mencolok dan signifikan dengan diterapkannya metode pembelajaran Team Games Tournamen TGT, karena metode tersebut dirasakan dan dinilai lebih efektif dapat meningkatkan minat dan antusias terhadap hasil belajar matematika yang telah dilakukan oleh siswa kelas 3 di M.I. Darul Muqinin Sukabumi Utara - Jakarta Barat. Adanya kegagalan nilai hasil belajar siswa pada postes siklus I tersebut di atas disebabkan karena : 1 masih banyaknya siswa yang kurang memperhatikan seputar pembelajaran yang dijelaskan guru, 2. Siswa terlihat masih ragu dan malu-malu untuk bertanya, baik kepada temannya maupun kepada guru, 3. Sebagian besar siswa masih banyak yang belum memahami cara mencari keliling dan luas pada bangun datar persegi dan persegi panjang, 4. Sikap guru yang kurang membantu dalam menyelesaikan soal yang dijawab siswa. Sedangkan adanya keberhasilan nilai hasil belajar siswa pada postes siklus II disebabkan oleh : 1. Siswa sudah mulai mengerti penjelasan guru tentang cara mencari keliling dan mencari luas pada bangun datar persegi dan persegi panjang, 97 2. Siswa tidak ragu-ragu lagi untuk bertanya baik kepada temannya maupun kepada guru apabila ada hal-hal yang belum dimengerti, 3. Guru bersifat lebih luwes dan juga membantu kepada siswa, 4. Adanya rasa tanggungjawab sesama siswa dalam kelompok untuk membantu kelompoknya agar supaya menang dalam lomba atau turnamen, 5. Adanya motivasi yang diberikan guru dalam bentuk hadiah-hadiah untuk direbut oleh setiap kelompok. Dari hasil nilai rata-rata yang diperoleh siswa tersebut menunjukan bahwa hasil nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada posttest siklus II adalah lebih besar jika dibandingkan dengan hasil nilai rata-rata siswa pada postes sebelumnya siklus I. Perbedaan yang terjadi antara nilai hasil belajar siswa pada posttest siklus I dengan nilai hasil belajar siswa pada posttest siklus II tersebut disebabkan oleh : 1. Adanya kerjasama dan koordinasi yang baik antara anggota kelompok dalam team. 2. Adanya kerjasama dan koordinasi yang baik yang terjadi antara guru peneliti dengan sesama team di dalam kelas. 3. Siswa mulai mengerti dan terbiasa dengan pembelajaran menggunakan metode TGT Teams Games Tournamen. 4. Siswa menyenangi pembelajaran dengan metode TGT Teams Games Tournamen. Adapun faktor lain yang menyebabkan terjadinya peningkatan pada hasil observasi terhadap aktivitas siswa, dimana pada siklus I prosentase skor yang diperoleh baru mencapai 64,28 kemudian pada siklus II meningkat menjadi 89,28 adalah : 1. Keseluruhan siswa hadir dalam proses kegiatan belajar mengajar KBM, 2. Siswa sudah benar-benar memperhatikan dan konsentrasi saat guru menjelaskan pembelajaran, 3. Siswa dapat menerima materi pembelajaran yang diberikan dengan baik, 4. Siswa dapat merespon dan menjawab pertanyaan- pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan baik, 5 siswa mengerjakan tugas 98 yang diberikan guru dengan baik dan juga hati-hati, 6. Siswa dapat mengikuti pembelajaran sampai akhir dengan baik. Sama halnya dengan hasil observasi terhadap aktivitas siswa yang mengalami peningkatan, maka pada hasil observasi terhadap kegiatan guru siklus II juga mengalami peningkatan yang berarti, dimana pada hasil observasi terhadap kegiatan guru siklus I yang baru mencapai prosentase skor yang diperoleh 70, kemudian meningkat pada siklus II menjadi 90. Hal ini disebabkan oleh : 1. Guru lebih hati-hati dan teliti dalam membuat RPP, 2. Guru sudah semakin menguasai materi pembelajaran dengan baik, 3. Guru memberikan penugasan dalam bentuk soal-soal kepada siswa dengan tingkat kesukaran yang seminimal mungkin, 4. Guru menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan jelas, 5. Guru lebih bersifat luwes, terbuka dan membantu dalam mengampu siswa, dan 6. Guru memberikan waktu yang cukup luas kepada siswa untuk menyelesaikan tugas turnamen dan juga tugas-tugas siswa lainnya dengan baik. Rekapitulasi hasil observasi pengamat terhadap kegiatan guru dan rekapitulasi hasil observasi pengamat terhadap aktivitas siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.6 dan tabel 4.7 berikut ini : 99 Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Observasi Pengamat Terhadap Kegiatan Guru Siklus I dan Siklus II No Asfek Yang Dinilai Siklus I Siklus II Skor Skor Ideal Skor I Skor Ideal 1 Guru membuat RPP 3 4 4 4 2 Guru membuka pelajaran dengan baik 3 4 3 4 3 Guru menanyakan kembali pelajaran siswa sebelumnya apersepsi 3 4 3 4 4. Guru menguasai materi pelajaran 3 4 4 4 5. Guru mengelola kelas dengan baik 3 4 3 4 6. Guru memberikan penugasan kepada siswa 2 4 4 4 7. Guru menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT 3 4 4 4 8. Guru bersifat luwes, terbuka dan membantu 2 4 4 4 9. Guru memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk menyelesaikan tugas 2 4 3 4 10. Guru menutup pembelajaran dengan baik 4 4 4 4 Jumlah 28 40 36 40 Persentase skor yang diperoleh 70,00 90,00 Keterangan Poin : 1 = kurang 3 = baik 2 = cukup 4 = baik sekali Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Observasi Pengamat Terhadap Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II No Asfek Yang Dinilai Siklus I Siklus II Jumlah Frekuensi Data Tabel Jumlah Frekuensi Data Tabel 1 Siswa hadir dalam proses belajar mengajar 3 20 4 20 2 Siswa memperhatikan saat guru menjelaskan 2 20 4 20 3 Siswa dapat menerima materi pembelajaran dengan baik 2 20 3 20 100 4. Siswa merespon dan menjawab pertanyaan guru dengan baik 2 20 3 20 5. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan baik 3 20 4 20 6. Siswa tampak antusias selama mengikuti pelajaran 3 20 3 20 7. Siswa mengikuti pelajaran sampai akhir dengan baik 3 20 4 20 Jumlah 18 140 25 140 Persentase skor yang diperoleh 64,28 89,28 Keterangan : 4 = Jika jumlah siswa lebih besar dari 15 orang 3 = Jika jumlah siswa antara 10 sampai dengan atau sama dengan 15 orang 2 = Jika jumlah siswa antara 5 sampai dengan atau sama dengan 10 orang 1 = Jika jumlah siswa kurang dari 5 orang Dengan menggunakan metode pembelajaran team games tournament TGT dalam pembelajaran matematika pada materi bangun datar persegi dan persegi panjang dapat membuat siswa termotivasi serta dapat membangkitkan minat dan semangat belajar, sehingga siswa cenderung menjadi lebih aktif dalam mempelajari dan memahami mata pelajaran matematika. Disamping itu, selama pembelajaran berlangsung para siswa nampak menunjukan respon yang positif dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas, terlebih-lebih lagi dengan diterapkannya pembelajaran dengan menggunakan metode team games tournament TGT, hal tersebut dapat ditunjukan dengan adanya beberapa alasan yang diberikan oleh peneliti dan sekaligus juga sebagai guru yang antara lain : 1. Siswa dapat bekerjasama dengan teman-teman kelompoknya. 2. Siswa dapat berusaha agar selalu menjadi yang terbaik didalam kelompoknya maupun diluar kelompoknya.

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning Tournament Terhadap Hasil Belajar IPS Sswa Kelas V MI Darul Muqinin

1 13 200

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT Upaya meningkatkan motivasi belajar matematika siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe tgt(teams games tournament) pada siswa kelas viiib smp islam sudirman

0 3 11

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT Upaya meningkatkan motivasi belajar matematika siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe tgt(teams games tournament) pada siswa kelas viiib smp islam sudirman

0 2 16

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA DI KELAS IV MI DARUL HIKMAH MAKASSAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT

0 0 76