Peran Nilai Sosial Nilai Sosial

34 Sosiologi Kontekstual X SMAMA 2. Gunakan salah satu jenis nilai yang telah kalian pelajari. Setelah itu ceritakan kepada teman sebangku kalian dan mintalah untuk mem- berikan komentarnya. Begitu sebaliknya.

B. Norma Sosial

Secara sosiologis, norma sosial itu tumbuh dari proses kemasya- rakatan dan hasil dari kehidupan bermasyarakat. Individu dilahirkan dalam suatu masyarakat dan disosialisasikan untuk menerima aturan-aturan dari masyarakat yang sudah ada sebelumnya. Oleh karena itu, norma sosial itu adalah sesuatu yang berada di luar individu, membatasi mereka, dan mengen- dalikan tingkah laku mereka. Bagi siapapun yang melakukan pelang- garan terhadap norma sosial akan ada sanksi atau hukuman dari masyarakat. Misalnya, ketika kalian ketahuan merokok di dalam sekolah apa yang akan terjadi? Saya yakin kalian dapat membayangkannya. Oleh karena itu, keberadaan norma sosial dalam masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk. Norma sosial dibuat oleh manusia agar nilai-nilai sosial yang ada dapat dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua warga masyarakat. Apabila di dalam masyarakat telah menjalankan norma yang berisi nilai-nilai maka Dinamika Sosial Tempat yang paling mudah melihat salah pengertian dalam suatu isyarat di luar negeri adalah dalam rumah seseorang. Di Jepang, memberikan hadiah adalah sikap yang diharapkan, tetapi di Rusia hal ini dapat dianggap sogokan. Orang-orang Portugis dan Brasil suka membawa tamu asing ke rumah untuk makan siang, tetapi kalau sudah waktunya Anda pulang, sopan santun bisa memaksa mereka untuk bersikeras menahan Anda tinggal. Dalam beberapa negara, ketepatan waktu sangat diharapkan dan dipenuhi. Namun, dalam negara lain, sangat sulit diharapkan apalagi dipenuhi. Ke manapun Anda berkunjung, baik di luar negeri maupun dalam negeri, asumsi bahwa cara Anda bersopan santun di meja makan sudah benar, bukan lagi jadi jaminan. Sumber: Kompas, 11 Januari 2006 Sumber: Dok. Penerbit 35 Nilai dan Norma di dalam masyarakat akan tercipta suatu tata hubungan yang harmonis tanpa adanya pelanggaran terhadap hak-hak setiap individu dalam masyarakat. Jadi, dapat ditegaskan bahwa norma sosial adalah aturan-aturan dengan sanksi-sanksi sebagai pedoman untuk melangsungkan hubungan sosial dalam masyarakat yang berisi perintah, larangan, anjuran agar seseorang dapat bertingkah laku yang pantas guna menciptakan ketertiban, keteraturan, dan kedamaian dalam bermasyarakat. Dalam memberikan sanksi bagi pelanggaran terhadap norma, ada berbagai cara tergantung pada tingkatan norma mana yang dilanggar.

1. Tingkatan Norma Sosial dalam Masyarakat

Tingkatan norma sosial yang ada di masyarakat dibagi menjadi 4 yaitu:

a. Cara Usage

Proses interaksi yang terus menerus akan melahirkan pola tertentu yang disebut cara usage. Cara usage adalah suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan individu dalam suatu masyarakat tetapi tidak secara terus-menerus. Sanksi yang diberikan hanya berupa celaan. Norma ini mempunyai kekuatan yang lemah dibanding norma lain. Misalnya, bersendawa dengan keras di kelas, berpakaian seragam yang seksi ke sekolah, dan lain-lain.

b. Kebiasaan Folkways

Kebiasaan adalah sebuah bentuk perbuatan yang dilakukan berulang- ulang dengan cara yang sama. Hal ini juga menunjukkan bahwa orang tersebut menyukai perbuatan itu. Sanksi terhadap pelanggaran norma ini berupa teguran, sindiran, dan dipergunjingkan. Sebagai contoh: berpamitan kepada orang tua ketika keluar rumah, memberikan salam ketika bertemu dengan orang yang dikenal, dan lain-lain.

c. Tata kelakuan Mores

Mores adalah sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar guna melaksanakan pengawasan oleh kelompok terhadap anggota-anggotanya. Pelanggaran terhadap folkways norma kebiasaan akan dianggap aneh tetapi pelanggaran terhadap mores akan dikucilkan atau dikutuk oleh