Mempertebal keyakinan masyarakat terhadap norma sosial

113 Perilaku Menyimpang dalam Masyarakat

d. Mengembangkan rasa takut dalam jiwa warga yang hendak

melanggar dengan ancaman dan kekuasaan Perasaan takut seorang manusia akan mengarahkan seorang individu untuk tidak melakukan pelanggaran terhadap norma. Ketakutan seorang individu menggugah kesadaran bahwa perilakunya akan menghasilkan keadaan yang tidak baik. Untuk menjalankan pengendalian sosial melalui cara-cara tersebut maka perlu adanya lembaga pengendalian sosial sebagai pelaksana. Lembaga pengendalian sosial ini berfungsi sebagai lembaga pengontrol dan pengawas terciptanya stabilitas masyarakat. Ada banyak lembaga pengendalian sosial yang ada di masyarakat yang terbentuk secara sengaja untuk mengendalikan perilaku anggota masyarakat. Lembaga pengendalian sosial tersebut antara lain:

a. Lembaga Kepolisian

Polisi adalah penegak hukum yang bertugas untuk memelihara dan meningkatkan tertib hukum guna mewujudkan ketertiban, keamanan, dan ketenteraman masyarakat. Untuk menjalankan tugasnya tersebut polisi diberikan kewenangan untuk melakukan penyelidikan terhadap berbagai kasus kejahatan dan menerima laporan kejahatan dari masyarakat. Selain itu polisi juga bertugas untuk membimbing masyarakat untuk meningkatkan kesadaran hukum dan partisipasi aktif untuk menjaga keamanan lingkungan masing-masing. Hal ini jelas bahwa polisi adalah lembaga pengendalian sosial.

b. Lembaga Kejaksaan

Pada hakikatnya adalah lembaga resmi yang bertugas sebagai penuntut umum yaitu pihak-pihak yang melakukan penuntutan terhadap mereka yang melakukan pelanggaran hukum berdasarkan tertib hukum yang berlaku. Lembaga ini merupakan lembaga tindak lanjut dari lembaga kepolisian yang telah menangkap dan menyelidiki pelanggaran yang telah dilakukan. Diharapkan lembaga ini merupakan lembaga yang independen tidak terpengaruh dari berbagai macam intervensi sehingga apa yang menjadi tuntutan dapat dinilai secara objektif. Pada perkembangannya, lembaga kejaksaan ini banyak disalahgunakan oknum-oknum tertentu untuk melakukan tindakan agar terlepas dari jeratan hukum. Sebagai alat pengendalian sosial yang cukup kuat maka perlunya dukungan moralitas bagi para pelaku di lembaga kejaksaan untuk benar-benar menjalankan tugas sesuai perannya sebagai penegak hukum.