Max Weber Pengertian Sosiologi

Sosiologi Kontekstual X SMAMA 10 2 Tindakan nyata dan yang bersifat membatin sepenuhnya dan bersifat subjektif. 3 Tindakan yang meliputi pengaruh positif dari suatu situasi, tindakan yang sengaja diulang serta tindakan dalam bentuk persetujuan secara diam-diam. 4 Tindakan itu diarahkan kepada seseorang atau kepada beberapa individu. 5 Tindakan itu memperhatikan tindakan orang lain dan terarah kepada orang lain itu.

d. George Simmel

George Simmel mengemukakan bahwa sosiologi sebagai ilmu yang khusus dan independen yang mencakup permasalahan konsepsi masyarakat dan individu. Bentuk dan isi dari suatu interaksi timbal balik secara psikologis maupun sosiologis berkarakter abstrak yang mendasarkan pada realitas. Sosiologi sebagai suatu metode ilmiah yang mana kemampuannya dapat dipakai oleh ilmu-ilmu lain.

e. Wright Mills

Satu pernyataan yang penting dari Mills adalah bahwa untuk dapat memahami apa yang terjadi di dunia maupun apa yang ada dalam diri sendiri manusia memerlukan apa yang dinamakan dengan sociological imagination khayalan sosiologis. Pemikiran ini bertujuan untuk memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya. Untuk melakukannya diperlukan dua peralatan pokok yaitu personal troubles of millieu gangguan pada lingkungan pergaulan bersifat pribadi dan public issues of social structure isu-isu umum tentang struktur sosial.

f. Peter Berger

Suatu konsep yang digeluti oleh Berger adalah ‘masalah sosiologis’. Suatu masalah sosiologis tidak sama dengan suatu masalah sosial karena masalah sosiologis menyangkut pemahaman terhadap interaksi sosial. Seorang ahli sosiologi dapat mempelajari pengangguran, kemiskinan, pelacuran sering disebut masalah sosial, tetapi dapat pula mempelajari mengapa suatu kelompok masyarakat lebih berhasil meraih sukses daripada yang lain atau tentang kemajuan lainnya. Sumber: Kompas, 29 Maret 2004 Gambar 1.4 Membuang sampah merupakan tindakan sosial rasional. Sosiologi sebagai Ilmu tentang Masyarakat 11

g. Alex Inkeles

Inkeles menyebutkan bahwa sosiologi mempunyai tiga pokok bahasan yang khas yaitu hubungan sosial, institusi, dan masyarakat. Hubungan sosial merupakan ‘molekul’ kehidupan sosial. Hubungan sosial merupakan satuan analisis khas sosiologis. Sistem kompleks hubungan sosial itulah yang akan membentuk institusi. Menurut Inkeles, sosiologi tidak hanya membahas bagian-bagian tertentu masyarakat melainkan dapat pula mempelajari masyarakat itu sendiri sebagai satuan analisis. Tetapi pada perkembangannya, banyak para ahli yang mencoba memberikan definisi sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri terlepas dari pengaruh filsafat dan psikologi, antara lain:

a. Pitirim Sorokin

Menurut Sorokin, sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari: 1 Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala- gejala sosial misalnya, antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik, dan lain sebagainya. 2 Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala nonsosial misalnya, gejala geografis, biologis, dan sebagainya. 3 Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.

b. Roucek dan Warren

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.

c. William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff

Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya adalah organisasi sosial.

d. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses- proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.

e. J.A.A. Van Doorn dan C.J. Lammers

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.