Tindakan Sosial Instrumental Interaksi Sosial

48 Sosiologi Kontekstual X SMAMA

2. Tindakan Sosial Berorientasi Nilai

Tindakan sosial berorientasi nilai dilakukan dengan memperhitungkan manfaatnya, tetapi tujuan yang ingin dicapai tidak terlalu dipertim- bangkan. Tindakan seperti ini menyangkut kriteria baik dan benar menurut penilaian masyarakat. Tercapai atau tidaknya tujuan bukan persoalan dalam tindakan sosial tipe ini. Yang penting adalah kesesuaian dengan nilai-nilai dasar yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.

3. Tindakan Sosial Tradisional

Tindakan sosial ini dilakukan tanpa perhitungan secara matang, melainkan lebih karena kebiasaan yang berlaku selama ini dalam masyarakat. Itulah sebabnya, tindakan ini cenderung dilakukan tanpa suatu rencana terlebih dahulu, baik tujuan maupun caranya karena pada dasarnya mengulang dari sudah dilakukan sebelumnya. Cotohnya, berbagai tradisi yang sering dilakukan masyarakat suku bangsa di Indonesia. Seperti upacara pembakaran mayat di Bali disebut ngaben.

4. Tindakan Afektif

Tindakan sosial afektif tergolong tindakan yang irasional, karena sebagian besar tindakan dikuasai oleh perasaan afeksi ataupun emosi, tanpa perhitungan, atau pertimbangan yang matang. Perasaan entah marah, cinta, gembira, atau sedih muncul begitu saja sebagai ungkapan langsung terhadap keadaan tertentu. Itulah sebabnya tindakan sosial ini lebih berupa reaksi spontan. Misalnya, ungkapan kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya dengan memeluk atau mencium. Sumber: www.detik.com Fakta Sosial “Ayo tumbuhkan rasa ingin tahu kalian” Apa yang kalian tangkap dari gambar di samping? Coba jelaskan menurut kalian tindakan sosial apa yang dilakukan pada gambar tersebut? Jelaskan mengapa orang selalu makan dengan tangan kanan? 49 Interaksi dan Dinamika Sosial Interaksi sosial dalam sosiologi sangat kompleks. Dalam berinteraksi sosial, manusia selalu membutuhkan instrumen syarat yang saling berhubungan. Tanpa syarat yang lengkap, interaksi sosial akan berjalan tumpang. Adapun syarat interaksi sosial dalam sosiologi adalah:

1. Kontak Sosial

Kata kontak berasal dari “con” atau “cum” yang artinya bersama- sama dan kata “tsango” yang artinya menyentuh. Jadi secara harfiah kontak berarti saling menyentuh. Tetapi dalam sosiologi, kata kontak tidak hanya berarti saling menyentuh secara fisik belaka. Sebagai gejala sosial yang saling berhubungan, berhadapanbertatap muka antara dua orang individu atau kelompok tanpa bersentuhan secara fisik satu sama lain. Kontak hanya mungkin berlangsung apabila kedua belah pihak sadar akan kedudukan atau keadaan masing-masing. Artinya, kontak memerlukan kerja sama kedua belah pihak. Dalam kehidupan sehari-hari wujud kontak sosial dapat dibedakan menjadi:

a. Kontak antarindividu, kontak yang terjadi antara individu dengan

individu. Misalnya, kontak antarteman, kontak anak dengan ibunya, kontak guru dengan siswanya, dan lain-lain.

b. Kontak antarkelompok, kontak yang terjadi antara kelompok satu

dengan kelompok yang lain. Misalnya, kontak bisnis antar perusahaan.

c. Kontak antarindividu dengan kelompok, kontak yang terjadi antara

individu dengan suatu kelompok tertentu. Misalnya, kontak calon anggota DPR dengan DPR sebagai lembaga legislatif. Sedangkan dilihat dari langsung tidaknya kontak tersebut terjadi, kontak dibedakan menjadi:

a. Kontak primer, yaitu hubungan timbal balik yang terjadi secara

langsung. Kontak seperti itu disebut pula kontak langsung. Misalnya, tatap muka, saling memberikan senyum, dan lain-lain.

b. Kontak sekunder, yaitu kontak sosial yang memerlukan pihak ketiga

sebagai media untuk melakukan timbal balik. Kontak seperti itu disebut pula kontak tidak langsung. Misalnya, seorang pengusaha yang meminta sekretarisnya untuk menyampaikan pesan kepada kliennya.

2. Komunikasi Sosial

Kata komunikasi berasal dari bahasa latin, “communicare” yang artinya memberi atau menanamkan. Kata communicare itu sendiri berakar dari kata “communis” yang artinya umum. Komunikasi mempunyai