Corporate Crime atau Kejahatan yang Dilakukan atas Nama

108 Sosiologi Kontekstual X SMAMA

B. Pengendalian Sosial

Dalam bab sebelumnya, kita mempelajari tentang nilai dan norma yang disosialisasikan kepada anggota-anggota masyarakat agar perilaku anggotanya sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku. Biasanya dalam sosialisasi terdapat banyak gangguan dan hambatan sehingga sosialisasi yang terjadi tidak berjalan dengan sempurna yang kemudian menimbulkan penyimpangan. Agar sosialisasi berjalan dengan lancar maka perlu adanya alat untuk mencegah terjadinya penyimpangan tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya pengendalian sosial. Melalui pengendalian sosial, nilai, dan norma digunakan untuk mendidik, membina, mengajak bahkan memaksa anggota masyarakat untuk menciptakan ketertiban dan keteraturan sosial dalam masyarakat.

1. Pengertian Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial atau sering disebut sebagai social control adalah bentuk pengawasan bagi perilaku masyarakat agar terhindar dari kekacauan yang diciptakan oleh anggota masyarakat sendiri. Pengendalian sosial ini biasanya terjadi apabila masyarakat mampu menjalankan hak dan kewajibannya sesuai dengan perannya masing-masing. Ada beberapa definisi pengendalian sosial menurut ahli sosiologi, antara lain:

a. J.S. Roucek

Pengendalian sosial adalah segala proses pengawasan yang direncanakan ataupun tidak yang bersifat mendidik, mengajak, atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai sosial yang berlaku.

b. Peter L. Berger

Pengendalian sosial adalah berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang menyimpang.

c. Bruce J. Cohen

Pengendalian sosial adalah cara-cara atau metode-metode yang digunakan untuk mendorong seseorang agar berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat luas tertentu. Dari beberapa definisi para ahli sosiologi, maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian sosial merupakan suatu metode pengawasan terhadap masyarakat baik secara persuasif maupun memaksa sehingga perilaku anggota masyarakatnya sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. 109 Perilaku Menyimpang dalam Masyarakat Adapun ciri-ciri pengendalian sosial adalah: a. Suatu cara, metode, atau teknik tertentu terhadap masyarakat. b. Bertujuan mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan yang terus terjadi di dalam suatu masyarakat. c. Dapat dilakukan oleh suatu kelompok terhadap kelompok lainnya atau oleh suatu kelompok terhadap individu.

2. Fungsi Pengendalian Sosial

Sudah berkali-kali diutarakan bahwa pengendalian sosial ini sebagai alat kontrol agar masyarakat tertib dan teratur. Tetapi apakah hanya sebatas alat kontrol saja fungsi pengendalian sosial? Secara lengkapnya, fungsi pengendalian sosial antara lain: a. Mencegah timbulnya perilaku menyimpang sehingga mencegah meluasnya kasus-kasus penyimpangan perilaku yang terjadi. b. Memberi peringatan kepada para pelaku penyimpangan atas perilaku menyimpangnya dan berusaha mengembalikan ke jalan yang benar. c. Menjaga kelestarian nilai-nilai dan norma yang berlaku termasuk menegakkan norma hukum yang kadangkala diabaikan. d. Membantu terciptanya ketertiban, keteraturan, keharmonisan sosial, keamanan, dan ketenteraman bagi seluruh warga masyarakat. Sumber: Tempo Gambar 5.5 Polisi menertibkan demo

3. Sifat-sifat Pengendalian Sosial

Sebagai salah satu bentuk pengawasan terhadap masyarakat, pengendalian sosial mempunyai sifat-sifat sendiri yang tergantung pada kondisi tertentu. Ada beberapa sifat pengendalian sosial yang dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu yang dilihat dari waktu pelaksanaan