49
Interaksi dan Dinamika Sosial
Interaksi sosial dalam sosiologi sangat kompleks. Dalam berinteraksi sosial, manusia selalu membutuhkan instrumen syarat yang saling
berhubungan. Tanpa syarat yang lengkap, interaksi sosial akan berjalan tumpang. Adapun syarat interaksi sosial dalam sosiologi adalah:
1. Kontak Sosial
Kata kontak berasal dari “con” atau “cum” yang artinya bersama- sama dan kata “tsango” yang artinya menyentuh. Jadi secara harfiah
kontak berarti saling menyentuh. Tetapi dalam sosiologi, kata kontak tidak hanya berarti saling menyentuh secara fisik belaka. Sebagai gejala sosial
yang saling berhubungan, berhadapanbertatap muka antara dua orang individu atau kelompok tanpa bersentuhan secara fisik satu sama lain.
Kontak hanya mungkin berlangsung apabila kedua belah pihak sadar akan kedudukan atau keadaan masing-masing. Artinya, kontak memerlukan
kerja sama kedua belah pihak.
Dalam kehidupan sehari-hari wujud kontak sosial dapat dibedakan menjadi:
a. Kontak antarindividu, kontak yang terjadi antara individu dengan
individu. Misalnya, kontak antarteman, kontak anak dengan ibunya, kontak guru dengan siswanya, dan lain-lain.
b. Kontak antarkelompok, kontak yang terjadi antara kelompok satu
dengan kelompok yang lain. Misalnya, kontak bisnis antar perusahaan.
c. Kontak antarindividu dengan kelompok, kontak yang terjadi antara
individu dengan suatu kelompok tertentu. Misalnya, kontak calon anggota DPR dengan DPR sebagai lembaga legislatif.
Sedangkan dilihat dari langsung tidaknya kontak tersebut terjadi, kontak dibedakan menjadi:
a. Kontak primer, yaitu hubungan timbal balik yang terjadi secara
langsung. Kontak seperti itu disebut pula kontak langsung. Misalnya, tatap muka, saling memberikan senyum, dan lain-lain.
b. Kontak sekunder, yaitu kontak sosial yang memerlukan pihak ketiga
sebagai media untuk melakukan timbal balik. Kontak seperti itu disebut pula kontak tidak langsung. Misalnya, seorang pengusaha yang
meminta sekretarisnya untuk menyampaikan pesan kepada kliennya.
2. Komunikasi Sosial
Kata komunikasi berasal dari bahasa latin, “communicare” yang artinya memberi atau menanamkan. Kata communicare itu sendiri berakar
dari kata “communis” yang artinya umum. Komunikasi mempunyai
50
Sosiologi Kontekstual X SMAMA
banyak makna. Secara sederhana bisa diartikan tidakan atau perbuatan mengirimkan atau meneruskan sesuatu. Salah satunya adalah pesan
informasi secara lisan maupun tulisan. Komunikasi dapat diartikan suatu cara menyampaikan pesan dari satu pihak ke pihak yang lain sehingga
terjadi pengertian bersama. Pengertian komunikasi lebih ditekankan pada bagaimana pesan tersebut diproses. Orang yang menyampaikan
komunikasi disebut komunikator. Orang yang menerima komunikasi disebut komunikan. Pada umumnya komunikasi dilakukan dengan
menggunakan kata-kata lisan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, maka komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan atau kode tertentu. Cara seperti ini
disebut komunikasi dengan bahasa isyarat atau bahasa nonverbal. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat
dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi tersebut dapat efektif apabila pesan yang disampaikan ditafsirkan sama oleh pihak penerima
pesan tersebut.
Interaksi sosial sebagai aksi dan reaksi yang timbal balik dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berada di luar individu. Hal ini memang tidak bisa
dilepaskan dari faktor-faktor yang menjadi dasar terbentukya proses interaksi sosial. Menurut Soekanto 1982 : 56 - 57 adapun 4 faktor yaitu:
a. Imitasi
Imitasi adalah tindakan sosial meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau penampilan fisik seseorang secara berlebihan. Sebagai suatu proses,
ada kalanya imitasi berdampak positif apabila yang ditiru tersebut individu- individu yang baik menurut pandangan masyarakat. Akan tetapi imitasi
bisa juga berdampak negatif apabila sosok individu yang ditiru berlawanan dengan pandangan umum masyarakat. Sebagai contoh, seorang remaja
yang meniru cara berpakaian idolanya.
b. Sugesti
Sugesti adalah pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak kepada pihak lain. Akibatnya pihak yang dipengaruhi akan tergerak
mengikuti pengaruhpandangan tersebut dan menerimanya secara sadar atau tidak sadar tanpa berpikir panjang. Sugesti biasanya dilakukan dari
orang-orang yang berwibawa dan memiliki pengaruh besar di lingkungan sosialnya. Akan tetapi, sugesti dapat pula berasal dari kelompok besar
mayoritas terhadap kelompok kecil minoritas ataupun orang orang dewasa terhadap anak-anak. Cepat atau lambatnya proses sugesti ini