Gambar 102. Animasi motion guide roller coaster
5. Kembali ke Scene utama dengan menekan Ctrl+E. Kemudian jalankan aplikasi dengan menekan Ctrl+Enter. Maka tidak akan muncul animasi yang diharapkan.
Hal ini dikarenakan pada Scene 1 hanya ada 1 frame saja, sedangkan graphic
“animasi roller coaster” memiliki durasi 200 frame. Sesuai dengan konsep
sebelumnya bahwa sebuah graphic membutuhkan durasi frame untuk
menampilkan animasi yang ada di dalamnya. 6. Untuk menampilkan
graphic “animasi roller coaster” seutuhnya, klik kanan frame 200
dan pilih Insert Frame Perhatikan bahwa disini tidak ada perubahan
apapun, hanya penambahan durasi, sehingga cukup ditambahkan frame tidak perlu keyframe. Jalankan kembali aplikasi dan akan muncul animasi seutuhnya.
Berbeda dengan Movieclip, ketika anda tekan tombol Enter Play, maka animasi akan tampak di Stage
. Selain itu apabila anda seleksi graphic “animasi
roller coaster” dan anda perhatikan panel properties, maka akan terdapat opsi khusus yaitu opsi Looping.
7. Untuk menambahkan gerbong ke dua, Copy
graphic “animasi roller coaster”,
kemudian Paste in Place Ctrl+Shift+V. Klik gerbong ke 2 tersebut, kemudian pada panel Properties pada bagian Looping ubah parameter First menjadi 7.
Maksud dari pengaturan ini adalah untuk mengatur waktu dijalankannya animasi, yaitu dimulai dari frame ke 7.
Gambar 103. Pengaturan gerbong ke 2
67
8. Untuk gerbong ke tiga, lalukan Copy Paste In Place lagi, dan ubah First menjadi 13. Lakukan beberapa kali dengan nilai First bekelipatan yang sama
sehingga didapatkan beberapa gerbong roller coaster yang saling bersambungan. Perlu diperhatikan bahwa dalam 1 keyframe ini dapat terdapat beberapa symbol
sekaligus, hal ini dikarenakan tidak adanya penambahan animasi tween, karena animasi tween sudah berada di dalam simbol graphic.
Gambar 104 . Hasil duplikasi graphic “animasi roller coaster”
9. Sebagai sentuhan akhir, buatlah sebuah layer baru dan buatlah gambar lintasan rel
seperti pada gambar.
Gambar 105. Penambahan rel lintasan
Memanfaatkan Layer dalam Animasi
Layer pada dasarnya adalah lapisan yang dapat kita susun berdasarkan urutan tertentu. Semakin tinggi posisi suatu layer dalam Flash, berarti objek yang berada di layer tersebut
akan ditampilkan paling depan. Dengan menggunakan prinsip tersebut, kita dapat memanfaatkannya untuk beberapa keperluan. Dalam contoh selanjutnya, akan dibuat
sebuah animasi Bulan mengitari Bumi. Hal yang menarik dalam animasi tersebut adalah posisi Bulan dimana pada suatu saat berada di depan Bumi, dan pada suatu saat
dibelakannya. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut :
1. Buatlah sebuah file baru, kemudian import 2 buah gambar yaitu gambar Bumi
dan Bulan ke stage dengan memilih menu File Import Import to Stage
Gambar 106. Import to Stage
2. Selanjutnya Convert to Symbol
gambar tersebut menjadi movieclip “Bumi” dan movieclip “Bulan”. Untuk mendistribusikan masing-masing symbol ke layer
baru, seleksi kedua movieclip, klik kanan dan pilih opsi Distribute to Layers.
Pastikan layer bumi pada posisi paling bawah.
Gambar 107. Distribute to Layers
3. Untuk membuat animasi bulan mengitari bumi dapat digunakan teknik motion guide
. Misal durasi dari animasi adalah 200 frame, maka klik kanan frame 200 layer bumi
dan pilih Insert Frame hanya penambahan durasi tanpa perubahan apapun, sehingga menggunakan Insert Frame. Selanjutnya klik kanan frame
200 layer bulan dan pilih Insert KeyFrame karena bulan mengalami
perubahananimasi, maka digunakan keyframe.
4. Untuk menambahkan pola lintasan bulan klik kanan layer bulan dan pilih Add Classic Guide
. Kemudian klik frame 1 layer Guide, dan buatlah lintasan bulan dengan menggunakan Oval Tool hanya outlinenya saja, dan hapus fill nya.
Dengan menggunakan Erase Tool, hapus sedikit dibagian kiri oval agar lintasan
memiliki awal dan akhir. Lihat gambar
Gambar 108. Struktur layer