Populasi Sampel Populasi dan Sampel

51 yang terdapat atau terjadi dalam sebuah kancah, lapangan, atau wilayah tertentu. Data yang terkumpul diklasifikasikan atau dikelompok-kelompokkan menurut jenis, sifat, atau kondisinya. Setelah datanya lengkap,maka dibuat kesimpulan. Iskandar 2009 dalam Musfiqon 2012:61 menjelaskan bahwa penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian untuk memberikan uraian mengenai gejala- gejala, fenomena, atau fakta yang diteliti dengan mendeskripsikan nilai variabel mandiri, tanpa bermaksud menghubungkan atau membandingkan. Jadi penelitian deskriptif kuantitatif cenderung menggunakan satu variabel dalam operasionalnya. Penulis tidak merumuskan hipotesis penelitian. Tidak semua penelitian membutuhkan hipotesis. Seperti yang dinyatakan oleh Sugiyono 2014:99 bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis. Penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesis. Hal ini juga dinyatakan oleh Darmawan 2013:38 bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang tidak menguji hipotesis melainkan hanya mendeskripsikan informasi apa adanyasesuai dengan variabel yang diteliti.

3.2 Populasi dan Sampel

Riduwan 2013:54 menjelaskan bahwa populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Sementara itu, Arikunto 2010:174 menjelaskan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi. Berikut akan dijelaskan mengenai populasi dan sampel .

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:objeksubjek yang 52 mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yangditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian disimpulkan Sugiyono 2014:119. Populasi penelitian dalam penelitian ini seluruh guru kelas I dan ayahibuwali siswa SD Negeri Gugus Diponegoro Kecamatan Adiwerna yang dapat dibaca pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2. Tabel 3.1 Data Guru Kelas I SD Negeri Gugus Diponegoro No Sekolah Dasar Jumlah Guru Kelas I 1. SD Negeri Adiwerna 1 2 2. SD Negeri Adiwerna 2 2 3 SD Negeri Adiwerna 3 1 4. SD Negeri Adiwerna 4 2 5. SD Negeri Adiwerna 5 2 6. SD Negeri Adiwerna 6 2 7. SD Negeri Adiwerna 7 1 8. SD Negeri Kalimati 1 1 9. SD Negeri Kalimati 2 1 10. SD Negeri Lemahduwur 1 1 11. SD Negeri Lemahduwur 2 1 Total Guru 16 Sumber: Data Survey Sekolah Dasar Gugus Diponegoro Tabel 3.2 Data Siswa Kelas I SD Negeri Gugus Diponegoro No Sekolah Dasar Jumlah Siswa Kelas I 1. SD Negeri Adiwerna 1 61 2. SD Negeri Adiwerna 2 41 3 SD Negeri Adiwerna 3 14 4. SD Negeri Adiwerna 4 44 5. SD Negeri Adiwerna 5 38 6. SD Negeri Adiwerna 6 48 7. SD Negeri Adiwerna 7 31 8. SD Negeri Kalimati 1 52 9. SD Negeri Kalimati 2 43 10. SD Negeri Lemahduwur 1 27 11. SD Negeri Lemahduwur 2 25 Total Siswa 424 Sumber: Data Survey Sekolah Dasar Gugus Diponegoro 53

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono 2014:120. Arikunto 2010:174 menjelaskan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jadi sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif mewakili. Sehingga perlu digunakan teknik pengambilan sampel yang tepat untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Pengambilan sampel guru dalam penelitianmenggunakan teknik sampling jenuh. Sugiyono 2014:126 menjelaskan bahwasampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Oleh karena itu seluruh populasi guru diambil sebagai responden dengan total responden berjumlah 16 guru. Pengambilan sampel untuk populasi orangtuawali siswa dilakukan dengan teknik probability sampling. Teknik probability samplingyaitu pemberian peluang yang sama pada setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel Sugiyono 2014:122. Jenis teknik probability sampling meliputi empat teknik. Teknik yang digunakan pada penelitian ini yaitu proportionate stratified random sampling. Teknik proportionate stratified random sampling digunakan apabila populasi mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proposional Sugiyono 2014:123. Berdasarkan tabel Isaac dan Michael dengan jumlah populasi 424 dan taraf signifikansi 5 maka jumlah sampel yang digunakan sebanyak 195 orangtuawali murid Sugiyono 2014:131. Rumus pengambilan sampel pada tiap kelas sebagai berikut Riduwan 2013:66: 54 ni = � � � Keterangan: n i = Jumlah sampel menurut tingkatan n = jumlah populasi sampel jumlah sampel seluruhnya Ni= jumlah populasi menurut stratum N = jumlah populasi seluruhnya Berdasarkan rumus tersebut, maka sampel diambil dengan perbandingan yang sama pada tiap kelas. Jumlah sampel dari tiap kelas dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut. Tabel 3.3 Sampel Orangtuawali siswa No. Sekolah Perhitungan Sampel Sampel 1. SD N Adiwerna 1 IA 30424X195 14 orangtuawali siswa 2. SD N Adiwerna 1 IB 31424X195 13 orangtuawali siswa 3. SD N Adiwerna 2 IA 20424X195 9 orangtuawali siswa 4. SD N Adiwerna 2 IB 21424X195 10 orangtuawali siswa 5. SD N Adiwerna 3 14424X195 6 orangtuawali siswa 6. SD N Adiwerna 4 IA 23424X195 11 orangtuawali siswa 7. SD N Adiwerna 4 IB 21424X195 10 orangtuawali siswa 8. SD N Adiwerna 5 IA 19424X195 9 orangtuawali siswa 9. SD N Adiwerna 5 IB 19424X195 9 orangtuawali siswa 10. SD N Adiwerna 6 IA 26424X195 12 orangtuawali siswa 11. SD N Adiwerna 6 IB 22424X195 10 orangtuawali siswa 12. SD N Adiwerna 7 31424X195 14 orangtuawali siswa 13. SD N Kalimati 1 52424X195 24 orangtuawali siswa 14. SD N Kalimati 2 43424X195 20 orangtuawali siswa 15. SD N Lemahduwur 1 27424X195 12 orangtuawali siswa 16. SD N Lemahduwur 2 25424X195 12 orangtuawali siswa Jumlah sampel 195 orangtuawali siswa Sumber: Pengolahan Data Siswa Penentuan sampel orangtuawali siswa dalam penelitian ini sebagai data pendukung yang berasal dari guru. Peneliti menggunakan sampel orangtuawali 55 siswa sebagai pembanding hasil yang diisi oleh gurumengenai faktor penghambat pembelajaran membaca permulaan. Salah satu faktor penghambat pembelajaran berasal dari siswa. Agar mendapat data yang benar mengenai siswa, maka angket diberikan kepada orangtuawali siswa untuk mengetahui faktor yang berasal dari keluarga.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKN MATERI HARGA DIRI KELAS III TERHADAP TINGKAT HARGA DIRI SISWA GUGUS DIPONEGORO KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL

1 7 143

ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENGHAMBAT GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MEMBACA PUISI PADA SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS V DI SD INKLUSI KOTA TEGAL

3 60 226

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KRAGILAN Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Bahasa Pada Siswa Kelas I SD Negeri Kragilan 2 Gemolong Tahun 2013/2014.

0 1 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI PENYEMPROT HAMA DI DESA PEDESLOHOR KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL.

1 8 110

IDENTIFIKASI FAKTOR – FAKTOR PENGHAMBAT SISWA DALAM PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SD NEGERI 1 SANDEN KECAMATAN SANDEN KABUPATEN BANTUL.

1 5 107

ANALISIS KESULITAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS I SD NEGERI BANGUNREJO 2 KRICAK TEGALREJO YOGYAKARTA.

7 62 130

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MURID KELAS II SD KRATON YOGYAKARTA.

8 53 89

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR GULING KE DEPAN SISWA KELAS IV SD NEGERI EX GUGUS KREATIF KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG.

0 0 83

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT IMPLEMENTASI PENERAPAN PEMBELAJARAN PENJASKES AKTIVITAS LUAR KELAS SD GUGUS 5 DAN 6 KECAMATAN SAMIGALUH KABUPATEN KULONPROGO.

0 0 103

FAKTORFAKTOR PENGHAMBAT SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN PIANIKA DI SD NEGERI GUGUS GAJAH MADA KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA

0 1 75