159
4.3.2.1 Jasmani Siswa
Seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya Daryanto 2013:36. Pada indikator jasmani siswa, sebesar 6,25 atau 1
responden yang menganggap bahwa faktor jasmani siswa tergolong sedang dalam menghambat pembelajaran membaca permulaan. Kedua, sebanyak 15 responden
atau 93,75 dari total responden menganggap bahwa faktor jasmani siswa tergolong tinggi dalam menghambat pembelajaran membaca permulaan.
Berdasarkan penghitungan statistik deskriptif dengan menggunakan Statistical Product and Series Solution SPSS versi 20, mean indikator faktor jasmani siswa
sebesar 6,5. Bila dihubungkan dengan Tabel 4.28 mengenai kategori interval subvariabel faktor jasmani siswa, angka 6,5 tergolong sedang. Hal ini sesuai apa
yang dijelaskan Daryanto 2013:36 bahwa proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu. Selain kesehatan, pada jasmani
siswa terdapat hal lain yang dapat menghambat pembelajaran membaca permulaan, yaitu kecacatan tubuh. Daryanto 2013:36 menyatakan siswa yang
cacat, belajarnya juga akan terhambat. Pada pembelajaran membaca permulaan, anggota tubuh siswa diikutsertakan. Hal ini berkaitan dengan pendengaran dan
penglihatan siswa saat belajar membaca. Pendengaran siswa yang kurang baik dapat memengaruhi pembelajaran membaca permulaan. Hal ini menjadi
penghambat pembelajaran membaca permulaan pada siswa kelas I. Sesuai apa yang dijelaskan oleh Abdurrahman 2010:201 bahwa salah satu faktor yang
memberikan sumbangan bagi keberhasilan belajar membaca adalah kemampuan mendengarkan. Dari penjelasan tersebut, maka jelaslah jika siswakurang dalam
pendengarannya, maka kemampuan membaca permulaannya akan terhambat.
160
4.3.2.2 Psikologis Siswa
Abdurrahman 2010:201 mengatakan bahwa kematangan sosial dan emosional, motivasi, serta minat merupakan faktor yang memberikan sumbangan
bagi keberhasilan membaca. Kematangan sosial dan emosional, motivasi serta minat merupakan bagian dari psikologis siswa. Psikologis siswa yang terganggu
akan menghambat pembelajaran Daryanto 2013:37. Pada indikator psikologis siswa, sebesar 50 atau 8 responden yang menganggap bahwa faktor psikologis
siswa tergolong sedang dalam menghambat pembelajaran membaca permulaan. Selebihnya 8 responden atau 50 dari total responden menganggap bahwa faktor
psikologis siswa tergolong sedang dalam menghambat pembelajaran membaca permulaan. Mean indikator psikologis siswa sebesar 5,56. Bila dihubungkan
dengan Tabel 4.32 mengenai kategori interval subvariabel faktor psikologis siswa, angka 5,56 tergolong sedang. Jadi indikator psikologis siswa tergolong kategori
sedang dalam menghambat pembelajaran membaca permulaan pada siswa kelas I. Hal ini sejalan dengan data lapangan, bahwa 25 siswa pada SD Negeri Gugus
Diponegoro memiliki kematangan yang belum siap saat masuk sekolah dasar. Sehingga indikator psikologis siswa merupakan faktor yang sedang dalam
menghambat pembelajaran membaca permulaan pada siswa kelas I Gugus Diponegoro. Daryanto 2013:39 menyatakan bahwa kemajuan baru untuk
memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar. Dari penjelasan tersebut, jelaslah bahwa siswa yang usianya belum matang akan mengalami
hambatan dalam pembelajaran membaca permulaan.
4.3.2.3 Keluarga