Hakikat Membaca Permulaan Kajian Teori

19 dijelaskan, keterampilan membaca sebagai penentu keberhasilan mata pelajaran lainnya. Betapa pentingnya pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Pembelajaran bahasa Indonesia khususnya di SD perlu dilaksanakan dengan benar. Bahasa Indonesia SD diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan. Disamping itu, pembelajaran bahasa Indonesia juga diharapkan dapat menumbuhkan apresiasi siswa terhadap hasil karya sastra Indonesia.

2.1.4 Hakikat Membaca Permulaan

Tarigan 2008:7 menyatakan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-katabahasa tulis. Burns 1996 dalam Rahim 2011:1 menyatakan bahwa kemampuan membaca merupakan sesuatu yang vital dalam suatu masyarakat terpelajar. Namun anak- anak yang tidak memahami pentingnya belajar membaca tidak akan termotivasi untuk belajar. Belajar membaca merupakan usaha yang terus-menerus. Anak-anak yang melihat tingginya nilai value membaca dalam kegiatan pribadinya akan lebih giat belajar dibandingkan dengan anak-anak yang tidak menemukan keuntungan dari kegiatan membaca. Rahim 2011:2 menyatakan bahwa, membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal. Membaca tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual, membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis huruf ke dalam kata- kata lisan. Sebagai suatu proses berpikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman 20 kreatif. Surya 2015:182 menyatakan Dalam konteks kognitif, membaca merupakan wujud aktivitas kognitifmelalui rangsangan yang berupa huruf dan tanda-tanda baca lainnya yang diterima oleh indera reseptor visual mata untuk kemudian dilanjutkan ke otak dan selanjutnya diberikan tafsiran atau makna. Huruf-huruf dan tanda baca lainnya merupakan simbol-simbol bahasayang menjadi rangsangan visual dan menjadi gerbang proses kognitif selanjutnya. Kegiatan membaca dapat membuat kontak dan berkomunikasi dengan pikiran dan imajinasi seseorang. Komunikasi mulai dari yang jauh, baik jarak, waktu, maupun ruang. Kita dapat belajar dan berbagiperasaan kita dengan mereka yang kemudian dapat memperkaya perbendaharaan pengetahuan kita. Membaca merupakan pintu gerbang pengetahuan yang memegang peranan penting dalam keseluruhan kehidupan kita terutama di zaman modern sekarang ini. Abdurrahman 2010:200-1 menyatakan bahwa membaca merupakan aktivitas kompleks yang mencakup fisik dan mental. Aktivitas fisik terkait dengan membaca adalah gerak mata dan ketajaman penglihatan. Aktivitas mental mencakup ingatan dan pemahaman. Orang yang dapat membaca dengan baik jika mampu melihat huruf- huruf dengan jelas. Orang yang mampu menggerakkan mata secaralincah, mengingat simbol-simbol bahasa dengan tepat, dan memiliki penalaran yang cukup untuk memahami bacaan.Surya 2015:189 menyatakan bahwa terdapat tiga faktor kognitif yang memengaruhi anak dalam belajar membaca, yaitu: 1 pengalaman dan pengetahuan, 2 kecakapan memori kerja dan memori jangka panjang, dan 3 kecakapan memusatkan perhatian. Membaca merupakan upaya untuk menemukan makna dan pemahaman dari apa yang ditulis dalam teks, yang semuanya tergantung pada penulis dan pembaca. Pengalaman dan pengetahuan yang dimilikipembaca akan mengarah 21 kan perhatian dalam membaca, membimbing dan memberikan tafsiran, serta mem buat pemahaman. Pengalaman dan pengetahuan anak perlu dijadikan landasan dalam mengembangkan kemampuan membaca. Membaca tergantung pada pengalaman dan pengetahuan serta pemahaman linguistik, maka membaca merupakan proses tindakan yang berbasis memori. Seorang anak yang telah mengenal huruf atau kata harus terus mengingatnya dalam waktu cukup lama. Hal tersebut agar dapat digunakan dalam memberikan makna terhadap frasa, kalimat, dan keseluruhan bacaan. Kemampuan membaca dalam memeroleh pemahaman baru, bergantung pada kemampuan menggunakan informasi yang telah tersimpan dalam memori dan kecakapan mengaitkannya dengan informasi baru. Perhatian sebagai bentuk aktivitas mental yang terfokus kepada suatu sasaran. Untuk itu, anak harus senantiasa dibantu dalam memusatkan perhatian terhadap materi bacaan. Perhatian yang dimaksud dalam hal ini teks yang harus dibaca amat menentukan dalam keberhasilan membaca. Pada saat belajar membaca harus menciptakan suasana lingkungan yang nyaman, penampilan guru yang menarik, alat bantu yang sesuai, dan lain sebagainya. Syafi’i 1999 dalam Rahim 2011:2 menyatakan bahwa, tiga istilah yang sering digunakan untuk memberikan komponen dasar dari proses membaca, yaitu recording, decoding, dan meaning. Recording merujuk pada kata-kata dan kalimat, kemudian mengasosiakannya dengan bunyi-bunyinya sesuai dengan sistem tulisan yang digunakan. Proses decoding penyandian merujuk pada proses penerjemahan rangkaian grafis ke dalam kata-kata. Proses recording dan decoding biasanya berlangsung pada kelas-kelas awal, yaitu SD kelas I,II, dan 22 III yang dikenal dengan istilah membaca permulaan. Penekanan membaca pada tahap ini yaitu proses perseptual, yaitu pengenalan korespondensi rangkaian huruf dengan bunyi-bunyi bahasa. Sementara itu proses memahami makna meaning lebih ditekankan di kelas-kelas tinggi SD. Klein, dkk 1996 dalam Rahim 2011:3 mengemukakan definisi membaca mencakup 1 membaca merupakan suatu proses, 2 membaca adalah strategis, dan 3 membaca merupakan interaktif. Membaca merupakan suatu proses dimaksudkan informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama dalam membentuk makna. Membaca juga merupakan suatu strategis. Pembaca yang efektif menggunakan berbagai strategi membaca yang sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka memahami makna ketika membaca. Strategi ini bervariasi sesuai dengan jenis teks dan tujuan membaca. Membaca adalah interaktif. Keterlibatan pembaca dengan teks tergantung pada konteks. Berdasarkan pendapat para ahli mengenai pengertian membaca,maka dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu proses menafsirkan simbol dan lambang dalam bahasa yang diikuti oleh pengalaman pembaca. Selanjutnya digunakan sebagai alat untuk menginterpretasikan simbol-simbol dan lambang- lambang sehingga menjadi suatu kata atau kalimat yang mempunyai makna. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa membaca permulaan adalah suatu aktivitas untuk mengenalkan rangkaian huruf dengan bunyi-bunyi bahasa. Bagi setiap orang, terlebih bagi anak-anak sebagai pembaca pemula, bahwa membaca merupakan sesuatu hal yang penting. Membaca akan membawa anak memasuki dunia literasi atau keterbacaan. Anak belajar membaca sejak mulai masuk 23 pendidikan formal sejak kelas pertama dan selanjutnya secara fungsional kemampuan membaca akan menjadi landasan dalam proses pembelajaran. Tidak hanya pada lingkungan pendidikan formal, membaca merupakan instrumen utama bagi setiap orang. Membaca dapat menghadapi tantangan hidupdialam pekerjaan, kehidupan bermasyarakat,kehidupan berkeluarga, dan lain sebagainya.

2.1.5 Aspek-aspek Membaca

Dokumen yang terkait

PENGARUH HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKN MATERI HARGA DIRI KELAS III TERHADAP TINGKAT HARGA DIRI SISWA GUGUS DIPONEGORO KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL

1 7 143

ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENGHAMBAT GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MEMBACA PUISI PADA SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS V DI SD INKLUSI KOTA TEGAL

3 60 226

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KRAGILAN Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Bahasa Pada Siswa Kelas I SD Negeri Kragilan 2 Gemolong Tahun 2013/2014.

0 1 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI PENYEMPROT HAMA DI DESA PEDESLOHOR KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL.

1 8 110

IDENTIFIKASI FAKTOR – FAKTOR PENGHAMBAT SISWA DALAM PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SD NEGERI 1 SANDEN KECAMATAN SANDEN KABUPATEN BANTUL.

1 5 107

ANALISIS KESULITAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS I SD NEGERI BANGUNREJO 2 KRICAK TEGALREJO YOGYAKARTA.

7 62 130

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MURID KELAS II SD KRATON YOGYAKARTA.

8 53 89

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR GULING KE DEPAN SISWA KELAS IV SD NEGERI EX GUGUS KREATIF KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG.

0 0 83

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT IMPLEMENTASI PENERAPAN PEMBELAJARAN PENJASKES AKTIVITAS LUAR KELAS SD GUGUS 5 DAN 6 KECAMATAN SAMIGALUH KABUPATEN KULONPROGO.

0 0 103

FAKTORFAKTOR PENGHAMBAT SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN PIANIKA DI SD NEGERI GUGUS GAJAH MADA KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA

0 1 75